15 May 2022
Anggraini Nurul F
Trimester Kedua
Trimester Kedua
Moms, apa saja pantangan untuk ibu hamil 6 bulan? Saat kehamilan memasuki usia 6 bulan biasanya bayi dalam kandungan juga sudah mulai menggerakan kepala dan mulutnya. Jantung bayi dalam kandungan pun sudah mulai berdetak lebih cepat dibandingkan usia kehamilan trimester pertama.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Moms selalu menjaga kesehatan serta menjauhi beberapa pantangan untuk ibu hamil di usia 6 bulan, simak baik-baik yuk Moms!
Berikut 5 pantangan ibu hamil 6 bulan, simak baik-baik yah Moms!
Telur merupakan salah satu makanan yang mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Makanan favorit banyak orang ini bisa diolah dengan berbagai cara, seperti halnya digoreng ceplok, didadar, ataupun direbus. Tentunya tingkat kematangannya pun juga bisa dibuat sesuai selera, bisa matang sempurna atau setengah matang.
Jika ibu hamil 2 bulan sedang ngidam makan telur atau ingin menjadikan telur ke dalam menu makanan harian, sebaiknya hindari menyajikan telur setengah matang atau telur mentah. Hal ini dikarenakan telur yang belum matang sempurna bisa saja mengandung bakteri Salmonella yang dapat membuat ibu hamil akan mengalami keracunan makanan.
Gejala yang biasanya muncul akibat infeksi bakteri ini adalah demam tinggi, muntah, sakit perut, sakit kepala, diare, dan dehidrasi. Pada beberapa kasus, tingkat keparahan gejala bisa sangat berat hingga menyebabkan persalinan prematur atau bahkan keguguran.
Selain itu, perlu juga memperhatikan tingkat kematangan telur, sebaiknya ibu hamil juga segera mengonsumsi telur setelah dimasak untuk menghindari kontaminasi bakteri. Sebab terlalu lama membiarkan makanan, terlebih yang tidak diolah dengan baik, dapat memicu tumbuhnya bakteri penyebab penyakit listeriosis. Jika hal tersebut terjadi pada ibu hamil, infeksi ini dapat berisiko tinggi menyebabkan keguguran atau bahkan bayi meninggal dalam kandungan atau stillbirth.
Seperti yang diketahui, ibu hamil memerlukan asupan makanan dari berbagai macam makanan sehat. Ikan atau seafood merupakan salah satu makanan yang kaya zat gizi, dan ibu hamil harus menambahkannya ke dalam asupan mereka. Tentunya akan muncul pertanyaan, bolehkah ibu hamil muda mengonsumsi ikan dan makanan laut atau biasa kita kenal seafood?
Ibu hamil ternyata sangat diperbolehkan makan seafood. Meski tak semua seafood aman bagi ibu hamil, tetapi seafood dianggap mengandung zat gizi yang sangat diperlukan oleh ibu hamil. Seafood, seperti halnya ikan dan kerang, sebagai sumber protein, zat besi, dan seng yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan zat besi dan protein wanita akan meningkat saat hamil dibandingkan dengan sebelum hamil untuk mendukung pertumbuhan bayi, perubahan fisik ibu hamil 4 bulan, dan juga untuk membantu mencegah anemia saat hamil.
Selain itu, seafood ternyata juga mengandung asam lemak omega-3, termasuk asam dokosaheksanoik (DHA), yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak bayi, apalagi saat trimester ketiga di mana pertumbuhan otak bayi berlangsung sangat cepat. Omega-3 yang terkandung pada seafood juga dapat mengurangi perdarahan dan risiko bayi lahir prematur. Diet kaya ikan juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi pembekuan darah dan kadar trigliserida (lemak darah) serta menurunkan tekanan darah jika memiliki tekanan darah tinggi yang sudah ada sebelumnya.
Tetapi ada beberapa jenis seafood, seperti ikan predator, mengandung kadar merkuri yang tinggi. Merkuri di sini dapat menumpuk dalam aliran darah dari waktu ke waktu. Faktanya, terlalu banyak merkuri dalam aliran darah dapat merusak perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Oleh sebab itu, pilihlah jenis seafood yang tidak mengandung merkuri tinggi, terutama saat hamil.
The Food and Drug Administration (FDA) Amerika juga merekomendasikan ibu hamil makan setidaknya 8 -12 ons (340 gram) atau sekitar 2-3 porsi per minggu berbagai jenis makanan laut yang rendah merkuri. Yang perlu dicatat, ikan menjadi makanan yang harus dihindari saat hamil muda hanya apabila ikan tersebut disajikan secara mentah.
Selanjutnya, selain telur, makanan mentah yang harus dihindari dan menjadi pantangan untuk ibu hamil 6 bulan adalah daging. Selain perlu menghindari konsumsi daging kambing yang berlebihan, memakan daging mentah juga wajib dihindari. Konsumsi daging mentah juga perlu diperhatikan karena dapat berisiko terkontaminasi parasit toksoplasma. Jika masuk ke tubuh, parasit nantinya akan menyebar ke janin melalui plasenta dan meningkatkan risiko penyakit toksoplasmosis.
Toksoplasmosis merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi protozoa Toksoplasma gondii. Penyebab utama biasanya faktor makanan, yakni mengonsumsi daging kurang matang serta tercemar parasit, seperti daging kambing, babi, dan rusa.
Penderita toksoplasmosis umumnya tidak merasakan sakit karena tidak menimbulkan gejala. Diagnosis Toksoplasmosis akan ditentukan dengan keberadaan Toksoplasma gondii di tubuh. Pemeriksaan darah, cairan tubuh, ataupun jaringan biasanya diperlukan untuk mendukung diagnosis.
Pantangan untuk ibu hamil 6 bulan lainnya adalah mengonsumsi makanan dan minuman beralkohol saat hamil. Hal ini ternyata dapat meningkatkan risiko bayi mengalami sindrom alkohol janin atau disebut fetal alcohol syndrome. Bayi yang mengalami sindrom ini biasanya akan memiliki berat badan lahir rendah, mengalami gangguan perilaku, dan tumbuh kembangnya terhambat.
Konsumsi minuman beralkohol pada saat trimester pertama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami cacat lahir, sehingga ibu hamil muda perlu menghentikan kebiasaan ini sejak awal masa kehamilan. Jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat atau dokter apabila ibu hamil mengalami kecanduan dan sulit menghentikan konsumsi makanan dan minuman beralkohol.
Selain kandungan alkohol, konsumsi kafein juga sangat perlu diperhatikan. Pasalnya, kafein yang berlebihan juga menjadi salah satu pantangan ibu hamil 6 bulan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir secara prematur, hingga bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Sehingga menjadi salah satu pantangan untuk ibu hamil 6 bulan.
Perlu dicatat bahwa batas aman konsumsi kafein harian untuk ibu hamil adalah sebesar 200 mg atau setara dengan 300 ml kopi instan. Yang juga tak kalah penting untung diingat adalah kafein tidak hanya terkandung dalam kopi, tetapi juga ada pada cokelat, teh, dan minuman berenergi.
Ibu hamil nampaknya harus berpikir secara matang sebelum mengonsumsi makanan tertentu karena ada janin yang tumbuh di dalam dirinya. Demikian juga dengan mengonsumi pepaya muda. Pasalnya, beberapa dokter memang mengizinkan ibu hamil mengonsumsi pepaya asal buah itu sudah dalam keadaan matang sempurna sebab ternyata tingkat kematangan pepaya dapat berpengaruh pada pertumbuhan janin.
Pepaya matang kaya akan sumber vitamin A dan B, beta-carotine dan kalium yang diperlukan tubuh. Selama hamil, pepaya matang juga dapat membantu melancarkan kerja sistem pencernaan. Namun bila yang dikonsumsi pepaya muda, menurut sejumlah dokter ini dianggap tidak aman. Selain mengandung pepsins, pepaya juga mengandung zat aktif papain yang bisa memengaruhi tumbuh kembang janin. Dalam kasus tertentu, papain juga dapat menghentikan pertumbuhan janin.
Seperti yang telah dilaporkan British Journal of Nutrition menyatakan bahwa pepsins yang banyak terkandung dalam getah pepaya mentah dapat merangsang terjadinya kontraksi pada rahim hingga keguguran kandungan. Berbeda halnya dengan pepsins, papain ternyata juga melemahkan membran penting yang memengaruhi kelangsungan hidup janin. Jadi jika ibu hamil memiliki riwayat keguguran atau persalinan prematur karena kontraksi dalam rahim, sebaiknya tidak mengonsumsi pepaya muda atau mentah.
Tak hanya pepaya mentah, sayuran yang dilarang untuk ibu hamil konsumsi adalah sayur-sayuran mentah. Sayur mayur atau lalapan mentah dapat menimbulkan risiko adanya bakteri penyebab gangguan pencernaan hingga kontaminasi bakteri toksoplasma. Sehingga menjadi salah satu pantangan untuk ibu hamil 6 bulan.
Terlebih lagi, pada sayuran atau lalapan mentah yang tidak dicuci dengan baik dan benar ini juga berisiko membawa bakteri, seperti Listeria, Salmonella, atau E. coli yang dapat menyebabkan infeksi yang sangat berbahaya bagi bayi dalam kandungan. Untuk itu, hindari konsumsi salad maupun lalapan, baik yang mentah maupun setengah matang untuk sementara waktu.
Jangan sampai terlewat untuk membeli korset hamil yah Moms! salah satu cara mengatasi sakit perut saat hamil adalah dengan menggunakan korset hamil. Saat hamil besar, postur tubuh ibu cenderung membungkuk, korset hamil ini didesain untuk mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil. Dapat digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas ibu hamil
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM