15 Aug 2023
Admin
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Ada beberapa cara penyimpanan ASI perah yang perlu Moms pahami, terutama jika Moma adalah seorang ibu pekerja, tujuannya ya agar ASI tetap aman digunakan oleh si kecil. Yuk, pahami bagaimana cara penyimpanan ASI dan masa penyimpanan ASIP di dalam artikel ini!
Ibu bekerja seringkali menghadapi kegalauan ketika harus meninggalkan bayi di rumah, terutama terkait kecukupan ASI Perah (ASIP). Manajemen ASI perah yang tepat dapat membantu mengatasi kekhawatiran ini. Penyimpanan ASI dengan cooler bag juga merupakan bagian dari upaya untuk mengamankan stok ASI selama Moms berada di kantor. Cooler bag dari MOOIMOM terbuat dari bahan yang ringan dengan bentuk yang mudah dibawa kemana-mana.
Cooler Bag MOOIMOM memiliki kompartemen utama yang luas dan terbuat dari bahan yang tahan air, sehingga membuat Moms lebih aman dan nyaman saat bepergian dengan tas ini. Nah, tunggu apa lagi Moms? Dapatkan sekarang melalui situs resmi MOOIMOM di mooimom.id. Jangan sampai lewatkan promo menariknya ya!
Setiap bayi memiliki kebutuhan ASI perah yang berbeda-beda. Namun, menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) terdapat rumus yang dapat digunakan untuk menghitung stok penyimpanan ASI perah, yaitu berat badan (BB) bayi dikalikan dengan 100 ml. Misalnya, jika BB bayi 5 kilogram, maka ASIP yang dibutuhkan adalah 500ml setiap harinya.
Namun, patokan ini bukanlah aturan yang baku. Beberapa bayi mungkin membutuhkan lebih banyak ASIP daripada hitungan tersebut, sedangkan bayi lain mungkin membutuhkan jumlah yang lebih sedikit.
Memerah ASI secara teratur merupakan kunci utama dalam mendapatkan stok penyimpanan ASI perah yang tepat untuk ibu bekerja. Berikut ini adalah jadwal yang dapat diikuti untuk memompa ASI:
Jadwal di atas dapat diikuti, namun jika payudara Moms terasa penuh di luar jam tersebut, Moms dapat memompa ASI tambahan.
Terdapat dua jenis botol yang dapat digunakan untuk penyimpanan ASI perah, yaitu botol plastik dan botol kaca. Penyimpanan ASI perah dalam botol kaca lebih disarankan karena mudah dibersihkan dan tahan lama. Perhatikan agar takaran ASIP dalam botol tidak lebih dari 3/4 agar botol tidak pecah ketika ASIP membeku.
Jika, tidak memiliki botol kaca, Moms masih bisa menggunakan botol plastik atau plastik khusus ASIP yang aman dengan penutup yang rapat.
Penyimpanan ASI perah juga bisa dilakukan dengan menggunakan cooler bag, namun ini hanya disarankan untuk tempat penyimpanan sementara. Cooler bag dapat Moms gunakan untuk menyimpan ASI selama Moms berada di kantor untuk di bawa pulang ke rumah. Penyimpanan ASI di cooler bag sangat penting untuk menjaga kualitasnya.
ASIP yang baru diperah adalah yang paling ideal untuk diberikan kepada bayi karena kandungannya yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan kualitas yang lebih baik. Namun, jika ibu memiliki stok ASI yang banyak, dapat menggabungkan metode Last In First Out (LIFO) dan First In First Out (FIFO). Metode LIFO berarti ASIP yang terakhir diperah atau yang masih baru akan lebih dulu diberikan kepada bayi. Sedangkan metode FIFO berarti ASIP yang paling lama disimpan akan lebih dulu diberikan kepada bayi.
Ketika menggabungkan metode LIFO dan FIFO, penting untuk memberi label tanggal dan jam pemerahan ASI pada botol agar memudahkan dalam memberikan ASIP kepada bayi.
Baca Juga:
Mana Tempat Menyimpan ASI yang Lebih Baik, Botol Kaca atau Kantong?
Masa penyimpanan ASI perah tergantung dari dimana Moms menyimpan ASI tersebut. Adapun pedoman masa penyimpanan ASI yang paling umum adalah sebagai berikut:
Itu dia beberapa cara penyimpanan ASI dan masa penyimpanannya. Semoga membantu ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM