16 Jan 2022
Anggraini Nurul F
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Kram perut saat hamil umum terjadi selama masa kehamilan. Keluhan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat diatasi dengan cara yang mudah. Meski begitu, kram perut sebaiknya tidak Bumil anggap sepele, sebab bisa menjadi tanda adanya komplikasi pada kehamilan.
Berbagai perubahan akan dialami setiap ibu hamil seiring bertambahnya usia kehamilan. Beragam keluhan pun kerap muncul, seperti mudah lelah, susah tidur, hingga penurunan gairah seks.
Nah, salah satu keluhan yang umum terjadi saat hamil adalah kram perut. Keluhan ini biasanya akan semakin sering terjadi pada trimester akhir kehamilan.
Walau biasanya tidak menandakan adanya kondisi yang berbahaya, bukan berarti kram perut saat hamil dapat dianggap sepele.
Ada beberapa gejala yang menyertai kram perut dan sebaiknya Bumil waspadai, seperti rasa sakit saat buang air kecil, kram perut terasa sangat berat dan tak kunjung hilang, keluar flekatau darah dari vagina, muntah, demam, dan menggigil.
Kram perut yang disertai tanda-tanda tersebut adalah kondisi darurat dan perlu secepatnya mendapat pemeriksaan dan penanganan dari dokter. Oleh karena itu, meski kram perut saat hamil umum terjadi, jangan menganggap sepele keluhan ini.
Ada beberapa penyebab kram perut saat hamil yang perlu diketahui setiap ibu hamil. Berikut ini adalah penyebabnya:
Seiring bertambahnya usia kehamilan, ukuran rahim akan menyesuaikan dengan perkembangan janin yang kian membesar.
Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang, sehingga rahim terasa kencang dan memicu terjadinya kram perut.
Kondisi perut yang semakin besar akan memberikan tekanan lebih pada otot, sendi, dan pembuluh darah. Kondisi ini akan membuat ibu hamil mudah lelah dan mengalami nyeri berlebih pada perut saat terlalu lama duduk atau berdiri.
Saat janin tumbuh, posisi rahim cenderung miring ke kanan atau ke kiri. Kondisi ini bisa membuat ligamen yang menyokong sisi rahim menjadi kencang atau mengalami kontraksi, sehingga memungkinkan ibu hamil lebih sering merasakan kram di bagian perut.
Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot saluran pencernaan lebih rileks dan lambat saat mencerna makanan. Semakin lama makanan berada di usus besar, semakin banyak gas yang diproduksi.
Terkadang, gas tersebut tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di perut, tetapi juga dapat menjalar ke bagian punggung dan dada.
Berhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan. Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi berdenyut saat orgasme dan meninggalkan rasa kram perut setelahnya.
Selain beberapa penyebab di atas, kram perut saat hamil juga bisa disebabkan masalah kesehatan lain, seperti batu ginjal, kista ovarium, radang usus buntu, atau infeksi saluran kemih.
Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang yang dapat Bumil lakukan, yaitu:
Kram perut saat hamil, terutama di trimester akhir kehamilan, dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya.
Jangan biarkan indahnya momen kehamilan meninggalkan stretch mark di kulit Moms. Moms perlu gunakan krim anti strech mark ibu hamil. Rawat kulit agar tetap terhidrasi dan elastis. Dengan kandungan Hyaluronic Acid, Belly Lotion merawat kulit sehat mom agar terbebas dari stretchmark.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM