18 Jun 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Bruk! Terdengar suara berdebum di lantai, diikuti tangis kencang Si Kecil.
"Duh, jantungku seperti berhenti berdetak saat mendengarnya!" Curhat Ayu, 37 tahun, ibu dua putri.
Bukan hanya sekali, dua putrinya sama sama pernah mengalami "kecelakaan", terjatuh dari tempat tidur. Hampir setiap peristiwa terjadi saat bayi tidur di ranjang orang tua. "Sebetulnya sudah dibentengi bantal. Tapi entah bagaimana bayiku bisa melompatinya," Lanjut Ayu bergidik ngeri.
Untungnya kata Ayu, bayinya tak mengalami muntah atau luka. "Kata dokternya anakku, selama anak tidak muntah atau luka, tidak terlalu mengkhawatirkan," tiru Ayu mengingat.
Hasil perbincangan Ayu dan banyak ibu menyebut, bayi terjatuh dari tempat tidur memang peristiwa yang jamak terjadi. Bahkan beberapa ibu menyebut, anaknya mengalami jatuh lebih dari satu kali.
Salah satu faktor penyebabnya, karena anak berada dalam masa aktif bergerak. Bayi usia 6-7 bulan misalnya, umumnya mulai bisa tengkurap dengan menggulingkan badannya. Inilah masa rawan dimulai.
Bayi yang merasa antusias dengan kemampuan barunya dapat saja mengguling-gulingkan badannya hingga mencapai pinggir tempat tidur. Jika tidak ada penghalang, atau mungkin karena kuatnya bayi sehingga dapat melewati bantal seperti bayi Ayu di atas, maka anak bisa terjatuh.
Apa yang harus dilakukan bila itu terjadi? Pertama, tenangkan diri ya Moms, jangan panik! Sikap yang tenang akan membuat Anda lebih mudah mengatasi keadaan. Sebab ada kemungkinan jatuhnya bayi dapat menyebabkannya kehilangan kesadaran.
Ia mungkin tampak lemas dan atau tidur, sebelum kemudian sadar kembali. Kondisi demikian tergolong darurat medis. Apalagi jika bayi Anda tampaknya mengalami cedera di kepala, muntah atau menunjukkan tanda-tanda pendarahan atau pingsan.
Jika Si Kecil muntah atau tampak kejang, miringkan tubuhnya, jaga agar leher tetap lurus. Jika Anda melihat pendarahan, berikan tekanan lembut dengan kain kasa steril atau handuk, atau kain bersih.
Di berbagai negara maju dan kota besar, tentunya lebih mudah memanggil layanan darurat kesehatan ke rumah. Jika Moms berada di wilayah demikian, sangat disarankan untuk tidak mengangkat anak jatuh yang menunjukkan gejala cedera kepala atau tulang belakang.
Namun jika Anda berdomisili di kota kecil, bahkan di desa, maka melarikan anak ke layanan medis terdekat adalah solusi terbaik jika anak menunjukkan beberapa tanda darurat seperti di atas, atau berbagai gejala berikut:
Jika Moms tidak melihat ada tanda-tanda cedera, cukup tenangkan Si Kecil dan alihkan perhatiannya pada mainan atau kegiatan lain untuk meredakan ketakutan dan traumanya.
Namun jangan lupa untuk terus memantau kondisinya ya Moms! Paling tidak selama 24 jam. Jika insting Anda mengatakan ada yang kurang beres, segera bawa Si Kecil ke dokter anak.
Supaya kejadian tak terulang, pastikan tempat tidur si kecil aman ya Moms. Caranya?
· Sediakan tempat tidur pendek
Semakin tinggi tempat tidur bayi maka semakin besar bahaya mengintai. Jadi sebelum bayi menginjak usia aman, Anda dapat meletakkan matras di lantai. Untuk mengurangi kelembapan, lapisi bawah kasur dengan pengaman seperti karpet ya Moms.
· Tempelkan dinding
Letakkan tempat tidur bayi menempel pada dinding dan pasang pelindung pada area yang terbuka. Pastikan Anda meletakkan bayi di pojok yang menempel dinding supaya area bergulingnya lebih luas ya Moms.
· Alasi lantai sekitar tempat tidur.
Memasang pelapis lantai, entah karpet empuk atau playmat di sekitar tempat tidur bayi sangat penting. Jika apesnya bayi jatuh lagi, maka tubuhnya tidak langsung menghantam kerasnya lantai.
· Selalu Awasi
Yang terpenting, jangan biarkan bayi tidur atau bermain sendiri tanpa pengawasan ya Moms!
Untuk menjaga keamanan bayi, Moms dapat menyelipkan matras bermain di sisi ranjang bayi. Situs Mooimom, platform penyedia kebutuhan ibu dan anak, menyediakan matras yang Moms butuhkan. Salah satunya Mugu Folding Playmat.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM