06 Aug 2021
Dinda Ayu Saraswati
Sejak lahir, sistem pencernaan bayi belajar mengolah asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Karena sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan, bayi menjadi lebih rentan mengalami gangguan pencernaan. Bayi sakit perut seringkali disebabkan oleh penumpukan gas dalam perut (kembung) atau gangguan pencernaan seperti diare. Namun, sakit perut pada bayi juga bisa menjadi tanda kondisi penyakit tertentu yang butuh penanganan khusus.
Berikut adalah tanda bayi sakit perut yang perlu Moms waspadai. Yuk, simak!
1. Muntah
Muntah pada bayi merupakan tanda gangguan pencernaan yang paling umum. Namun, muntah berbeda dengan gumoh yang memang normal terjadi. Biasanya, gejala dimulai dengan muntah secara tiba-tiba dan bisa juga diiringi dengan demam atau diare.
Selama ini berlangsung, keinginan Si Kecil untuk makan atau minum susu akan berkurang. Hati-hati jika Moms merasa jadi lebih jarang mengganti popok karena popoknya kering, bisa jadi Si Kecil telah memasuki tahap dehidrasi.
2. Refluks
Pernah lihat Si Kecil muntah usai makan atau diberikan susu? Bisa jadi itu adalah gejala refluks pada bayi. Moms tidak perlu panik berlebihan karena ini merupakan hal yang normal terjadi pada bayi dan anak-anak.
Kondisi ini bisa terjadi karena sistem pencernaan bayi belum bekerja optimal, sehingga asam lambung dan makanan dari lambung kembali ke kerongkongan. Refluks bisa menyebabkan sensasi panas pada kerongkongan dan dada, sehingga bayi merasa tidak nyaman.
3. Perut kembung
Pada bayi, perut kembung dapat disebabkan oleh udara yang masuk dan terjebak di saluran cerna, atau gas yang terbentuk dalam saluran cerna saat ia mencerna makanan. Menangis dan penggunaan botol susu juga dapat meningkatkan risiko perut kembung.
Jika Si Kecil terlihat gelisah, rewel, dan perutnya tampak penuh, kemungkinan hal ini disebabkan oleh gas yang ada di dalam saluran pencernaan.
4. Diare
Diare pada bayi umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yakni rotavirus. Hal ini terjadi saat bayi terpapar sesuatu yang terkontaminasi oleh virus, terutama melalui makanan atau minuman. Saat Si Kecil diare, hal terpenting yang harus Moms lakukan adalah memastikan dia tidak kekurangan cairan untuk menghindari dehidrasi.
5. Sembelit
Tak hanya diare, sembelit pada bayi juga pertanda adanya masalah pencernaan. Umumnya, sembelit disebabkan oleh pergantian jenis makanan bayi, seperti dari ASI ke susu formula, atau saat Moms memperkenalkan MPASI.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sakit perut biasanya lebih sering dialami pada anak usia 5 tahun lebih. Namun, sakit perut pada bayi mungkin saja terjadi meskipun orang tua lebih sulit menduganya karena bayi belum bisa mengutarakan keluhannya.
Sakit perut pada bayi di bawah umur 4 tahun biasanya disebabkan oleh kolik. Gejala sakit perut ini bisa begitu hebat hingga membuat bayi menangis terus menerus dengan suara melengking yang kadang disertai dengan kembung dan muntah.Selain kolik, sakit perut pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya mulai dari infeksi bakteri, GERD, kembung, sembelit, hingga alergi makanan. Cara mengatasi sakit perut pada bayi juga bergantung pada penyebabnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang bisa Moms lakukan:
Dalam menghadapi gangguan pencernaan pada bayi, Moms sebaiknya tetap tenang. Coba perhatikan kondisi tubuh Si Kecil dan juga asupan yang Moms berikan untuknya. Perhatikan pula alat makan bayi yang tepat untuknya, bebas BPA, dan bebas pewarna yang berbahaya. Karena alat makan yang tidak tepat, bisa menentukan kesehatan perutnya. Pilihlah MUGU Feeding Set.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM