Moms, Harus Tahu! 5 Penyebab Anak Autis dan Cara Pengobatannya

calendar icon

07 Jun 2022

author icon

Irma Purnama

category icon

7-12 bulan

Moms, Harus Tahu! 5 Penyebab Anak Autis dan Cara Pengobatannya

Penyebab anak autis hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Jika Moms memiliki anak autis, Moms pasti kerap bertanya-tanya apa yang menjadi penyebab autisme pada anak?

Bukanlah hal yang mudah untuk mengetahui apakah anak mengidap autisme atau tidak. Apalagi jika tidak ada riwayat keluarga yang mengalami autisme.

Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan autisme. Saat ini, sebagian ahli medis dan perkembangan anak percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan autisme.

Lantas sebenarnya apa penyebab anak autis? Simak beberapa informasi penting mengenai penyebab anak autis dan cara pengobatannya di sini, ya Moms.


Baca Juga:
Waspadai Kelainan Bentuk Rahim yang Sering Terjadi pada Perempuan!


Penyebab Anak Autis

penyebab anak autisSepertiga sampai setengah penderita autis tidak dapat mengembangkan kemampuan berbicara dengan baik untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Komunikasi yang berbeda bisa terjadi pada saat mereka masih kecil, misalnya tidak kunjung berbicara, gestur yang tidak biasa, tidak responsif dan pola bicara yang tidak sinkron dengan perawat mereka.

Autisme yang terjadi sejak kecil bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor penyebab anak autis antara lain:

1. Penyebab Anak Autis Adalah Faktor Genetik

Penyebab anak autis yang pertama adalah adanya faktor genetik. Pengaruh genetik dapat diturunkan dan keluarga dengan anak autisme memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki anak autisme lagi.

Namun tidak serta-merta faktor genetik yang menjadi penyebab anak autis, ya Moms. Terdapat faktor lingkungan juga yang berperan dalam prosesnya. Kelainan genetik yang menjadi penyebab autisme dikarenakan adanya faktor metabolik dan biokimia yang menyebabkan adanya gangguan pada spektrum autisme.

2. Lingkungan Prenatal Sebelum Lahir

Penyebab anak autis yang kedua yaitu berhubungan dengan beberapa faktor risiko sebelum kelahiran. Misalnya adalah usia orang tua yang terlalu tua, diabetes, pendarahan, dan penggunaan obat psikiatrik oleh sang ibu selama kehamilan.

Risiko memiliki anak autis lebih besar pada ayah yang usianya terlalu tua. Sebuah hipotesis menyebutkan bahwa sperma yang tua menyebabkan mutasi dan hipotesis lainnya menyebutkan laki-laki yang membawa gen dengan beberapa fitur autisme.

3. Terkena Paparan Pestisida

Faktor paparan pestisida yang tinggi juga dapat menjadi penyebab anak autis. Beberapa penelitian menunjukan adanya paparan pestisida yang tinggi dapat berisiko membuat seseorang mengidap autisme.

Paparan pestisida dapat mempengaruhi fungsi gen dalam sistem saraf pusat dan dapat berdampak pada seseorang yang memiliki bakat autisme.

4. Obat-obatan bisa menjadi salah satu faktor penyebab anak autis

Penyebab anak autis bukan hanya faktor genetik saja. Obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil juga dapat berpengaruh pada janin.

Mengkonsumsi obat yang mengandung valproic acid dan thalidomide saat hamil dapat meningkatkan risiko anak mengidap autisme di kemudian hari.

Kandungan thalidomide dahulu digunakan sebagai obat untuk mengurangi rasa mual di pagi hari, insomnia, dan kecemasan.

Hingga akhirnya, obat jenis ini ditarik dari pasar setelah dikaitkan dengan cacat lahir anak. Jadi, alangkah lebih baik untuk konsultasikan kepada dokter kandungan terkait penggunaan obat selama kehamilan.

5. Keracunan Timah dan Merkuri

Keracunan timah juga menjadi salah satu faktor penyebab anak autis dalam kandungan. Timah dalam darah penderita autisme ternyata lebih tinggi dari anak biasa. Autisme juga disebutkan berhubungan dengan keracunan merkuri. Merkuri bisa ditemukan di kosmetik, vaksin, dan lain-lain. Perlu ada penelitian lanjutan yang dapat mendukung pernyataan tentang merkuri dan autisme ini.

Cara Mengobati Anak Autis

Autisme tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, ada sejumlah metode yang bisa dilakukan agar penderita autisme dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari, misalnya terapi perilaku dan komunikasi, atau konsumsi obat untuk mengatasi gangguan perilaku dan mood.

Risiko kejadian autisme dapat dihindari, terutama oleh ibu hamil, dengan melakukan kontrol kehamilan rutin dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.


Baca Juga:
Si Kecil Tidak Melakukan Kontak Mata, Waspada Ciri Bayi Autis


bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM