21 May 2021
Ika
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Rasa gatal di area vagina selama kehamilan kerap dialami oleh sebagian ibu hamil. Meskipun kondisi ini termasuk wajar, namun terkadang membuat tidak nyaman. Gatal di vagina biasanya diakibatkan perubahan hormonal. Namun, ada pula penyebab lain yang tidak terkait kehamilan. Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui apa saja penyebab rasa gatal di vagina serta cara mengatasinya.
Penyebab Vagina Gatal
Moms, kondisi-kondisi berikut ini dapat menyebabkan vagina terasa gatal saat kehamilan:
Rasa gatal di vagina saat hamil bisa diakibatkan bakteri vaginosis yang terjadi karena ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat di dalam vagina. Infeksi karena bakteri ini dapat terjadi pada wanita yang aktif secara seksual, baik saat sedang hamil atau tidak. Adapun gejalanya, meliputi, rasa gatal, rasa terbakar, kemerahan, ada cairan tipis keabu-abuan, berbau seperti bau ikan terutama setelah berhubungan seksual.
Selain dikarenakan bakteri, vagina gatal bisa diakibatkan infeksi jamur. Jamur berkembang akibat perubahan hormonal yang dapat mengganggu keseimbangan pH di vagina. Gejalanya, antara lain, seperti rasa gatal dan sensasi terbakar, serta muncul keputihan bentuknya kental seperti tekstur keju cottage.
Keputihan yang meningkat disertai lendir di serviks dapat memunculkan rasa gatal di vagina. Ketika terjadi perubahan hormonal, keputihan yang meningkat akan mengiritasi kulit vulva dan membuatnya menjadi merah dan gatal.
Perubahan hormonal dapat menyebabkan kekeringan di vagina. Vagina kering dapat menyebabkan iritasi, nyeri, berwarna kemerahan, dan rasa gatal.
Selama hamil, vagina dan kulit sekitarnya terasa lebih sensitif. Beberapa produk yang Moms pakai sebelum hamil mungkin kini terasa lebih sensitif di area vagina, sehingga menyebabkan rasa gatal dan memerah. Produk yang memengaruhi seperti sabun mandi, sabun khusus pembersih vagina, dan lain sebagainya.
Saat rahim bertambah besar akan menekan kandung kemih yang berada di bawahnya. Tekanan ini dapat menghalangi pengeluaran urin, dan dapat menyebabkan infeksi terjadi. Karena alasan ini, wanita hamil rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Selain kondisi ini, bakteri strep grup B (GBS) juga menyebabkan ISK. Adapun gejalanya meliputi, anyang-anyangan, sering buang air kecil, sakit perut, vagina gatal dan terasa terbakar, ada darah dalam urin, serta nyeri saat berhubungan seksual.
Baca juga: Waspadai Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil
Kolestasis merupakan kondisi di mana terjadi gangguan aliran empedu, sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Gangguan tersebut bisa terjadi karena kekurangan cairan empedu atau terdapat sumbatan pada saluran empedu. Kondisi ini bisa terjadi pada akhir kehamilan. Kolestasis saat hamil dapat menyebabkan rasa gatal di telapak tangan dan kaki, serta ke seluruh tubuh termasuk vagina.
IMS seperti herpes genital, HPV, dan trikomoniasis memiliki gejala awal vagina terasa gatal. Moms bisa mengalami IMS selama kehamilan dengan gejala meliputi, ruam, sensasi terbakar, kutil, demam, dan keputihan.
Cara Mengatasi Vagina Gatal
Rasa gatal pada vagina seringkali mudah diatasi dengan perawatan sederhana di rumah. Perawatan akan berbeda-beda setelah Moms mengetahui penyebab pastinya. Beberapa cara mengatasi vagina yang gatal, ialah sebagai berikut:
Jika penyebab vagina gatal adalah infeksi jamur, Moms dapat mengoleskan krim antijamur untuk mengobatinya. Sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter mengenai krim yang paling tepat. Jangan gunakan krim dengan kandungan flukonazol karena meningkatkan peluang risiko keguguran.
Vagina yang gatal dapat diatasi dengan kompresan kain yang sebelumnya direndam dalam soda kue. Kulit yang gatal bisa diatasi dengan berendam di bak mandi yang ditaburi soda kue.
Alih-alih mandi dengan air panas, Moms dapat mandi menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa gatal.
Jika rasa gatal di vagina karena sensitif terhadap produk tertentu, maka hindari pemakaiannya selama kehamilan. Cari produk yang aman dipakai oleh Moms.
Apabila penyebab vagina gatal karena ISK, IMS, dan bakteri maka minumlah obat antibiotik untuk menghilangkan rasa gatalnya.
Krim antigatal seperti kortikosteroid dapat mengurangi rasa gatal di vagina.
Jika penyebab gatal karena Moms mengalami kolestasis, kemungkinan dokter akan merekomendasikan obat empedu.
Baca juga: Apa Itu Infeksi Vagina? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Meskipun terdapat beragam cara pengobatan vagina yang gatal selama kehamilan, alangkah lebih baik jjika Moms melakukan pola hidup sehat untuk menghidari kondisi ini. Pertimbangkanlah untuk melakukan hal-hal pencegahan, seperti berikut ini:
Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM