25 Oct 2021
Anggraini Nurul F
Kehamilan
Kehamilan
Selain sinar matahari, vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan yang kaya akan vitamin D, salah satunya adalah ikan laut, seperti ikan salmon, tuna, tongkol, dan tenggiri. Manfaat Vitamin D untuk Ibu Hamil sangatlah penting.
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil juga dapat diperoleh dari telur, susu, keju, hati sapi, dan sereal yang sudah diperkaya vitamin D. Untuk beberapa kondisi, kebutuhan vitamin D juga dapat dipenuhi dengan cara mengonsumsi suplemen vitamin D. Namun, Anda dianjurkan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Karena berperan penting bagi kesehatan tubuh, terutama untuk tulang dan gigi, setiap orang disarankan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh, termasuk ibu hamil.
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil untuk mengatur jumlah kalsium dan fosfat di dalam tubuh. Kalsium dan fosfat merupakan mineral penting yang diperlukan oleh janin untuk membentuk jaringan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit rakitispada janin.
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, ibu hamil disarankan untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi sebelum pukul 9 pagi selama 10–15 menit, sebanyak 2–3 kali seminggu.
Saat berjemur, gunakan selalu tabir surya yang aman untuk ibu hamil guna mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Ibu hamil juga perlu menggunakan topi yang lebar dan kacamata hitam untuk melindungi wajah dan mata dari terik sinar matahari.
Diabetes gestasional merupakan kondisi ketika kadar gula darah di dalam tubuh ibu hamil meningkat terlalu tinggi.
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil sangat diberlukan disini. Diabetes gestasional adalah salah satu komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan pada ibu hamil dan janin, seperti kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan berlebih, hingga preeklampsia.
Beberapa studi mengungkapkan bahwa asupan vitamin D yang tercukupi selama hamil dapat mengurangi risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes gestasional.
Oleh karena itu, Bumil disarankan untuk mencukupi kebutuhan vitamin D setiap hari dengan cara rutin berjemur, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D, atau mengonsumsi suplemen vitamin D sesuai rekomendasi dokter.
Preeklamsia merupakan masalah kesehatan pada ibu hamil yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pembengkakan di tubuh akibat penumpukan cairan, dan peningkatan kadar protein dalam urine.
Preeklampsia cukup sering terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan atau sekitar trimester kedua, namun bisa juga terjadi pada trimester akhir.
Menurut beberapa penelitian, kondisi preeklamsia lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang mengalami kekurangan vitamin D. Oleh karena itu, Bumil disarankan untuk mencukupi kebutuhan vitamin D agar dapat terhindar dari risiko preeklamsia.
Asupan vitamin D yang tercukupi saat hamil juga dapat mengurangi risiko bayi terlahir dengan berat badan rendah. Bayi yang terlahir dengan berat badan rendah lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti hipotermia dan gangguan pernapasan.
Berdasarkan rekomendasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, jumlah asupan vitamin D yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah sekitar 15 mikrogram (mcg) atau 600 IU per harinya.
Asupan vitamin D tersebut bisa Bumil peroleh dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi dan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D.
Jika jumlah asupan vitamin D dari makanan tersebut masih dirasa tidak cukup, Bumil bisa mengonsumsi suplemen vitamin D. Namun, konsultasikan terlebih dulu kepada dokter kandungan mengenai jenis dan dosis suplemen vitamin D yang dianjurkan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM