Pemicu Keguguran saat Hamil Tua, Hindari Ya Moms!

calendar icon

04 Sep 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Ketiga

Pemicu Keguguran saat Hamil Tua, Hindari Ya Moms!

Keguguran saat hamil tua sebenarnya dianggap sebagai kelahiran mati. Ini merupakan keadaan di mana kematian janin terjadi sebelum lahir, tetapi setelah kehamilan 20 minggu atau lebih. Sedangkan keguguran terjadi di usia ke 20 minggu atau sebelumnya.

Setelah mengalami keguguran, seorang ibu pasti trauma dan mungkin bertanya-tanya soal kehamilan selanjutnya. Ini masih mungkin terjadi. Jika penyebab kelahiran mati adalah masalah kromosom tertentu atau masalah tali pusar, kemungkinan lahir mati akan terjadi lagi, sangat kecil. 

Jika penyebabnya adalah penyakit kronis ibu atau gangguan genetik pada orangtua, resikonya akan lebih tinggi.

Baca Juga: Cegah Keguguran, Begini Penanganan Hipertiroid pada Ibu Hamil

Pemicu Keguguran saat Hamil Tua

Menurut penelitian, kematian lahir mayoritas terjadi di negara-negara berkembang. Ini dapat terjadi pada siapa pun. Moms dapat mendiskusikan faktor risikonya dengan dokter. Berikut penyebab terjadinya kelahiran mati:

  • Cacat lahir, dengan atau tanpa kelainan abnormal.
  • Masalah tali pusar. Tali pusar memblokir suplai oksigen sebelum bayi dapat bernafas sendiri.
  • Masalah plasenta, yang memberi asupan nutrisi pada bayi. Dalam solusio plasenta, plasenta terlalu awal terpisah dari dinding rahim.
  • Moms memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi akibat kehamilan atau preeklampsia.
  • Pembatasan pertumbuhan intrauterine atau IUGR, ini menempatkan bayi pada risiko kematian akibat kurang nutrisi.
  • Infeksi selama masa kehamilan.
  • Paparan dari pestisida atau karbon monoksida.
  • Riwayat Moms atau keluarga terkait kondisi pembekuan darah seperti trombosis, tromboflebitis, dan emboli paru.

Perlu dicatat bahwa sekitar setengah dari semua kasus bayi meninggal dalam kandungan berkaitan dengan komplikasi plasenta. Ini berarti untuk suatu alasan plasenta tidak berfungsi dengan benar. Organ ini menghubungkan suplai darah bayi ke ibu dan menyalurkan makanan dalam kandungan.

Baca Juga: Masa Nifas Setelah Keguguran, Lakukan Hal Ini agar Cepat Pulih!

Tanda-Tanda Keguguran saat Hamil Tua

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda keguguran yang harus ibu hamil waspadai dan memerlukan pertolongan medis:

1. Perdarahan

Perdarahan atau keluarnya bercak darah merupakan tanda awal keguguran. Namun perlu diingat bahwa tidak semua perdarahan akan berakhir dengan keguguran.

Perdarahan ringan dengan bercak berwarna merah mudah atau cokelat biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Perdarahan ringan juga umumnya berlangsung selama 1–2 minggu.

Namun, jika yang keluar adalah darah berwarna merah cerah dengan volume yang banyak atau gumpalan berwarna merah muda, bisa jadi pendarahan tersebut menandakan keguguran. Segera hubungi dokter jika mengalami perdarahan, baik ringan maupun hebat.

Pada kasus tertentu, keguguran bisa terjadi tanpa adanya perdarahan. Keguguran ini dinamakan missed abortion.

2. Nyeri

Perdarahan yang disertai rasa nyeri patut diwaspadai sebagai tanda-tanda keguguran. Bagian tubuh yang terasa nyeri biasanya adalah panggul, perut, dan punggung belakang. Rasa nyeri ini biasanya terasa lebih hebat dibandingkan nyeri haid dan bisa muncul terus-menerus atau sesekali.

3. Pergerakan Bayi Menurun

Umumnya, keguguran terjadi saat usia kehamilan belum mencapai 20 minggu. Namun, keguguran terlambat (late miscarriage) dapat terjadi pada usia kehamilan 12–24 minggu.

Salah satu tanda dari late miscarriage adalah adanya penurunan pergerakan bayi. Oleh karena itu, Bumil perlu waspada jika janin tidak bergerak selama beberapa hari dan segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter.

4. Perubahan Kehamilan

Perubahan gejala kehamilan, seperti tidak lagi mual atau muntah, bisa menjadi tanda-tanda keguguran. Namun, perlu diingat bahwa perubahan ini juga dapat terjadi karena adanya faktor lain, seperti hormon kehamilan. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter jika Bumil merasakan perubahan gejala kehamilan.

5. Keluar Cairan dari Vagina

Cairan atau jaringan yang keluar dari vagina dapat menjadi tanda-tanda keguguran. Jika Bumil mengalami kondisi ini, letakkan jaringan di dalam wadah yang bersih, lalu bawalah ke dokter untuk mendapatkan analisis lebih lanjut.

Perdarahan pada trimester awal juga tidak selalu berkaitan dengan keguguran, karena banyak juga ibu hamil yang tetap bisa melanjutkan kehamilan dan melahirkan bayi dengan sehat.

Cara Mencegah Keguguran saat Hamil Tua

Beberapa keguguran saat hamil tua tidak dapat dihindari. Namun, Moms dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk memiliki kehamilan yang sehat. Salah satunya adalah mengurangi faktor risiko seperti berhenti merokok atau mengonsumsi alkohol.

Jika Moms memiliki risiko kelahiran mati ini, konsultasikan dengan dokter untuk membuat rencana tindakan pencegahan. Sejak mengandung, Moms selalu menjalin ikatan batin dengan janin. Keguguran selama kehamilan merupakan salah satu hal yang paling ditakutkan oleh ibu hamil.

Jika ini terjadi pada Moms, beri waktu untuk berduka dan pertimbangkan untuk mencari dukungan untuk membantu Moms melalui proses berduka ini.

Cara terbaik untuk mencegah keguguran juga bisa dimulai dari waktu istirahat yang cukup, makan makanan yang baik untuk Moms dan janin, serta rutin mengonsumsi suplemen kehamilan. Moms bisa mengonsumsi PRENAVITA Milk Vanilla yang baik untuk Moms agar senantiasa bugar selama masa kehamilan hingga melahirkan.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM