Mengenal Polimenorea, Salah Satu Penyebab Perempuan Sulit Hamil

calendar icon

16 Oct 2021

author icon

Pangastryan Wisesa Pramudiah

category icon

Trimester Pertama

Mengenal Polimenorea, Salah Satu Penyebab Perempuan Sulit Hamil

Sulit hamil menjadi salah satu momok paling menakutkan bagi sebagian besar perempuan. Ada banyak penyebab mengapa perempuan sulit hamil. Salah satunya adalah gangguan menstruasi yang dikenal dengan nama polimenorea. Istilah ini mungkin sedikit asing, namun, nyatanya gangguan ini cukup banyak diderita perempuan. Oleh karena itu, penting bagi Moms dan calon Moms untuk memahami lebih jauh tentang gangguan ini. 

Apa itu Polimenorea?

Berkebalikan dari oligomenorea, polimenorea adalah suatu kondisi dimana siklus menstruasi perempuan lebih pendek daripada seharusnya. Normalnya, perempuan akan mengalami menstruasi setiap 21 hingga 28 hari. Namun, pada perempuan yang mengidap gangguan ini, siklus menstruasi bisa lebih pendek dari 21 hari. Dengan kata lain, dalam satu bulan ada kemungkinan perempuan mengalami dua kali menstruasi. 

Meski sekilas terdengar tidak berbahaya, pendeknya siklus menstruasi tetap harus diwaspadai. Dalam beberapa kasus, gangguan ini mengakibatkan masalah kesuburan pada perempuan dan bisa berdampak pada sulit hamil. Siklus menstruasi yang lebih pendek dari seharusnya menyebabkan masa kesuburan tidak menentu atau sulit ditebak, sehingga perencanaan kehamilan sulit dilakukan.

Pada umumnya, proses ovulasi dimana ovarium melepaskan sel telur terjadi 2 minggu setelah perempuan menstruasi. Namun, pada penderita gangguan ini, masa ovulasi tidak bisa diprediksi. Tidak hanya itu, penderita gangguan ini juga mengalami masa luteal (waktu tubuh mempersiapkan kehamilan) yang lebih pendek. Akibatnya, waktu subur tidak bisa diprediksi sehingga kehamilan sulit direncanakan. 


Baca juga:
T
ernyata Ini Perbedaan Tampon dan Pembalut, Jangan Salah Lagi Ya!


bannerbanner

Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi Yang Pendek

Pada beberapa kondisi, siklus menstruasi yang pendek bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Namun, apabila hal tersebut terjadi berulang, Moms perlu waspada karena bisa saja Moms menderita polimenorea. Gangguan ini sendiri tidak terjadi begitu saja tanpa pemicu. Terdapat beberapa faktor yang diduga bisa menyebabkan gangguan ini. Nah, berikut ini adalah beberapa faktor tersebut:

Polimenorea

  1. Stress

Stress merupakan sumber dari berbagai gangguan dan penyakit. Polimenorea juga bukan pengecualian. Ketika Moms mengalami stress, hormon di dalam tubuh juga ikut mengalami gangguan, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi. Dampaknya, siklus menstruasi akan terganggu, baik itu bertambah panjang maupun bertambah pendek.

Untungnya, stress bukanlah masalah yang tidak bisa diatasi. Pengelolaan stress dan latihan penghilang stress diketahui bisa membuat kondisi tubuh lebih baik. Apabila diperlukan, Moms bisa mengonsumi obat penghilang stress. Tentu saja harus seizin dokter, ya, Moms.

  1. Endometriosis

Endometriosis merupakan sebuah keadaan dimana pelapis rahim ditemukan di tempat-tempat lain yang tidak seharusnya, seperti tuba fallopi atau saluran ovarium. Selain menyebabkan gangguan siklus menstruasi, endometriosis juga bisa menghambat pertemuan sel telur dan sel sperma yang mengakibatkan perempuan sulit hamil.

Perempuan yang mengalami endometriosis seringkali merasa nyeri hebat ketika menstruasi. Gejala lain yang terjadi yakni siklus menstruasi yang semakin pendek dan rasa nyeri ketika berhubungan intim. Gangguan ini bisa diatasi dengan obat-obatan, dan jika dibutuhkan pembedahan bisa dilakukan.

  1. IMS (Infeksi Menular Seksual)

Penyebab lain yang mungkin terjadi pada perempuan penderita polimenorea adalah infeksi menular seksual. Gonore dan klamidia adalah beberapa infeksi menular seksual yang bisa memicu siklus menstruasi semakin pendek. Untuk mengetahui apakah gangguan siklus menstruasi disebabkan oleh IMS, Moms bisa melihat tanda dan gejala lainnya.

Gangguan siklus menstruasi karena IMS ini umumnya disertai dengan keputihan, sakit perut yang parah, rasa gatal di daerah vagina, dan juga nyeri saat buang air kecil. Meskipun IMS dapat diobati, tetapi deteksi dini sangat berguna untuk mengurangi kemungkinan masalah kesehatan yang lebih buruk.


Baca juga:
Kenali Penyebab 5 Darah Haid Sedikit dan Cara Mengatasinya


Cara Mengatasi Pendeknya Siklus Menstruasi

Pada dasarnya, siklus menstruasi yang pendek hanya bersifat sementara. Namun, jika gangguan tersebut terjadi akibat penyakit lain, seperti endometriosis atau IMS, maka Moms perlu mengobati penyakit penyebabnya. Meski demikian, gangguan ini tetap perlu ditangani apabila terjadi dalam waktu yang relatif panjang. Hal ini dikarenakan perdarahan yang terlalu sering bisa menyebabkan Moms terkena anemia.

Terapi hormonal sering menjadi jalan keluar untuk mengatasi siklus menstruasi yang terlalu pendek. Pemberian hormon estrogen atau kombinasi hormon estrogen dan progesteron diketahui bisa membantu mengembalikan siklus menstruasi seperti semula. Selain itu, pemberian tablet tambah darah juga perlu dilakukan untuk mengatasi anemia yang mungkin juga diderita.

Di samping terapi hormonal, gangguan ini juga bisa diatasi dengan terapi obat-obatan. Pemberian NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) seperti ibuprofen diketahui bisa mengurangi volume perdarahan. Terkadang, dokter akan merekomendasikan Moms untuk memakai alat kontrasepsi hormonal kombinasi, sehingga siklus menstruasi bisa kembali normal.

Menstruasi adalah hal yang wajar dialami oleh setiap perempuan. Namun, ketika terdapat gangguan pada siklus menstruasi, baik itu polimenorea atau gangguan lain, Moms harus waspada. Meski tidak sering terjadi, siklus menstruasi yang tidak normal bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam tubuh. Memeriksakan diri ke dokter menjadi langkah yang bijaksana, terutama apabila Moms sedang merencanakan kehamilan.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM