Tummy Time bagi Bayi itu Baik, Asalkan dalam Pengawasan Moms

calendar icon

26 Mar 2021

author icon

Ika

category icon

Keluarga

Tummy Time bagi Bayi itu Baik, Asalkan dalam Pengawasan Moms

Sejumlah besar bayi tidur dalam posisi telentang. Sebagian mampu tidur dalam waktu yang panjang. Bayi yang berusia 4-7 bulan memerlukan waktu tidur 12-14 jam dalam sehari. Seiring pertambahan usia, Si Kecil akan mulai tidur dalam berbagai posisi, tidak terkecuali miring.

Pada bayi, tidur miring tak selamanya baik. Posisi tidur semacam itu tetap berisiko. Alhasil, beberapa ahli medis tak menyarankan posiis tidur miring pada bayi.

Bayi tidur miring sering berakhir dengan posisi tidur tengkurap, sehingga, adakalanya, berisiko sulit bernapas. Hal ini karena saat tidur miring atau tengkurap, saluran pernapasan dapat menyempit atau terhalang. Akibatnya, bayi bisa mengalami kekurangan oksigen karena kesulitan bernapas. Jalur napas yang terhalang juga dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Untuk mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan yang fatal tersebut, bayi yang sehat sebaiknya selalu ditidurkan pada posisi telentang.

Bagaimanapun, Telentang merupakan Posisi Tidur Paling Aman untuk Bayi

Posisi tidur yang baik adalah terlentang, dengan punggung menempel ranjang. Di sisi-sisi bayi juga sebaiknya tidak ada barang yang bisa menghambat pernapasannya. Posisi tidur terlentang juga membuat tulang punggung bayi bagus, karena tidak akan bungkuk. Sesekali ditengkurapkan boleh, namun perlu pengawasan agar terhindar dari SIDS. Tidur menyamping baik jika bayi ingin makan, tapi ibu perlu membuatnya bersendawa sebelum dikembalikan ke tempat tidur. Setelah dia makan, kembalikan lagi ke posisi terlentang.

Karena menjadi posisi terbaik, orang tua harus memastikan kalau Si Kecil selalu tidur dalam posisi telentang hingga usianya 1 tahun. Posisi tidur terlentang terbukti dapat menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak sebanyak hingga 50 persen. Khusus untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, orang tua perlu lebih ketat mengawasinya agar tidak berguling ke posisi miring atau tengkurap. Hindari penggunaan kasur yang terlalu empuk karena bayi jadi lebih mudah bergerak. Membedong bayi berusia di bawah 3 bulan dengan erat (tapi tidak terlalu ketat) juga dapat mencegah posisi bayi tidur miring.

Selain posisi tidur telentang, perhatikan juga hal berikut untuk menghindari risiko SIDS:

· Tidak berbagi kasur dengan bayi

· Sebaiknya orang tua tidak berbagi tempat tidur atau tidur satu kasur dengan bayi. Hal ini untuk menghindari risiko bayi tertindih badan orang tua, atau tertindih bantal dan guling yang besar.

· Selain itu, sebuah studi menyatakan bahwa bayi yang tidur satu tempat tidur dengan orang tua menjadi lebih sering terbangun dibandingkan bayi yang tidur sendiri. Oleh sebab itu, upayakan agar Si Kecil tidur di tempat tidur khusus bayi.

· Tidak meletakkan boneka atau mainan

· Jauhkan boneka, mainan, selimut tebal, atau benda-benda yang dapat menimpa dan menghalangi jalan napas bayi saat tidur. Bahkan, penggunaan bumper atau bantalan untuk melindungi sisi ranjang bayi pun tidak disarankan.

· Selalu jaga suhu sekitar ruangan

· Pastikan buah hati dalam keadaan hangat saat dia tertidur. Suhu ruangan yang hangat cenderung membuat bayi tidur lebih nyenyak. Pakaikan Si Kecil baju lengan panjang dan celana panjang yang menutup kaki, namun hindari penggunaan selimut atau baju yang tebal.

· Jika menggunakan AC, usahakan juga agar suhu ruangan tidak terlalu dingin untuk mencegah Si Kecil kedinginan (hipotermia).

Tidur Miring agar Tidak Peyang

Jika Si Kecil tidak sengaja tidur miring atau tengkurap, segera balikkan posisinya menjadi telentang. Sebagian orang tua mungkin membiarkan bayi tidur miring karena takut bayinya memiliki bentuk kepala peyang. Namun, hal ini bisa dihindari dengan memperbanyak tummy time (tengkurap) saat bayi terjaga di siang hari. Tummy time adalah memposisikan bayi seperti tengkurap, namun tetap dalam pengawasan orang tua dan hanya dilakukan saat bayi terjaga dan tidak mengantuk atau lapar. Perlu diketahui juga bahwa bentuk kepala bayi masih bisa berubah seiring pertambahan usianya. Jadi kepala bayi yang berbentuk rata atau miring sebelah pun tetap bisa kembali bulat saat ia besar nanti. Demi keamanan Si Kecil, pastikan posisi tidur bayi benar dan aman hingga usianya telah cukup untuk mengubah posisi tidurnya sendiri. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mendapati gangguan tidur pada bayi.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM