23 Nov 2020
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Setiap orang tua pasti akan risau bila Si Kecil susah tidur di malam hari, apalagi kalau ia sampai rewel dan menangis semalaman. Apakah Moms pernah merasakannya?
Banyak alasan mengapa bayi susah tidur dan rewel saat malam hari. Biasanya, bayi susah tidur dan menangis karena dia merasa tidak nyaman akan sesuatu, dan ia belum bisa mengungkapkannya. Sehingga ia hanya menangis untuk mengungkapkannya.
Tubuh bayi yang masih menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya, membuat ia membutuhkan adaptasi. Termasuk juga dengan waktu tidur dan menyusunya. Kebanyakan bayi akan mulai memiliki siklus tidur yang baik ketika berusia 3 bulan.
Kalau bayi di bawah usia tersebut, masih mengalami susah tidur, Moms perlu mengetahui beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya, yaitu:
Orang dewasa dapat tidur sepanjang malam dan bangun di pagi hari dengan mudah. Tetapi, bayi belum bisa melakukannya. Hal ini terjadi karena adanya ritme aktivitas-istirahat biologis setiap harinya yang disinkronkan dengan siklus terang gelap.
Karena fungsi tubuh bayi yang masih berkembang, sehingga Si Kecil belum memiliki ritme sikardian yang stabil, dan dampaknya bayi susah tidur. Biasanya, jam biologis tubuh mulai terbentuk saat ia berusia 12 minggu.
Tetapi, beberapa bayi bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa memiliki jam biologisnya.
Rasa lapar menjadi alasan paling umum saat bayi susah tidur. Jika usia Si Kecil masih sangat muda (beberapa hari hingga minggu pertama kehidupan), mungkin penyebab bayi susah tidur berhubungan dengan aktivitas menyusu.
Pasalnya, bayi baru lahir memang harus sering mendapatkan asupan makanan berupa ASI. Sampai usianya 18 bulan, Moms perlu memberi ASI setiap empat jam sekali atau sesuai permintaan Si Kecil.
Tetapi, jika Moms menyusui sesaat sebelum waktu tidur Si Kecil, mungkin waktu tidurnya tidak akan terganggu dan membuatnya tidur lebih nyenyak di malam hari.
Alasan ini tentu saja jarang Moms sadari. Mengajaknya bermain sesaat sebelum tidur akan membuat ia merasa bersemangat dan senang, sehingga sulit untuk bisa terlelap lebih cepat.
Beberapa bayi cenderung terbangun sepanjang malam saat belajar kemampuan baru di sepanjang usia perkembangannya.
Selain itu, bayi yang sedang mengalami perkembangan juga bisa menjadi penyebab bayi susah tidur.
Bila Si Kecil sedang belajar duduk, berguling, merangkak, mengunyah, berbicara, berjalan atau perkembangan lainnya, maka bisa jadi itu menjadi alasan bayi sulit tidur di malam hari.
Ini karena tubuh bayi masih sulit untuk membedakan antara siang dan malam, dan juga waktu untuk beraktivitas dan beristirahat. Moms bisa membiasakan Si Kecil untuk mempelajari kemampuan barunya di siang hari dan ajak ia tidur di malam hari.
Baca Juga: Bayi Tidur Terus, Pertanda Apa Ya?
Alasan ini juga masuk akal sebagai penyebab bayi susah tidur. Sebab saat bayi kelelahan, ia akan mengalami susah tidur atau membuatnya kurang tidur. Ia juga akan lebih sering bangun dan rewel.
Selain itu, lingkungan tidur bayi yang ramai juga bisa menyebabkan ia susah tidur.
Tidak hanya itu, bila Si Kecil tidur terlalu sore atau terlalu lama saat tidur siang akan mendorong Si Kecil untuk semakin lama terjaga pada malam hari. Jadi, jangan membiasakan Si Kecil agar tidur siang terlalu lama maupun saat sudah menjelang sore.
Sebagai solusi, Moms bisa menidurkan bayi setelah mandi pagi atau setelah menyusu di siang hari.
Teething memang menyebabkan beberapa bayi menjadi rewel karena tidak nyaman, terutama di malam hari. Jadi, kondisi Si Kecil yang sedang tumbuh gigi bisa menjadi penyebab bayi susah tidur.
Tetapi, Moms harus mencari tahu terlebih dahulu apakah gejala yang ditunjukkan Si Kecil merupakan tanda-tanda tumbuh gigi. Jika ternyata benar, Moms bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh bayi.
Umumnya, pereda nyeri tumbuh gigi dapat digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada gusi bayi saat teething.
Tak perlu langsung khawatir, Moms. Ada cara mengatasi bayi susah tidur yang bisa dilakukan. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan.
Bayi baru lahir tidur 16 jam atau lebih dalam sehari, tetapi seringkali hanya dalam beberapa jam saja.
Meskipun polanya mungkin tidak menentu pada awalnya, jadwal tidur yang lebih konsisten akan muncul saat usia Si Kecil matang dan bisa lebih lama di antara waktu menyusui.
Pada usia 3 hingga 4 bulan, banyak bayi tidur setidaknya lima jam setiap kali. Pada suatu saat selama tahun pertama bayi, dia akan mulai tidur selama sekitar 10 jam setiap malam.
Idealnya, bayi harus tidur di kamar bersama Moms sebagai cara mengatasi bayi susah tidur, tetapi tidak dalam kasur yang sama.
Tempatkan bayi sendirian di tempat tidur bayi, buaian atau struktur lain yang dirancang untuk bayi, setidaknya selama enam bulan, dan jika mungkin, hingga satu tahun.
Ini mungkin membantu mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan juga karena tempat tidur dewasa tidak aman untuk bayi.
Mengonsumsi makanan tertentu juga dapat menjadi cara mengatasi bayi susah tidur. Moms bisa memberikan makanan dengan kandungan tinggi triptofan seperti kalkun, pasta, ikan tuna, salmon, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang dan roti.
Selain itu, Moms juga bisa memberikan Si Kecil susu yang hangat sebagai cara mengatasi bayi susah tidur.
Selama beberapa bulan pertama, menyusui di tengah malam pasti akan mengganggu tidur Moms dan juga Si Kecil. Karena itu, mendorong kebiasaan tidur yang baik bisa menjadi cara mengatasi bayi susah tidur.
Moms bisa melakukan beberapa langkah, seperti membuat rutinitas tidur yang konsisten dan menenangkan, meletakkan bayi di tempat tidur dalam keadaan bangun sehingga terjadi proses tertidur.
Selain itu, beri bayi waktu untuk tenang karena Si Kecil mungkin rewel atau menangis sebelum menemukan posisi yang nyaman dan tertidur. Moms juga bisa menggunakan dot saat tidur.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM