14 Apr 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Perubahan pada tubuh pun semakin terasa, salah satunya adalah kram perut yang sering dialami oleh ibu hamil yang sudah memasuki hamil tua. Banyak yang berpikir kram perut saat hamil adalah gangguan kehamilan yang berujung pada keguguran. Tapi sebenarnya kram perut yang dialami Ibu hamil itu merupakan hal yang wajar.
Dilansir dari situs Healthline, beberapa penyebab umum kram perut saat hamil, antara lain:
1. Perubahan ukuran rahim
Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa kencang.
2. Tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah
Ibu hamil secara otomatis merasakan peningkatan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah. Hal ini kerap memicu rasa nyeri terlebih saat sedang batuk atau beraktivitas fisik.
3. Posisi rahim
Kram pada salah satu atau dua sisi perut biasanya dirasakan terutama saat bergerak. Saat janin tumbuh, rahim akan cenderung miring ke kanan atau ke kiri. Ligamen yang menyokong sisi rahim ini bisa menjadi kencang atau mengalami kontraksi. Hal ini memungkinkan Anda merasakan kram lebih sering di perut saat hamil.
4. Gas yang berlebihan di dalam perut
Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot dinding saluran pencernaan lebih rileks dan lebih lambat mencerna makanan. Saat makanan lebih lama berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi. Kadang gas tersebut tak hanya terasa di perut, namun juga dapat menjalar di bagian punggung dan dada.
5. Setelah berhubungan seks
Berhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan. Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat meninggalkan rasa kram perut setelahnya.
Baca Juga: Kram Perut Saat Hamil 9 Bulan, Tanda Persalinan Sudah Dekat?
Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan:
Hindari melakukan gerakan tiba-tiba saat kram perut melanda, bungkukkan badan ke arah sumber sakit untuk membantu meredakan nyeri. Jangan lupa, minum air yang cukup, karena dehidrasi bisa memicu timbulnya kontraksi palsu (Braxton hicks).
Kram perut saat hamil terutama di trimester terakhir dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya. Kemudian posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, misalnya dengan menggunakan MOOIMOM Maternity Pillow sebagai pengganjal.
Walau biasanya tidak menandakan adanya kondisi yang berbahaya, bukan berarti kram perut saat hamil harus selalu dianggap sepele. Beberapa gejala yang mengiringi kram perut sebaiknya diwaspadai, seperti rasa sakit saat buang air kecil, kram perut terasa sangat berat dan tidak menghilang, keluar cairan, flek atau darah dari vagina, muntah, demam, serta menggigil. Kram perut disertai tanda-tanda tersebut adalah kondisi yang perlu secepatnya mendapat pemeriksaan dan penanganan dari dokter.
Rasa sakit pada perut saat hamil juga mungkin saja tidak terkait dengan kehamilan. Misalnya kram perut saat hamil karena batu ginjal, kista ovarium, radang usus buntu, ataupun infeksi saluran kemih. Jika kram perut saat hamil diiringi gejala yang tidak biasa atau berat, segera konsultasikan ke dokter kandungan atau mintalah pertolongan medis terdekat.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM