01 Oct 2021
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Tiap orang tua pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk asupan yang bernutrisi, mulai dari dalam kandungan hingga Si Kecil lahir ke dunia.
Salah satu makanan yang dikenal banyak mengandung nutrisi adalah keju. Selain itu, rasanya yang enak dapat membuat bayi makan lebih lahap. Namun, pemberian keju kepada bayi masih cukup banyak diperdebatkan.
Selama 6 bulan pertama setelah kelahirannya, Bunda dianjurkan hanya memberikan ASI kepada Si Kecil. Baru setelah itu, makanan pendamping ASI (MPASI) mulai bisa diperkenalkan secara perlahan.
Nah, salah satu yang sering menjadi pertanyaan di kalangan orang tua adalah bolehkah memberikan keju untuk bayi? Menurut beberapa dokter anak, sebagian besar bayi diperbolehkan makan keju asalkan usianya sudah lebih dari 8 bulan.
Namun jika orang tua bayi atau saudaranya memiliki alergi terhadap susu dan produk olahannya, tunda dulu pemberian keju untuk bayi.
Tidak ada jumlah pasti seberapa takaran keju untuk MPASI yang ideal untuk bayi. Jumlah porsi keju dapat bervariasi sesuai usia bayi. Pada tahap awal pemberian keju untuk MPASI, Moms dapat memperkenalkannya sebagai topping. Berikan sejumput keju parut sebagai penambah rasa gurih.
Kuantitasnya dapat ditingkatkan sesuai pertambahan usia bayi. Upayakan agar keju bisa menjadi bagian dari diet seimbang yang sehat untuk anak dan jangan memberinya berlebihan.
Selain punya rasa gurih yang khas dan mudah diolah, keju juga memiliki segudang manfaat sehat, lho. Apa saja kandungan nutrisi keju dan manfaatnya?
Keju termasuk dalam daftar sumber protein yang direkomendasikan untuk balita. Selain itu, keju juga kaya akan kalsium, lemak, vitamin D, vitamin A, dan vitamin B.
Meski demikian, pemberian keju untuk bayi ada syaratnya, yaitu:
Apabila buah hati Anda menderita alergi makanan, terutama alergi terhadap keju atau susu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikannya keju.
Jika Si Kecil ternyata menderita alergi susu dan produk olahan susu, seperti keju dan yogurt, dia akan mengalami gatal-gatal, bengkak, ruam di kulit berupa bintik-bintik merah, muntah, diare, sakit perut, batuk, mengi, atau sulit bernapas setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Gejala reaksi alergi pada tiap anak berbeda-beda. Ada yang reaksinya ringan atau berat, dan ada yang reaksinya langsung muncul atau baru muncul beberapa hari setelah mengonsumsi susu atau produk olahannya.
Jika gejala alergi susu pada Si Kecil munculnya belakangan, kemungkinan dia akan mengalami mencret, ruam kulit, tersedak, muntah, dan menangis terus-menerus atau kolik. Berikan MPASI si Kecil menggunakan MUGU Feeding Set yang bebas BPA dan pewarna berbahaya.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM