07 Jan 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Kedua
Trimester Kedua
Selama masa kehamilan, ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah perut yang semakin membesar.
Akan tetapi, perut yang semakin besar ini juga diikuti dengan munculnya stretch mark berwarna merah dan putih. Lantas, apa bedanya stretch mark warna merah atau putih pada perut ibu hamil?
Stretch mark adalah garis-garis halus yang muncul akibat kulit meregang secara mendadak atau ketika elastisitasnya melebihi kapasitas kulit itu sendiri.
Stretch mark tidak hanya terjadi pada ibu yang sedang mengandung. Wanita yang sedang tidak hamil pun umum mengalaminya.
Stretch mark bukan penyakit berbahaya atau mematikan, kondisi ini juga tidak perlu ditakuti oleh banyak orang.
Hanya saja, ketika wanita memiliki stretch mark di bagian, seperti perut, lengan, paha, payudara, dan area tubuh lainnya, ini bisa menurunkan rasa percaya diri serta membuatnya jadi tidak nyaman.
Untuk mengetahui apa perbedaan stretch mark putih dan merah, berikut penjelasannya:
Garis halus yang berwarna merah merupakan tanda bahwa stretch mark itu baru muncul di permukaan kulit. Jadi, ketika Anda mengalami kenaikan berat badan secara drastis, stretch mark merah dapat muncul tiba-tiba.
Kondisi ini bisa dipicu karena kulit meregang, elastisitasnya berkurang, lalu pembuluh darah naik ke permukaan kulit.
Stretch mark berwarna putih merupakan tanda dari garis halus merah yang kemarin muncul di tubuh Anda mulai memudar.
Jadi, ketika pembuluh darah sudah mulai turun dan menyempit kembali, maka stretch mark merah pada kulit perlahan akan memudar dan berubah warna menjadi putih.
Meski bukan kondisi berbahaya, stretch mark sering membuat wanita jadi kurang percaya diri.
Terlebih, jika stretch mark muncul di lokasi yang mudah terlihat seperti di lengan dan bahu. Lantas, bagaimana cara mengatasi stretch mark pada kulit ibu hamil?
Stretch mark berwarna merah akan lebih mudah untuk diatasi ketimbang stretch mark yang sudah berwarna putih. Cara mengatasinya bisa dengan melakukan hal berikut:
Anda bisa menggunakan krim retinoid sebagai cara mengatasi stretch mark pada ibu hamil. Krim retinoid bekerja dengan merangsang kolagen di kulit. Hasilnya, stretch mark dapat tersamarkan dan kulit bisa kembali terlihat normal.
Anda bisa mengoleskan krim retinoid sebanyak dua kali sehari setelah mandi. Oleskan krim sembari pijat lembut pada area yang terdapat stretch mark.
Jika mau menghilangkan stretch mark dengan instan, Anda dapat memilih treatment laser dengan biaya yang cukup mahal.
Terapi laser ini dapat membantu merangsang pertumbuhan sel kulit dan kolagen. Nantinya, hasil stretch mark yang memudar bisa terlihat beberapa minggu setelah treatment dilakukan.
Terapi ini baru bisa dilakukan setelah Anda selesai hamil melahirkan. Apabila dilakukan saat ibu masih dalam keadaan mengandung, cahaya panas dari laser bisa berdampak buruk bagi kesehatan janin.
Anda juga bisa melakukan treatment mikrodermabrasi untuk mengatasi stretch mark. Perawatan ini dilakukan dengan metode exfoliation atau pengelupasan kulit menggunakan kristal mikro.
Mikrodermabrasi bertujuan untuk menghilangkan sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Syarat melakukan treatment ini sama dengan terapi laser, di mana hanya boleh dilakukan setelah ibu melahirkan.
Semua terapi di atas bisa digunakan untuk menyamarkan stretch mark warna merah dan putih. Jadi, tidak ada perbedaan dalam cara mengatasi keduanya.
Namun, apabila stretch mark merah sudah berubah menjadi warna putih, disarankan untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuh ideal.
Tujuannya, agar berat badan tak kembali naik, kulit tidak semakin meregang, dan stretch mark merah yang dapat berubah menjadi putih tak lagi muncul.
Pastikan juga Anda menerapkan pola hidup sehat, olahraga, dan rajin mengoleskan MOOIMOM Krim Selulit Ibu Hamil.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM