17 Jan 2021
Ika
Keguguran tentu menjadi momok yang menakutkan bagi banyak perempuan. Tidak heran banyak perempuan berusaha keras untuk mencegah hal itu terjadi apalagi kalau sampai berulang. Keguguran berulang adalah tiga atau lebih keguguran dari kehamilan yang didiagnosis klinis sebelum minggu ke-20 atau bulan kelima kehamilan.
Tenanglah Moms, keguguran bukanlah penyakit. Maka mari kita cari tahu agar bisa mengetahui penyebabnya dan bisa mencegah hal itu terjadi apalagi kalau Moms sudah berulang mengalaminya.
Faktor Usia
Faktor usia juga bisa memengaruhi keguguran. Semakin tua usia Moms, makin tinggi juga kemungkinan mengalami keguguran. Termasuk, usia suami juga meningkatkan risiko keguguran. Kenapa begitu? Ketika seseorang berusia di atas 35 tahun, kuantitas dan kualitas sel telur menurun. Alhasil, materi genetik pada sel telur ini tak sesuai lagi pada saat fertilisasi.
Sindrom Antiphospholipid (APS)
Sindrom APS alias sindrom sticky blood atau sindrom Hughes ini menimbulkan pembekuan darah yang tidak seharusnya. Konon APS ditemukan pada sekitar 15%-20% kasus keguguran berulang. Kelainan Pembekuan Darah yang Menurun (Thrombophilia)
Boleh dibilang, thrombophilia ini serupa dengan APS. Akan tetapi, thrombophilia dimiliki sejak lahir. Pada kasus ini, darah lebih mudah membeku dan bisa menimbulkan keguguran berulang.
Masalah Genetik
Moms atau pasangan mungkin sebenarnya memiliki riwayat kelainan pada kromosom. Namun, hal tersebut baru diturunkan pada janin yang dikandung. Kelainan kromosom pada bayi lebih mudah terjadi sehingga memicu peningkatan risiko keguguran. Adanya kelainan kromosom ini diduga menjadi penyebab kasus keguguran berulang pada sekitar 2% hingga 5% pasangan suami istri.
Masalah pada Rahim, Panggul Lemah, atau Infeksi Vagina
Keguguran berulang juga bisa terjadi bila Moms mengalami masalah pada rahim, misalnya kelainan bentuk rahim atau masalah panggul lemah. Selain itu, infeksi pada vagina (bacterial vaginosis) juga bisa memicu risiko keguguran atau kelahiran prematur.
Masalah hormon
Masalah atau gangguan hormonal juga bisa memicu terjadinya keguguran berulang. Misalnya, kasus polycystic ovaries. Akan tetapi, belum bisa dipastikan kenapa masalah hormon bisa terkait dengan keguguran.
Pola Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan merokok dan terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol atau kafein juga bisa meningkatkan risiko keguguran berulang. Pasalnya, baik rokok, alkohol, maupun kafein dapat menimbulkan efek beracun pada janin yang tengah tumbuh dan berkembang, serta menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh pada ibu hamil.
Kehamilan Dini
Kehamilan dini bisa menyebabkan pengalaman traumatis dan emosional, sehingga terkadang bisa menjadi penyebab keguguran berulang. Sebuah penelitian menunjukkan kalau kehamilan yang mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh dokter dan orang-orang yang disayangi jauh lebih berkualitas. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa sebagian besar wanita keguguran berulang juga memiliki peluang untuk akhirnya memiliki kehamilan sukses. Adapun stress, meski menjadi perhatian belum terbukti dapat membuat ibu hamil mengalami keguguran. Di sisi lain, stress tetap harus dijauhi oleh ibu hamil.
Terjadinya Infeksi pada Tubuh
Infeksi pada masa kehamilan, kemungkinan besar dapat memengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan. Meskipun tubuh memiliki sistem imun yang dapat melawan serangan virus berbahaya, akan tetapi ada beberapa infeksi yang sulit dihindari.
Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Kehamilan
Misalnya, campak Jerman (rubella), herpes simpleks, ureaplasma, CMV (cytomegalovirus), dan klamidia. Dalam beberapa kasus, infeksi-infeksi tersebut yang dialami perempuan ketika hamil dapat memicu terjadinya keguguran. Untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi saat kehamilan, Moms sebaiknya menjaga jarak dari orang lain yang sedang sakit. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ketika hamil. Perhatikan juga kebersihan lingkungan sekitar.
Keadaan Lingkungan yang Buruk
Keadaan lingkungan yang buruk saat masa kehamilan juga dapat berpengaruh pada tumbuh kembang janin sehingga memicu terjadinya keguguran. Lingkungan yang buruk ini ditandai dengan udara yang terpapar racun, seperti asap rokok, kafein, dan alkohol.
Efek paparan lingkungan yang buruk dalam jangka panjang dapat meningkatkan terjadinya keguguran. Dalam mengurangi resiko terjadinya keguguran ini, sebaikny Moms, membatasi atau menghindari penggunaan rokok atau alkohol selama masa kehamilan. Masalah lingkungan lain seperti tercemarnya udara memang sulit untuk dikendalikan, akan tetapi dapat dihindari dengan cara tidak berada pada area yang tercemar asap rokok.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM