Masak Wortel, Bayam atau Labu ya untuk MPASI Si Kecil? Bebas, Moms, karena Semuanya Bergizi

calendar icon

01 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

Masak Wortel, Bayam atau Labu ya untuk MPASI Si Kecil? Bebas, Moms, karena Semuanya Bergizi

Dalam skema pemberian makanan pendamping air susu ibu atau MPASI tidak memiliki urutan tertentu. Pemberian karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan sudah dapat dimulai sejak bayi berusia 6 bulan. Dari semua unsur tersebut, terkadang membuat Si Kecil menyukai sayuran bukanlah hal yang mudah. Dengan terus memperkenalkan berbagai jenis sayuran dalam piring Si Kecil, lambat laun lidahnya akan kaya berbagai rasa dan mulai menjadi penyuka sayuran.

            Untuk Si Kecil yang baru memulai MPASI, Moms dapat memperkenalkan 4 jenis sayuran berikut ini.

  1. Wortel

Wortel yang matang dapat dikukus kemudian dihaluskan menggunakan saringan atau diblender. Kemudian, Moms dapat mencampur wortel dengan menu yang lain seperti nasi lembek dan daging giling. Wortel memiliki rasa yang tidak terlalu menonjol sehingga relatif aman diterima lidah bayi. Selain itu, buah berwarna oranye ini mengandung beta karoten yang diubah menjadi vitamin A untuk meningkatkan penglihatan dan fungsi kekebalan tubuh.

  1. Bayam

Sayur bayam dikenal kaya akan zat besi yang sangat dibutuhkan bayi untuk menambah energi dan menunjang perkembangannya. Bayam yang dimasak sebentar, lalu dihaluskan, ditambah sedikit garam dapat menjadi campuran MPASI Si Kecil.

  1. Labu

Tekstur labu yang halus mudah dicerna oleh bayi yang sedang belajar makan. Selain itu, sayuran ini memiliki kandungan vitamin A dan C yang baik untuk perkembangan Si Kecil.

  1. Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan sayuran jenis umbi yang lezat, bergizi, dan kaya manfaat. Seperti wortel dan labu, ubi jalar mengandung vitamin A yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan penglihatan. Ubi jalan juga banyak memiliki serat, mangan, vitamin B6 dan C. Saat Moms menyajikan ubi jalar untuk MPASi pastikan telah dikupas kulitnya, matang, serta tertumbuk dengan baik.

 

Untuk bayi yang sudah menuju 1 tahun, kenalkan jenis sayuran yang lain, ya, Moms. Misalnya, Moms dapat mengenalkan 5 sayuran berikut ini.

  1. Brokoli

Brokoli termasuk sayuran yang cocok dikonsumsi segala usia. Di dalam sayur ini terkandung senyawa yang dapat melawan kanker dan mikronutrien berlimpah. Untuk penyajiannya, Moms dapat menambahkan brokoli kukus atau panggang secara langsung dalam piring Si Kecil, atau sebagai campuran dalam hidangan pasta, kentang panggang keju, atau sup sayuran.

  1. Kembang Kol

Kembang kol memiliki kandungan antioksidan, serat, kalium, isothiocyanate atau senyawa sulfur dan asam folat yang cukup tinggi. Kandungan ini yang dapat membantu mencegah beragam penyakit, serta memperbaiki dan membantu pertumbuhan jaringan tubuh. Kembang kol dapat dihaluskan lebih dulu, atau dipanggang, sebelum disajikan kepada Si Kecil.

  1. Timun Jepang

Timun Jepang atau zucchini bisa diperkenalkan kepada bayi yang tengah belajar makan. Sayuran ini memiliki rasa yang ringan, serta nutrisi seperti mangan, kalium, dan vitamin A. Sajikan secara langsung atau buat kreasi makanan dengan tambahan saus tomat, atau ditumis dengan minyak zaitun.

  1. Tomat

Sayuran ini memiliki banyak kandungan air yang cukup menghidrasi tubuh. Selain itu, tomat kaya akan vitamin A dan C. Sajikan tomat matang secara utuh, atau campur dalam makanan seperti pizza atau spageti.

  1. Bawang

Karena rasa bawang pekat, mungkin anak menolak mengonsumsi sayuran ini. Namun, Moms dapat mengakalinya sebagai bumbu aromatik pada MPASI.

 

Waspadai Konsumsi Sayur Berlebihan

Kita semua sepakat bahwa sayuran merupakan salah satu sumber makanan tersehat. Namun, untuk bayi dan anak-anak belum tentu sehat. Sayuran memiliki senyawa nitrat yang diserap dari tanah. Bayi yang mengonsumsi nitrat dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang disebut methemoglobinemia. Kondisi ini ditandai dengan bayi mengalami semburat biru di tangan, kaki, dan mulut. Bayi bisa mengalami kelelahan dan kesulitan bernafas.

Sayuran umbi-umbian seperti bit dan wortel serta sayuran berdaun hijau terutama bayam, memang mengandung nitrat yang relatif tinggi. Tetapi ini tidak berarti Moms tidak boleh memberi sayuran kepada Si Kecil saat mereka mulai MPASI. Penelitian menyebutkan, jumlah nitrat yang tinggi dari sayuran sangat berbahaya bagi bayi berusia 3 bulan dan lebih muda. Tetapi karena makanan padat tidak disarankan sampai sekitar 6 bulan, hal ini kemungkinan besar bukan masalah.

Selain itu, bayi alergi terhadap sayuran memang jarang terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut dapat terjadi. Jika bayi mengalami gejala seperti muntah, diare, mengi, gatal-gatal, atau ruam setelah makan sayuran tertentu, bicarakan dengan dokter anak tentang kemungkinan alergi atau sensitivitas makanan.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM