19 Oct 2020
Dinda Ayu Saraswati
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Setelah perjalanan panjang selama 9 bulan kehamilan, akan semakin sempurna ketika seorang ibu memberikan ASI kepada bayinya.
Nah, permasalahan mungkin muncul bagi para ibu baru yang juga bekerja. “Aku ingin memberikan ASI eksklusif untuk bayiku, tapi di sisi lain aku juga harus bekerja di kantor”.
Banyak penelitian membuktikan bahwa ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Belakangan Moms juga cenderung memilih untuk memberi ASI secara penuh kepada bayi tanpa tambahan susu formula.
Moms yang bekerja di kantor, dapat memompa ASI-nya dan menyimpannya, untuk kemudian diberikan pada bayinya. Ini dia beberapa tips menyimpan ASI yang baik dan benar!
Selalu siapkan pompa ASI dan juga beberapa botol plastik untuk menyimpan ASI. Bersihkan botol tersebut dengan sabun dan bilaslah dengan air hingga bersih.
Jika Moms tidak yakin dengan kebersihan sumber air, botol tersebut (setelah dicuci) boleh direndam dalam air panas.
Jika moms memompa ASI di kantor atau di tempat kerja, jangan lupa untuk memberikan label pada botol-botol tersebut, berisikan nama bayi atau orang tua, dan yang penting tanggal dan jam.
Untuk meminimalisasi sisa ASI (supaya tidak terbuang), simpanlah ASI pada botol bervolume sekitar 60-100ml, jadi bisa digunakan untuk sekali feeding time.
Dan pada waktu mengisinya, jangan diisi sampai batas penuh, karena pada suhu dingin (beku) ASI akan mengembang.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Aturan Menyimpan ASI di Kantong Plastik
ASI yang disimpan pada suhu ruangan dapat bertahan selama 6-8 jam, lebih dari itu sebaiknya dibuang.
Atau jika baru akan digunakan nanti, sebaiknya disimpan di lemari pendingin (kulkas).
ASI yang disimpan dalam tas pendingin (cooler bag) dengan ice packs di dalamnya.
Cooler Bag bisa menjadi alternatif solusi untuk Moms yang kantornya tidak menyediakan kulkas yang memadai.
ASI yang disimpan dalam kulkas dapat bertahan hingga 7-8 hari. Sedangkan ASI yang disimpan dalam freezer, bisa bertahan hingga 2 minggu-6 bulan (tergantung suhu freezer).
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyimpanan ASI jangka panjang tidak terlalu dianjurkan karena kadar zat dan nutrisi yang ada didalamnya bisa berubah (mengalami penurunan).
Selain kadar vitamin C yang berkurang, kadar lemak dalam ASI juga ikut berkurang, belum lagi kemampuan ASI untuk membunuh bakteri juga akan berkurang.
Lagipula komposisi ASI yang keluar pada saat bayi baru lahir akan berbeda dibandingkan kebutuhan bayi yang sudah berusia beberapa bulan, jadi tidak terlalu perlu menyimpannya untuk jangka panjang.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM