06 May 2020
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Moms, sebagai ibu hamil tentu akan selalu memerhatikan segal hal yang berbau tentang kesehatan. Utamanya, saat ini di mana dunia tengah fokus dengan berbagai laporan tentang coronavirus novel dan COVID-19, penyakit yang disebabkannya.
Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok pada Januari lalu ini pun telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) menyatakan COVID-19 ini sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Kemudian, COVID-19 ini masih merupakan penyakit baru yang belum diteliti dengan baik. Bagaimana hal ini bisa memengaruhi ibu hamil serta Si Kecil dalam kandungan pun belum sepenuhnya diketahui dengan baik.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) belum diketahui apakah positif COVID-19 saat hamil memiliki peluang lebih besar untuk sakit dibanding masyarakat umum atau ibu hamil cenderung menderita penyakit serius.
Namun, berdasarkan informasi yang tersedia, ibu hamil tampaknya memiliki risiko yang sama dengan orang dewasa yang tidak hamil. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika positif COVID-19 saat hamil?
Panduan dari The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), bila Moms tengah hamil dan memiliki suhu tinggi serta batuk terus menerus. Maka, Moms harus tinggal di rumah selama 7 hari.
Jangan pergi ke rumah sakit atau dokter. Karena pada saat ini hanya orang-orang dengan gejala parah yang memerlukan rawat inap.
Tapi, Moms harus menghubungi dokter kandungan atau bidan untuk memberitahu mereka bila memiliki gejala yang mengarah ke corona, terutama bila ada janji rutin dalam masa isolasi mandiri.
Selain itu, bila Moms memiliki kekhawatiran tentang kesejahteraan diri sendiri atau Si Kecil dalam kandungan selama periode isolasi mandiri hubungi bidan atau dokter kandungan karena mereka akan memberikan saran lebih lanjut termasuk perlu atau tidak ke rumah sakit utamanya saat kondisi diri semakin memburuk atau gejala tidak membaik setelah isolasi mandiri.
Saat positif COVID-19 saat hamil, Moms pasti disarankan isolasi mandiri maka harus menghindari kontak dengan orang lain selama 7 hari. Lalu, jika Moms tinggal bersama orang lain, mereka harus tinggal di rumah selama setidaknya 14 hari, untuk menghindari penyebaran infeksi di luar rumah.
Pedoman National Health Service (NHS) tentang isolasi mandiri saat ini merekomendasikan orang harus:
Moms mungkin ingin mempertimbangkan rutinitas kebugaran via online agar tetap aktif, seperti yoga kehamilan atau Pilates.
Moms, positif COVID-19 saat hamil dan melakukan isolasi mandiri maka selalu bersihkan serta desinfeksi beda area isolasi setiap hari. Ini termasuk area yang sering Moms sentuh dan di kamar mandi yang di gunakan.
Pengasuh atau keluarga harus membersihkan bagian lain rumah di luar area isolasi. Ini termasuk meja, gagang pintu, perlengkapan kamar mandi, toilet, telepon, keyboard, tablet, dan meja samping tempat tidur. Gunakan semprotan pembersih rumah biasa atau lap.
Berdasarkan March of Dimes, kenakan masker wajah saat Moms berada di sekitar orang lain. Termasuk keluarga yang diisolasi mandiri bersama Anda. Bila taka da masker wajah bisa menggunakan syal atau bandana.
Kemudian, karena ibu hamil lebih rentan terhadap komplikasi infeksi pernapasan seperti COVID-19, jadi para ahli merekomendasikan melakuan yang terbaik untuk mengikuti tindakah pencegahan tertentu seperti mempratikkan kebersihan tangan sebagai langkah penting setiap saat.
Sebuah studi retrospektif kecil yang diterbitkan dalam The Lancet meninjau tujuh wanita hamil di sebuah rumah sakit di Wuhan yang telah positif COVID-19 pada trimester ketiga mereka.
Hasil untuk ketujuh ibu itu baik dalam artian tidak ada yang dirawat di ruang perawatan intensif dan semuanya dikeluarkan dari rumah sakit. Mereka yang dikonfirmasi COVID-19 tidak menemukan bukti virus dalam ASI, darah tali pusat atau cairan ketuban
Di sisi lain, penelitian kecil terhadap 43 wanita hamil di New York dengan konfirmasi COVID-19 yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology pada bulan April menemukan bahwa tidak seperti SARS dan H1N1, wanita hamil tampaknya tidak mengalami penyakit yang lebih parah dari coronavirus dibandingkan dengan yang orang lainnya.
Walaupun data masih minim, positif COVID-19 saat hamil bukan berarti akhir dari segalanya. Karena, sudah banyak yang sembuh dari data yang diketahui.
Sehingga, tetap semangat, jaga pola makan serta hidup. Langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan serta membatasi ruang gerak di tengah banyak orang dapat melindungi diri serta Si Kecil dalam kandungan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM