25 May 2022
Anggraini Nurul F
7-12 bulan
7-12 bulan
Apa saja ya obat cacar air pada anak yang ampuh baik itu alami maupun di apotek? Moms, penyakit cacar air pada anak (chickenpox) biasanya bisa sembuh dalam waktu kurang dari dua minggu. Meskipun begitu, gejala seperti demam dan lenting yang gatal bisa mengganggu dan membuat tidak nyaman. Obat-obatan dan cara perawatan tertentu dapat meringankan gejala ini.
Yuk Moms, simak beberapa obat yang terbukti ampuh untuk obati cacar air Si Kecil baik itu secara alami maupun di apotek.
Cacar air disebabkan oleh infeksi virus. Maka, antibiotik tidak efektif digunakan untuk mengatasi cacar air. Dokter akan meresepkan antivirus seperti obat acyclovir.
Sebagai antivirus, obat ini bisa mempersingkat fase infeksi sehingga lenting cacar air mengering lebih cepat. Akan tetapi efektivitasnya sangat ditentukan oleh waktu pemberian obat.
Dalam studi BMJ Clinical Evidence diketahui acyclovir akan bekerja efektif sebagai obat cacar air jika diberikan dalam 24-48 jam sejak munculnya ruam di kulit.
Acyclovir tidak bekerja untuk menghentikan infeksi secara langsung, melainkan obat ini akan masuk ke dalam DNA sel virus untuk menghambat perkembangannya.
Obat cacar air ini tersedia dalam bentuk tablet, salep, dan cairan infus (intravenous). Tablet acyclovir perlu diminum 5 hari sekali selama 7 hari. Pada kasus gejala cacar airyang parah dan untuk kondisi imunitas yang lemah, acyclovir lebih efektif diberikan melalui infus.
Sementara salep acyclovir sebenarnya lebih umum digunakan untuk mengatasi gejala penyakit herpes oral dan genital. Menurut buku Antiviral therapy of varicella, salep dengan 5% acyclovir tak bekerja efektif menghambat infeksi virus penyebab cacar
Obat antivirus lainnya seperti valacyclovir dan famciclovir juga bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit. Namun, belum terbukti efektif menyembuhkan cacar air untuk setiap orang.
Untuk pasien yang cukup sehat pengobatan antivirus mungkin tidak diberikan.
Obat immunoglobulin ditujukkan untuk pasien cacar air yang memiliki kondisi sistem imun yang lemah.
Obat ini berfungsi meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh sehingga bisa melawan infeksi virus cacar air yang sedang berlangsung.
Obat ini biasanya dimasukkan melalui infus. Sama seperti antivirus, obat immunoglobulin perlu dilakukan dalam waktu 24 jam setelah ruam merah pertama muncul.
Selain gejala lenting dan rasa gatal, infeksi virus cacar air bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan demam.
Obat pereda rasa nyeri non-aspirin seperti acetaminophen (paracetamol) dapat digunakan untuk mengatasi gejala awal cacar air ini.
Obat ini bisa diperoleh tanpa resep dokter, tapi dokter juga bisa meresepkannya terutama ketika jika demam terus berlangsung lebih dari empat hari, dengan suhu tubuh di atas 38,8 °Celsius.
Obat paracetamol cukup aman digunakan oleh setiap orang, termasuk ibu hamil dan bayi berusia 2 bulan. Namun, sebaiknya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
American Academy of Pediatrics melarang memberikan pereda rasa nyeri berupa aspirin dan ibuprofen pada anak-anak.
Dua obat pereda nyeri ini berisiko menimbulkan sindrom Reye, yaitu penyakit yang menyerang hati dan otak dengan risiko kematian tinggi
Untuk mengurangi rasa gatal, Anda juga bisa mengoleskan losion calamine. Losion calamine merupakan jenis obat oles nonresep di apotek.
Kandungan seng dioksida atau seng karbonat pada losion calamine bisa meredakan rasa gatal dan menenangkan peradangan di kulit.
Namun, losion calamine bukanlah sebagai obat cacar air yang utama, tapi hanya sebagai pengobatan pendamping.
Calamine dapat membantu menyembuhkan cacar air secara efektif ketika dikombinasikan dengan konsumsi obat antivirus dan perawatan lainnya.
Berhati-hatilah saat menggunakan obat ini. Untuk hasil yang maksimal, ikuti aturan pemakaian yang dianjurkan dokter atau yang disertakan pada kemasan obat.
Jangan menekan kulit terlalu keras saat mengoleskannya karena khawatir lenting akan pecah. Selain itu, losion ini tidak boleh dioleskan pada mata, apalagi di bagian dalam mulut.
Antihistamin seperti diphenhydramine merupakan obat yang sebelumnya digunakan untuk mengatasi gejala pada alergi atau asma.
Sebagai obat untuk cacar air, antihistamin bisa mengurangi rasa gatal, dokter biasanya akan meresepkan obat ini ketika Anda benar-benar terganggu oleh rasa gatal, bahkan hingga kesulitan untuk tidur.
Antihistamin untuk cacar air biasanya adalah obat oral seperti pil. Sebagian besar obat antihistamin generasi awal, termasuk diphenhydramine, memiliki efek samping sedasi yang bisa menimbulkan kantuk dan tubuh yang lemas.
Oleh sebab itu, antihistamin sebaiknya diminum pada malam hari saja.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM