23 Nov 2022
Anggraini Nurul F
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Rambut rontok saat hamil dan menyusui bukanlah kondisi yang permanen. Selepas melahirkan, hormon Moms akan berangsur-angsur stabil kembali. Nah, dalam hal ini, setiap perempuan tentunya memiliki jangka waktu yang berbeda.
Jika Moms ingin segera mendapatkan kembali rambut tebal dan bebas rontok setelah melahirkan nanti, jangan lupa melakukan cara mengatasi rambut rontok saat hamil berikut ini.
Saat gadis, Moms mungkin sudah punya sederet perawatan yang cocok dengan rambut Moms. Namun ketika hamil dan menyusui, cara mengatasi rambut rontok saat hamil harus semakin diperhatikan dan disesuaikan dengan kondisi tubuh Moms. Perawatan rambut yang bisa Moms lakukan saat hamil, antara lain:
Cara mengatasi rambut rontok yang pertama dengan Telur, susu, serta sayur-sayuran wajib Moms konsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat besi serta protein bagi tubuh. Kedua zat ini bersinggungan langsung dengan pertumbuhan rambut.
Untuk memaksimalkannya, Moms juga bisa mengonsumsi suplemen zat besi serta kalsium. Berkaitan dengan dosisnya yang paling tepat, Moms harus mengkonsultsikannya ke dokter kandungan ya. Berbeda kondisi kandungan, berbeda juga penanganannya.
Jika memungkinkan, Moms disarankan untuk mengurangi durasi mengikat rambut. Bila perlu, gerai saja. Terlalu lama mengikat rambut akan semakin memicu kerontokan rambut yang parah.
Hal ini bisa membantu Moms menyisir serta merapikan rambut tanpa jumlah rambut yang rontok terlalu banyak. Jika menggunakan sisir bergigi kecil, maka rambut lebih rentan patah.
Selama hamil dan menyusui, stop melakukan perawatan khusus pada rambut dengan menggunakan energi panas ya, Ma. Simpan dulu catok, rol rambut panas, atau blower rambut Moms.
Selain membuat tampilan lebih fresh, solusi satu ini bisa menjadi alternatif untuk mencegah kerontokkan rambut. Memotong rambut menjadi pendek juga memudahkan Moms dalam beraktivitas, agar tidak gerah. Perawatan rambut sehari-hari agar tetap sehat pun bisa dilakukan lebih mudah.
Pastikan Moms rutin mencuci rambut. Tak perlu setiap hari, setidaknya tiga kali dalam seminggu. Membersihkan rambut bisa membantu kulit kepala dan akar rambut lebih kuat. Dengan begitu, rambut rontok akan berkurang sedikit demi sedikit.
Selain rutin keramas, hindari bahan berbahaya dalam perawatan rambut Moms seperti paraben, sulfat (SLS/SLES), silika, bahkan triclosan. Selain merusak rambut, zat toksin tersebut berisiko mengganggu kerja hormon dan membahayakan janin dalam kandungan.
Cara mengatasi rambut rontok yang terakhir, untuk Moms yang mengalami kerontokkan parah pasca melahirkan, Moms juga bisa menggunakan serum rambut .
Penipisan atau kerontokan rambut pada perempuan umumnya disebabkan oleh stres, di mana ini disebut telogen effluvium. Kondisi ini juga memengaruhi beberapa ibu hamil.
Trimester pertama dapat membuat tubuh stres, karena keseimbangan hormon berubah secara drastis untuk mendukung pertumbuhan janin. Akibat stres, sekitar lebih dari 30% rambut memasuki fase telogen atau “istirahat” dari siklus hidup rambut.
Hal itu membuat ibu hamil akan mengalami kerontokan yang parah. Alih-alih kehilangan sekitar 100 setiap hari, Moms mungkin kehilangan 300 rambut setiap hari selama hamil.
Kondisi ini umumnya tidak bertahan lebih dari 6 bulan dan tidak mengakibatkan kerontokan rambut permanen.
Selain itu, masalah kesehatan mungkin timbul selama kehamilan, yang mengarah ke telogeneffluvium. Kondisinya bisa sangat parah, terutama jika terkait juga dengan hormon yang tidak seimbang.
Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) atau hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid) mungkin sulit dikenali saat hamil.
Dari kedua kondisi tersebut, hipotiroidisme lebih sering terjadi, menyerang 2 hingga 3 dari 100 ibu hamil. Rambut rontok adalah salah satu gejala hipotiroidisme.
Kekurangan zat besi terjadi ketika Moms tidak memiliki cukup sel darah merah untuk mendapatkan oksigen ke berbagai jaringan dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan rambut menipis yang terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti kelelahan, detak jantung tidak teratur, sesak napas saat aktivitas, dan sakit kepala.
Ibu hamil memiliki risiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi. Terutama jika jeda waktu hamil berdekatan, hamil kembar, atau menderita hiperemesis gravidarum. Itulah penjelasan mengenai perawatan rambut rontok saat hamil.
Jangan sampai terlewat untuk membeli korset hamil yah Moms! salah satu cara mengatasi sakit perut saat hamil adalah dengan menggunakan korset hamil. Saat hamil besar, postur tubuh ibu cenderung membungkuk, korset hamil ini didesain untuk mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil. Dapat digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas ibu hamil.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM