23 Sep 2019
anisyukur
Memasuki usia 15 bulan, si kecil biasanya sudah bisa mengoceh dengan kata-kata yang kadang membuat para Moms merasa gemas. Namun, ada juga anak yang sudah mencapai usia 2 tahun tetapi masih belum bisa bicara dengan baik. Ia hanya bisa mengucapkan satu-dua kata yang kadang pun masih terbata-bata. Kondisi ini menandakan bahwa anak terlambat bicara.
Banyak orang tua yang merasa khawatir mendapati keadaan si kecil yang terlambat bicara. Sebenarnya tidak semua anak terlambat bicara merupakan suatu penyakit yang harus diterapi. Tetapi karena ada beberapa fator lain yang membuat si kecil menjadi terlambat bicara:
Pada usia ini, bayi mulai mengeluarkan suara yang tidak memiliki arti seperti berdekut atau bisa dibilang ‘bahasa bayi’. Dia juga sudah mulai mengenali dan mendengarkan suara Anda serta memperhatikan wajah Anda saat berbicara kepadanya. Sebagai orang tua, Anda harus jeli dengan tiap tangisan yang dia keluarkan. Pada usia tiga bulan, bayi sudah bisa menangis untuk kebutuhan yang berbeda-beda.
Pada usia ini bayi umumnya mengoceh dengan suara-yang belum jelas suku katanya dan belum memiliki arti. Bayi akan mengoceh dengan suara seperti “da-da” atau “ba-ba”. Di akhir usia 6 bulan, bayi sudah bisa bersuara untuk mengekspresikan kondisinya saat senang atau sedih, melihat ke arah yang menimbulkan suara, dan memperhatikan alunan musik. Saat namanya disebut, si kecil juga sudah bisa menoleh ke arah Moms.
Saat berada di fase ini, bayi akan mulai memahami beberapa kata dasar seperti ”tidak” atau “ya”. Dia juga mulai menggunakan nada suara yang lebih luas dan bervariasi.
Pada usia 12 bulan, bayi sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “ayah” dan menirukan kata-kata yang Moms ucapkan. Pada usia ini, bayi juga sudah bisa memahami beberapa perintah seperti, “Ayo, kemari” atau “Ambil botolnya”.
Bayi sudah bisa mengulang kata-kata yang Moms ucapkan kepadanya dan akan menunjuk ke benda yang Moms sebutkan. Di usia tersebut, bayi juga sudah bisa mengucapkan sekitar 10 kata dasar. Namun normal jika ada beberapa kata yang masih belum jelas pengucapannya seperti kata “makan” disebut “mam”.
Dia sudah bisa mengucapkan setidaknya 50 kata dan berkomunikasi memakai dua kosa kata seperti “mau susu”.
Kosakata yang dimiliki anak pada usia ini akan berkembang dengan cepat. Pada usia tiga tahun, sebagian besar anak-anak dapat menangkap kosakata baru dengan cepat. Mereka juga sudah bisa memahami perintah yang lebih panjang seperti, “Ayo, cuci kaki dan sikat gigi” atau “Buka sepatunya lalu ganti baju”.
Perhatikan suara-suara ocehan dari Si Kecil, kemudian ikuti dengan persis suara tersebut. Meski Moms tidak mengerti apa maksudnya, Moms bisa mengulangi perkataannya sesuai yang Moms tangkap. Lalu bertanya kepadanya apa maksud dari kata-kata tersebut.
Moms harus aktif bergerak dan ekspresif saat berbicara dengan bayi. Misal Moms mengatakan, “Ayo, kita minum susu” sambil menggoyang-goyangkan botol susu. Begitu pula saat Moms mengajarkannya mengenal bagian-bagian tubuh.
Meski si kecil belum bisa berbicara layaknya orang dewasa, Moms tetap bisa memakai percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengannya. Hal ini bisa membantu bayi memahami objek tertentu melalui perkataan Moms.
Biasakan selalu berbicara menggunakan kalimat lengkap kepadanya. Contohnya ketika dia menunjuk ke arah boneka yang berada di atas meja. Moms jangan langsung mengambilkannya. Lebih baik ucapkanlah satu atau dua kalimat seperti, “Kamu mau bemain dengan boneka ini?” Ketika dia merespons dengan anggukan atau senyuman, Anda bisa langsung memberikannya.
Moms bisa berkonsultasi ke dokter anak jika anak terlambat bicara atau tidak sesuai patokan dasar yang telah disebutkan di atas. Sebaiknya lakukan pengecekan ke dokter sedini mungkin ketika Moms melihat ada kejanggalan pada Si Kecil. Hal tersebut bisa sangat bermanfaat bagi masa depannya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM