29 Oct 2021
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi sering muntah merupakan salah satu hal yang biasa, terutama setelah menyusu. Sebagian besar tidak memerlukan tindakan apa-apa. Namun jika bayi muntah yang diiringi dengan rewel, sesak napas, sering muntah sehingga pertumbuhannya terganggu, atau membuat berat badannya tidak bertambah, ada kemungkinan si Kecil mengalami gangguan asam lambung.
Bagi bayi, gangguan kesehatan sekecil apa pun bisa memicu kekhawatiran. Salah satu di antaranya adalah bayi sering muntah. Cermati kemungkinan hal ini sebagai gejala gangguan asam lambung pada bayi atau biasa disebut GERD.
Menurut penelitian Johns Hopkins Medicine, GERD sering disebabkan oleh sesuatu yang mempengaruhi LES, sfingter esofagus bagian bawah. LES adalah otot di bagian bawah pipa makanan (kerongkongan).
LES terbuka untuk membiarkan makanan masuk ke dalam perut. Tutup untuk menyimpan makanan di perut. Ketika LES terlalu sering rileks terlalu lama, asam lambung akan mengalir kembali ke kerongkongan. Hal ini bisa menyebabkan muntah atau mulas.
Setiap orang mengalami refluks dari waktu ke waktu. Jika pernah bersendawa dan mempunyai rasa asam di mulut, itu artinya sedang mengalami refluks. Kadang-kadang LES bersantai di saat yang kurang tepat. Seringkali Si Kecil hanya akan memiliki rasa tidak enak pada mulutnya. Atau ia mungkin merasakan GERD yang pendek dan ringan.
Bayi lebih cenderung memiliki LES yang lebih lemah. Ini membuat LES rileks ketika harus tetap tertutup. Ketika makanan atau susu dicerna, maka LES akan terbuka. Ini memungkinkan isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Kemudian bayi atau anak itu muntah. Dalam kasus lain, isi lambung yang naik hanya sebagian dari naiknya esofagus. Ini menyebabkan GERD atau masalah pada pernapasan. Dalam beberapa kasus tidak timbul gejala sama sekali.
Beberapa jenis makanan tampaknya memengaruhi pergerakan otot LES. Mereka membiarkan LES akan tetap terbuka lebih lama dari biasanya. Makanan-makanan ini adalah:
Makanan lain menyebabkan perut lebih banyak asam. Makanan-makanan ini adalah:
Dilansir dari Kids Health, salah gejala utama asam lambung pada bayi yang harus Moms waspadai adalah muntah berkali-kali. Namun, ada beberapa tanda lain yang juga harus diperhatikan.
Saat Si Kecil mengeluh sakit perut, tanyakan padanya apakah ia merasa sakit saat menelan, apakah dada atasnya terasa panas, dan perutnya semakin sakit saat ia berbaring?
Selain itu, Si Kecil juga biasanya menolak untuk makan karena bagian lambungnya akan terasa sakit saat makanan masuk.
Di pagi hari, ia akan merasa tidak enak di bagian mulut karena bau tidak sedap. Coba Moms pegang juga perutnya, apabila bengkak dan keras maka bisa jadi ia terkena GERD. Untuk beberapa anak, mereka akan mengalami gangguan pernapasan, pneumonia, dan kolik.
Ada beberapa gejala lain yang menunjukkan bahwa Si Kecil menderita GERD. Yuk, disimak Moms:
Penting untuk segera memeriksakan ke dokter anak untuk bayi sering muntah yang diringi gejala-gejala GERD. Untuk menentukan diagnosis, dokter akan meminta keterangan dari orang tua serta melihat catatan kesehatan bayi dan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi. Ada juga kemungkinan dokter melakukan serangkaian tes tambahan untuk memastikan kondisi GERD, seperti endoskopi saluran cerna atas atau pemeriksaan Rontgen perut disertai barium swallow.
Umumnya, dokter akan memberikan obat-obatan yang akan mengurangi gas dalam lambung, sekaligus obat yang akan menurunkan kadar asam lambung. Meski demikian, beberapa penelitian menunjukkan adanya kemungkinan bahwa pemakaian obat-obatan penurun asam lambung tidak dapat sepenuhnya mengurangi terjadinya refluks pada bayi. Pemberian obat-obatan harus sangat hati-hati pada bayi, sebab ada kemungkinan akan menimbulkan efek samping.
Selain dengan obat-obatan, pada beberapa kasus mungkin diperlukan tindakan operasi untuk mengatasi GERD. Prosedur ini tergolong efektif namun jarang dilakukan, karena mempertimbangkan resikonya terhadap bayi.
Untuk membantu mencegah bayi sering muntah karena mengalami GERD, ada baiknya mencoba beberapa hal yang dapat membantu bayi merasa nyaman. Misalnya, memberi bantal ekstra di bagian kepala dan menyesuaikan jadwal makan. Moms juga bisa menggendong bayi dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu atau makan. Pastikan tidak ada tekanan berlebihan di sekitar perut selama itu. Selain itu, upayakan bayi bersendawa tiap kali habis menyusu atau makan.
Tindakan lain yang bisa dilakukan seperti mengentalkan susu yang diberikan dengan menambahkan sereal, atau untuk bayi yang sudah bisa mengonsumsi makanan padat, bisa diberikan makanan bertekstur lebih padat. Tapi tindakan ini tidak boleh dilakukan sembarangan, karena harus dengan persetujuan dokter.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM