22 Mar 2021
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi rewel memiliki banyak arti, seperti merasa lapar atau tidak nyaman. Menangis juga membantu bayi mengungkapkan apa yang ia lihat, dengar, atau sensasi lainnya yang terlalu kuat baginya.
Bahkan menangis bagi bayi juga membantunya untuk melepaskan ketegangan.
Namun, pada waktu tertentu terkadang bayi rewel tanpa Moms tahu penyebabnya.
Meskipun setelah mendapatkan respons Si Kecil biasanya akan tampak lebih tenang dari sebelumnya.
Bayi rewel seperti ini tampaknya membantu ia menyingkirkan kelebihan energi sehingga bisa kembali ke keadaan yang lebih tenang dan nyaman.
Akan tetapi, bayi yang mendapatkan asupan ASI yang mencukupi saat siang dan malam hari selama beberapa bulan pertama kehidupan sebenarnya jarang menangis karena rewel.
Tapi, benarkah selalu merespons bayi saat rewel membuatnya manja? Apa penyebab bayi rewel pada umumnya? Bagaimana sebaiknya Moms merespons bayi saat mulai rewel?
Bayi rewel adalah hal yang biasanya akan dihadapi para ibu yang memiliki bayi. Si Kecil biasanya bisa rewel kapan saja dan di mana saja, tanpa kita tahu penyebabnya.
Perhatikan baik-baik bayi rewel dalam waktu yang berbeda. Moms akan segera tahu kapan ia harus segera didekati, dihibur, atau lebih baik dibiarkan sendiri. Moms bahkan bisa mengidentifikasi kebutuhan spesifiknya dari caranya menangis.
Sementara tangisan saat bayi rewel saat marah cenderung lebih emosional. Merespons tangisan bayi memang sudah menjadi kebiasaan tersendiri bagi orang tua.
Bahkan, anggapan bahwa tangisan bayi adalah sesuatu yang normal dan tidak bisa dihindari seolah sudah membudaya.
Misalnya, bayi rewel saat lapar biasanya cenderung pendek dan bernada rendah.
Namun di bawah ini ada beberapa hal yang mungkin bisa jadi pemicu bayi rewel. Simak yuk, Moms.
Bayi rewel bisa jadi menandakan ia membutuhkan asupan, baik ASI ataupun makanan padat.
Ini merupakan masalah utama para bayi. Bukan hanya Si Kecil saja, agaknya, siapapun pasti akan rewel saat lapar, termasuk orang dewasa. Begitu pun bayi yang lapar akan menjadi bayi yang rewel.
Moms bisa mencoba memberikan ASI atau makan pagi jika Si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan padat untuk mengatasi bayi yang rewel karena lapar.
Meski sudah melewati waktu istirahat malam yang panjang, bayi rewel bisa karena ia kelelahan saat bangun pagi dan tidak jarang membuat mood Si Kecil berubah.
Hal ini bisa terjadi jika di hari sebelumnya bayi mengalami stimulasi berlebih.
Bayi rewel dan menangis bisa jadi ingin mengatakan bahwa waktu tidurnya terlalu sebentar dan ia butuh tidur lebih lama, sayangnya ia belum bisa berbicara.
Inilah saatnya bagi Moms untuk membantu Si Kecil untuk kembali tidur dengan cara menenangkannya, menggendong, atau menyusui Si Kecil hingga kembali tidur, sehingga tidak rewel lagi.
Ini adalah penyebab yang paling sering membuat bayi rewel saat bangun pagi, yaitu bayi merasa tidak nyaman.
Bisa jadi karena popok bayi sudah penuh dengan urin serta kotoran, lalu udara di kamar bayi yang terlalu dingin atau panas, hingga empeng bayi terlepas saat tidur dan Si Kecil tidak bisa mengambilnya lagi.
Untuk itu, Moms perlu mengganti popok bayi secara berkala dan menjaga suasana hati Si Kecil agar ia dapat bangun tanpa rewel.
Si Kecil juga akan rewel jika dia terbangun dan tidak bisa kembali tidur. Bayi belum memiliki kemampuan untuk kembali tidur dengan caranya sendiri.
Moms bisa coba bayangkan saat kita ingin menidurkan Si Kecil, tentu ada saat dimana Moms perlu menggendongnya, menyusuinya, atau menyanyikan lagu pengantar tidur, sebelum Si Kecil benar-benar tidur.
Itu juga yang diperlukan Si Kecil untuk kembali tidur saat terbangun terlalu cepat di pagi hari. Jika bayi tidak tidur dengan cara yang biasa Moms lakukan, maka terjadilah bayi rewel.
Penyebab bayi rewel menandakan ada yang salah pada tubuhnya. Si Kecil seringkali belum bisa menyatakan gerakan jika ada sesuatu pada dirinya.
Misalnya ketika merasa kesakitan atau ada infeksi dalam tubuhnya. Ia akan menangis secara terus-terusan dan membuat orangtua kesulitan untuk mencari tahu penyebab bayi rewel.
Mengutip Michigan Medicine, jika bayi berumur kurang dari 2 bulan dan mengalami demam lebih dari 38 C, segera bawa ke dokter anak.
Bayi demam adalah tanda bahwa ada infeksi yang terjadi. Ini membuat tubuhnya tidak enak dan bayi rewel tanpa henti.
Seattle Children's Hospital menjelaskan bahwa penyebab bayi rewel karena ia sedang merasakan kolik.
Kolik pada bayi yang sehat menangis lebih dari tiga jam sehari, atau mungkin lebih dari tiga hari seminggu. Bayi rewel karena kolik biasa terjadi pada usia bayi 3 bulan.
Tangisan biasanya dimulai tiba-tiba pada waktu yang hampir sama setiap hari.
Beberapa ahli memperkirakan tidak ada yang benar-benar yakin apa yang menyebabkan kolik, tetapi penyebab yang dicurigai termasuk gas usus atau sistem saraf yang belum matang.
Kolik adalah hal yang normal, dan tidak berarti ada yang salah dengan bayi atau orang tuanya.
Bayi rewel karena kolik tidak memiliki efek yang bertahan lama pada anak di kemudian hari. Kolik biasanya mulai membaik pada usia sekitar 6 minggu, dan umumnya hilang saat bayi berusia 12 minggu.
Berikut cara-cara yang bisa Moms coba untuk menghibur bayi yang sedang rewel dan menangis.
Mungkin perlu beberapa kali percobaan, tetapi dengan kesabaran dan latihan Moms pasti bisa berhasil mengatasinya.
Bayi rewel karena tidak nyaman dengan posisi tidur, cara mengatasinya dengan membedong tubuhnya.
Bungkus bayi Moms dengan selimut besar dan tipis untuk membantunya merasa aman.
Selain akan memberikan rasa seperti dipeluk, membedong bayi juga bisa membuatnya menjadi tidak terlalu dingin.
Pastikan posisi bayi tepat, kain tidak terlalu tebal, dan tidak terlalu ketat saat membedongnya.
Cara mengatasi bayi rewel yang paling sederhana dengan menggendongnya.
Gendong bayi Moms di lengan dan letakkan tubuhnya di sisi kirinya untuk membantu pencernaan atau perutnya mendapatkan dukungan atau ditopang.
Gosok punggung Si Kecil dengan lembut. Jika bayi Moms tertidur, ingatlah untuk selalu membaringkannya di boks bayi di punggungnya.
Gendongan M Shape adalah salah satu teknik yang bisa Moms coba untuk mengatasi bayi rewel.
Coba cek popok bayi, bisa jadi Si Kecil sudah tidak nyaman dengan popoknya.
Jika bayi rewel, Moms bisa coba mandikan bayi dengan air hangat, ganti bajunya dengan baju berbahan nyaman, susui, sendawakan, kemudian matikan lampu kamar untuk memberi kesan tenang pada Si Kecil.
Biasanya, jika Si Kecil kenyang dan merasa aman, dia akan sedikit demi sedikit melupakan alasannya untuk rewel.
Menyalakan musik klasik bisa jadi cara mengatasi bayi rewel, lho.
Nyalakan musik yang menenangkan. Suara yang mengingatkan bayi akan keberadaannya di dalam rahim mungkin bisa menenangkan, seperti musik klasik, dengungan kipas, atau rekaman detak jantung bayi.
Dilansir dari American Academy of Pediatrics, bisa jadi alasan bayi rewel adalah karena pencernaannya terganggu.
Jika sensitivitas makanan adalah penyebab ketidaknyamanan, perubahan dalam pola makannya dapat membantu.
Untuk bayi yang disusui, Moms dapat mengubah pola pemberian ASI. Lihat apakah bayi tidak rewel jika Moms mengurangi produk susu atau kafein.
Menghindari makanan pedas atau mengandung gas seperti bawang atau kol berhasil bagi beberapa ibu, tetapi belum terbukti secara ilmiah.
Penelitian mengenai pengalaman anak usia dini secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak yang telah menikmati hari-hari penuh kasih sayang selama bayi, cenderung tumbuh dewasa menjadi sosok yang tangguh dan penuh kasih.
Sementara mereka yang mendapatkan didikan yang keras cenderung menjadi pemarah. Tidak sedikit pula yang kemudian menunjukkannya dengan cara-cara yang berbahaya.
Studi ilmiah lainnya juga menunjukkan bagaimana cara orang tua merespons bayi rewel berdampak terhadap perkembangan bayi itu sendiri saat dewasa.
Bayi dengan orang tua yang merespons dengan cepat, konsisten, dan dengan perlakuan yang hangat saat rewel cenderung memiliki perkembangan emosi yang sehat di kemudian hari.
Studi-studi tersebut tentunya menunjukkan bahwa orang tua yang responsif dan sensitif ternyata bisa melindungi anak-anak mengembangkan mekanisme penanggulangan stres.
Selain itu, ada pula studi yang mengamati bayi baru lahir dengan gejala terkait stres dan orang tua mereka.
Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa meskipun ada faktor risiko pada bayi untuk stres, mereka bisa tenang dengan belaian kasih sayang dari orang tua selama awal masa bayi.
Respons yang cepat dan konsisten terhadap bayi rewel juga diduga berdampak pada keberhasilan dan kegagalan anak di sekolah.
Dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa bayi dengan orang tua yang relatif tidak peka berakhir dengan masalah perilaku buruk.
Pada tingkat kimia, sentuhan kasih sayang dan perilaku pengasuhan lainnya muncul untuk memicu pelepasan neurotransmitter penenang seperti oksitosin.
Dengan pelepasan hormon-hormon ini, ada pemulihan yang cepat dari peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres.
Namun, sama pentingnya dengan merespons bayi yang rewel dengan hangat dan cepat, penting juga bagi Moms untuk terhindar dari bentakan atau suara yang membuatnya takut, bahasa tubuh yang negatif, dan dibiarkan sendirian saat kesulitan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM