04 Nov 2022
Anggraini Nurul F
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Di Indonesia, mitos ari-ari bayi yang harus dikubur oleh seorang ayah memang sudah lama menjadi tradisi turun-temurun setiap kelahiran. Masyarakat Indonesia percaya, plasenta atau ari-ari sebenarnya dianggap sebagai kakak kandung atau kembaran bayi yang dilahirkan.
Selain itu, mereka percaya plasenta berfungsi sebagai pelindung bayi sepanjang hidupnya. Itulah sebabnya plasenta perlu dikubur dan bukan dibuang. Berikut beberapa fakta menarik mengenai ari-ari bayi yang bisa Moms ketahui.
Berikut beberapa fakta menarik mengenai ari-ari bayi, simak yah Moms!
Salah satu peran penting ari-ari bayi selama kehamilan adalah sebagai organ perantara nutrisi bagi bayi. Berbagai asupan nutrisi yang ibu peroleh dari makanan sehari-hari akan disalurkan kepada janin dari aliran darah ibu melewati plasenta, dan berakhir pada tali pusat yang terhubung ke janin.
Selain itu, ari-ari bayi juga berperan menyalurkan oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Tanpa plasenta yang baik, tentu saja perkembangan dan pertumbuhan janin dapat terhambat.
Ari-ari bayi berperan dalam menyaring zat-zat yang tidak diperlukan bagi bayi dalam kandungan. Hal ini juga sebagai bentuk perlindungan bagi bayi dari paparan zat berbahaya yang mungkin dapat beredar di peredaran darah sang ibu.
Selain itu, ari-ari berguna untuk menyalurkan zat-zat yang tidak diperlukan janin. Selanjutnya, zat-zat ini akan dibuang keluar tubuh melalui aliran darah ibu. Misalnya, zat karbon dioksida hasil metabolisme pernapasan dari janin.
Ari-ari bayi mengambil peran dalam produksi beberapa hormon yang diperlukan saat kehamilan, di antaranya human chorionic gonadotropin (hCG), progesteron, estrogen, dan human placental lactogen (hPL). Hormon-hormon tersebut berguna dalam pertumbuhan dan perkembangan rahim, serta kelancaran metabolisme ibu dan bayi dalam kandungan.
Sebelum bayi dalam kandungan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, ari-ari menghasilkan zat yang berguna untuk melindungi bayi dari gangguan luar, yaitu antibodi. Misalnya saja, antibodi yang diproduksi ari-ari dapat melindungi bayi dari infeksi kuman, seperti bakteri atau virus. Antibodi ini akan menghambat kuman yang berada di peredaran darah agar tidak membahayakan kondisi bayi dalam kandungan.
Selama kehamilan ari-ari akan menempel pada dinding rahim. Tapi seiring bertambahnya usia kehamilan dan ukuran plasenta, ari-ari normalnya bergeser ke bagian atas dinding rahim sehingga menjauhi muara leher rahim.
Sayangnya, pada beberapa keadaan, ari-ari dapat tetap berada di bagian bawah dinding rahim hingga dekat atau menutupi muara leher rahim. Kondisi ini dikenal dengan istilah plasenta previa. Akibatnya, dapat mengganggu proses kehamilan maupun persalinan.
Meskipun ari-ari berada dalam rahim ibu hamil, peran pria juga dibutuhkan dalam proses pembentukannya. Sejak awal kehamilan, sperma dari pria akan membuahi sel telur dari wanita.
Selanjutnya, hasil pembuahan tersebut akan berkembang menjadi blastokista yang merupakan tahapan dari perkembangan embrio. Pada akhirnya, selain berkembang menjadi janin, blastokista juga akan menjadi bagian dari ari-ari.
Setelah bayi berhasil dilahirkan, ari-ari akan ikut keluar dari dalam rahim. Proses keluarnya ari-ari terjadi secara alami pada proses persalinan normal. Ari-ari akan didorong keluar karena kontraksi rahim yang terjadi selama proses persalinan.
Biasanya, ari-ari bayi akan keluar dari rahim sekitar 30 menit setelah kelahiran bayi. Namun, pada beberapa komplikasi persalinan, ari-ari tidak dapat keluar secara alami sehingga membutuhkan intervensi petugas medis yang menolong persalinan.
Saat ini Moms sedang hamil dan menyusui? Atau Moms sedang ingin mencari perlengkapan bayi mulai dari stroller hingga pakaian? Jika Moms membutuhkan perlengkapan ibu dan bayi, Moms bisa mengunjungi website MOOIMOM, sebagai toko online perlengkapan ibu hamil dan menyusui terlengkap.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM