28 Aug 2021
anisyukur
0-6 bulan
0-6 bulan
Apakah Moms pernah mendengar istilah hipotonia pada bayi? Apa itu hipotonia pada bayi? Hipotonia atau sindrom bayi lemas pada bayi adalah kondisi dimana saat bayi mengalami otot-otot lemas sehingga ia terlihat lesu, lemas, dan tak berdaya. Hipotonia atau penurunan fungsi otot bisa terjadi karena faktor neurologis atau non-neurologis.
Mengutip dari National Health Services, kondisi neurologis adalah kondisi yang bisa memengaruhi sistem saraf pada bayi. Bayi dengan kondisi ini biasanya memiliki otot yang sangat longgar dan elastis sehingga membuat nya mengalami kesulitan mengisap atau mengunyah. Meski tubuh nya terlihat normal, namun karena otot yang lemah ini, membuat bayi terlihat lebih terkulai dan lembek saat mengalami sindrom ini. Lalu, apa saja gejala hipotonia pada bayi?
1.Kontrol kepala yang buruk
Gejala pertama pada bayi yang mengalami hipotonia adalah ketika bayi Moms tidak bisa mengontrol otot lehernya. Kepalanya akan jatuh ke depan, ke belakang, atau ke samping tanpa kontrol yang baik.
2.Terasa lemas saat Moms menggendongnya
Selain kontrol kepala yang buruk, gejala lain yang menandakan hipotonia pada bayi adalah saat Moms menggendongnya dari bawah ketiak, lengannya dapat dengan mudah naik tanpa perlawanan dan lemas.
3.Lengan dan kaki menggantung lurus
Umumnya, bayi biasanya tidur dengan lengan atau kaki menekuk. Pada bayi yang mengalami hipotonia, lengan dan kaki nya akan menggantung lurus dan lemas.
4.Masalah pada otot mulut
Gejala lainnya pada bayi yang mengalami hipotonia adalah saat ia sulit untuk menghisap atau menelan. Itulah beberapa gejala hipotonia pada bayi, lalu apa penyebab dari sindrom ini?
1.Masalah pada otak saat masa kehamilan
Salah satu penyebab hipotonia pada bayi yaitu adanya masalah besar dengan pembentukan otak bayi saat masih berada di dalam rahim saat hari-hari awal pembuahan.
2.Down syndrome
Moms, bayi yang lahir dengan down syndrome sering mengalami kekuatan otot yang rendah saat lahir. Hal ini lah yang bisa menyebabkan bayi mengalami hipotonia.
3.Cedera tulang belakang
Cedera tulang belakang bisa menjadi salah satu penyebab bayi mengalami hipotonia lho, Moms. Hal ini karena sumsum tulang belakang menjadi tempat semua saraf muncul. Jadi, cedera apapun yang terjadi pada bagian ini bisa menyebabkan bayi mengalami hipotonia.
4.Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah kondisi yang menyebabkan gangguan koordinasi otot yang membuat kekuatan otot bayi lemah. Selain itu, infeksi yang terjadi di otak atau otot bayi juga dapat menyebabkan hipotonia. Seiring bertambahnya usia, bayi yang lahir dengan hipotonia akan mengalami gangguan otot yang semakin buruk, apalagi jika tidak segera ditangani.
Setelah mengetahui gejala serta penyebab hipotonia pada bayi, Moms pasti akan bertanya-tanya bagaimana cara mengatasinya?
Jika Moms sudah mengetahui penyebab bayi Moms mengalami hipotonia, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Biasanya, dokter akan mencoba meresepkan obat untuk mengobati infeksi yang menyebabkan masalah pada otot bayi Moms. Namun, jika kondisi hipotonia ini terjadi karena masalah genetik, maka ada kemungkinan bayi Moms tidak dapat diobati dan memiliki kondisi tersebut seumur hidup. Meskipun begitu, Moms masih bisa melakukan terapi untuk memperkuat otot dan meningkatkan koordinasi bayi Moms. Mengutip dari Web MD, Moms bisa melakukan program stimulasi sensorik, terapi okupasi, terapi fisik, atau terapi bahasa bicara.
Itu dia gejala, penyebab, dan cara mengatasi hipotonia pada bayi. Lakukan penanganan sedini mungkin agar kondisi hipotonia pada bayi tidak semakin memburuk ya, Moms. Untuk menjaga kenyamanan bayi Moms saat tidur, gunakan bantal bayi seperti Head Shaping Pillow Mooimom agar kualitas tidur bayi lebih baik serta bisa terhindar dari risiko kepala bayi peyang. Bantal bayi ini bisa Moms dapatkan di website Mooimom!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM