26 Apr 2021
Nandita Adilfi
0-6 bulan
0-6 bulan
Tongue tie pada bayi, apa itu yah? Menjaga kesehatan selama masa kehamilan adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh para ibu hamil agar janin dan ibu hamil senantiasa sehat. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya berbagai macam komplikasi pada ibu hamil, begitu pula dengan janin di dalam kandungan. Salah satu gangguan pada bayi di dalam janin akibat faktor genetik adalah tongue tie.
Apa itu tongue tie pada bayi? Tongue Tie atau ankyloglossia merupakan kelainan bawaan lahir pada lidah yang diperkirakan terjadi pada 3–5 persen bayi yang baru lahir. Bayi yang lahir dengan tongue tie, atau ankyloglossia, akan memiliki frenulum yang terlalu pendek atau tebal sehingga lidah bayi menjadi tidak bisa bergerak secara leluasa. Frenulum adalah jaringan penghubung antara lidah dan dasar mulut.
Seperti yang dilansir oleh laman National Health Service, bayi yang menderita tongue tie pada bayi umumnya memiliki gejala seperti berikut ini:
Tongue tie belum diketahui secara pasti apa penyebabnya sampai saat ini. Dilansir dari laman Healthline, masalah mulut seperti tongue tie dan lip tie pada bayi mulai berkembang sejak di dalam kandungan. Pada beberapa kasus, kemungkinan besar tongue tie pada bayi memiliki orang tua dengan riwayat kondisi yang sama. Oleh sebab itu, ada dugaan tongue-tie terkait dengan faktor genetik.
Cara penanganan atau pengobatan tongue tie pada bayi masih menjadi perdebatan di kalangan dokter. Sebagian dokter menyarankan untuk langsung melakukan prosedur bedah, dan sebagian lainnya menyarankan untuk menunggu dan memantau perkembangan kondisinya. Hal ini dilakukan karena frenulum lidah bisa merenggang seiring waktu, sehingga tongue tie teratasi dengan sendirinya.
Pengobatan tongue tie pada bayi tergantung pada tingkat keparahannya. Jika tongue tie pada bayi memengaruhi banyak hal mulai dari menyusui hingga saluran napas, maka dokter akan melakukan berbagai prosedur bedah seperti yang dilansir laman Mayo Clinic, antara lain:
1. Frenotomi
Prosedur pembedahan sederhana atau frenotomi ini dilakukan pada tongue tie yang tergolong ringan. Pada prosedur ini, dokter akan menggunting bagian frenulum menggunakan gunting bedah. Frenotomi berlangsung cepat dan bisa dilakukan dengan atau tanpa obat bius. Perdarahan akibat frenotomi hanya sedikit, sehingga bayi dapat langsung menyusu setelah prosedur selesai.
2. Frenuloplasty
Jika frenulum terlalu tebal untuk digunting, dokter akan melakukan frenuloplasty. Frenuloplasty dilakukan setelah pasien dibius terlebih dahulu. Pada prosedur ini, dokter akan memotong frenulum lidah dengan alat khusus lalu menjahit bekas lukanya. Jahitan ini akan terlepas dengan sendirinya setelah luka sembuh. Pada beberapa kasus, tindakan ini dilakukan menggunakan laser.
Salah satu masalah yang terjadi pada bayi yang menderita tongue tie adalah bayi yang kesulitan menyusu. Lidah yang sulit digerakkan secara leluasa membuat bayi juga kesulitan untuk melakukan pelekatan saat menyusu. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membantu bayi penderita tongue tie untuk menyusu, antara lain:
Moms, itulah penjelasan terkait tongue tie. Jika, Moms mendapati gejala tongue tie pada bayi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat untuk bayi.
Untuk mendukung Moms dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi penderita tongue tie, Moms bisa mengonsumsi Prenavita ASI Booster Honey Lychee Flavoured Power Drink yaitu minuman untuk pelancar ASI. Berbagai kandungan di dalamnya sangat bermanfaat, seperti misalnya menjadikan ASI berkuantitas dan berkualitas yang kaya vitamin, merangsang sistem kekebalan tubuh, merelaksasi peredaran darah setelah melahirkan, dan lain-lain. Produk ini bisa didapatkan di official website MOOIMOM atau di official store MOOIMOM yang terdapat di berbagai e-commerce.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM