08 Oct 2021
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Moms, cacar air pada bayi merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak. Namun, kondisi ini mulai jarang terjadi seiring munculnya vaksin cacar air pada tahun 1995. Meski demikian, penyakit cacar masih mungkin terjadi.
Bayi tidak dapat menerima vaksin sampai mereka berusia setidaknya 12 bulan. Bayi dapat terkena cacar air jika mereka terpapar penyakit dari penderita lain. Bayi juga bisa mengalami cacar karena tertular ibu. Bayi yang terkena cacar air setelah dilahirkan (bukan ketika masih dalam kandungan ibu), bisa mengalami kondisi serius.
Bayi yang mengalami cacar air biasanya akan menunjukkan gejala awal seperti berikut:
Gejala cacar air pada bayi tersebut biasanya terjadi pada 1-2 hari sebelum ruam cacar air muncul. Munculnya ruam merah di kulit ini akan terasa gatal dan sering muncul di badan, perut, kulit kepala, atau wajah.
Ruam menyeluruh muncul mengikuti yang lainnya. Ruam yang muncul dapat bersifat ringan atau berat. Hal ini terjadi selama dua hingga empat hari, kemudian ruam-ruam tadi akhirnya meletus di seluruh tubuh.
Ruam cacar air ini memiliki beberapa tahap, dimulai dengan benjolan kecil merah. Selama beberapa hari benjolan ini akan melepuh dan berisi air. Ketika lepuhan pecah, mereka akan menyerupai luka terbuka. Lepuhan itu kemudian mulai mengering. Cacar air pada bayi dapat berlangsung hingga 5 sampai 10 hari.
Cacar air sangat menular. Penyakit menyebar melalui kontak langsung dengan luka lecet, ludah, atau lendir seseorang yang menderita. Penularan virus juga dapat terjadi melalui udara saat seorang batuk atau bersin. Gejala cacar air bisa mulai terjadi di mana saja dari 10-21 hari setelah terpapar.
Seseorang menularkan penyakit ini saat ruam belum muncul ke permukaan kulit. Cacar akan tetap menular, bahkan sampai lepuhan ruam tersebut mengering. Ini mungkin membutuhkan waktu sekitar 5 hari atau lebih lama. Jika bayi terserang cacar, jangan bawa dia ke tempat ramai, seperti penitipan anak atau area lain, selama 7-10 hari.
Anda dapat mencegah infeksi bakteri berkembang dengan menjaga tangan bayi dan kuku mereka tidak menggaruk cacar di tubuh. Pastikan untuk tidak menggosok kulit bayi saat mandi. Tepuk dan keringkan saja, untuk mengurangi iritasi pada ruam.
Untuk mengatasi cacar air pada anak, Anda bisa melakukan hal ini di rumah:
Sebagai upaya pencegahan penyakit dan komplikasinya, Anda bisa memastikan bayi mendapatkan vaksinasi cacar air. Dokter akan merekomendasikan anak untuk memperoleh vansin jenis ini pada rentang usia berikut:
Vaksin pertama pada saat bayi berumur 12-15 bulan
Vaksin lanjutan pada saat anak berumur 4-6 tahun
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penularan virus cacar air bisa dicegah dengan vaksin apabila kontak anak dengan pasien cacar belum lewat dari 48 jam. Apabila melebihi waktu tersebut, kemungkinan anak sudah tertular dengan virus dan vaksin tak lagi mampu mencegah kelanjutan penyakit.
Namun, vaksin yang diberikan juga dapat meringankan tingkat keparahan gejala cacar air pada anak. Vaksinasi cacar air pada bayi adalah langkah yang efektif untuk mencegah penularan cacar air dan membuat tubuh memiliki antibodi yang melawan virus penyebab penyakit tersebut.
Kunjungi website www.mooimom.id toko online perlengkapan ibu hamil dan menyusui terlengkap.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM