21 Nov 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
Persalinan
Persalinan
Moms dikaruniakan anak adalah hal yang paling membahagiakan di dunia. Selama dalam masa kehamilan, moms pasti akan terus berdoa agar diberikan anak atau bayi yang bisa lahir dengan keadaan selamat dan sehat. Namun sebenarnya, ada juga bayi baru lahir tidak luput dari adanya risiko penyakit bawaan dari lahir, salah satu masalah atau penyakit bawaan dari lahir adalah denyut jantung bayi baru lahir yang tidak normal. Permasalahan ini disebut dengan aritmia. Apakah moms masih merasa asing mendengar istilah tersebut? moms bisa simak penjelasannya pada artikel ini ya!
Moma aritmia adalah istilah media yang digunakan untuk mendeskripsikan bayi baru lahir yang memiliki kondisi kelainan pada detak jantungnya saat baru lahir ke dunia. Kelainan itu dapat meliputi peningkatan denyut jantung (takikardia), dan juga penurunan denyut jantung (bradikardia). Aritmia pada bayi baru lahir biasanya dapat terjadi pada saat bayi masih berada di dalam kandungan ibu. Setelah itu, saat lahir kondisi tersebut akan mengakibatkan denyut jantung bayi baru lahir menjadi tidak teratur atau tidak normal. Menurut penelitian yang ditulis dalam laman US Cardiology Review Journal, kasus ketidaknormalan denyut jantung bayi baru lahir (aritmia) bisa dialami oleh sebanyak 1-2 persen bayi.
Tahukah mom denyut jantung bayi baru lahir yang normal berkisar antara 120-160 denyut per denyut menit (BPM). Bukan hanya itu saja, angka ini juga harus disertai dengan kisaran angka 40-60 napas per menit saat bayi baru lahir. Pada saat bayi memasuki usia 30 minggu berada di rahim moms, detak jantung bayi normal di dalam kandungan berada di angka 120-160 BPM. Sedangkan untuk denyut jantung bayi baru lahir yang tidak normal memiliki denyut jantung kurang dari 100 BPM, dan lebih dari 180 BPM. Nah denyut jantung bayi baru lahir yang dianggap tidak normal biasanya hanya bersifat sementara dan ini juga bukan termasuk suatu hal yang akan berbahaya ya moms. Namun dalam beberapa kasus tertentu, denyut jantung yang tidak normal ini bisa jadi dapat berakibat fatal alias dapat berujung pada kematian bayi.
Dari beberapa penjelasan di atas, tentu ada yang harus moms ketahui lainnya dalam mengenal permasalahan detak jantung bayi. Ada dua jenis istilah yang digolongkan berdasarkan tingkatan denyut jantung yang bisa dialami pada bayi. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:
Bradikardi atau bradikardia. Apakah istilah ini juga masih asing moms? Bradikardi atau bradikardia adalah kondisi saat jantung bayi yang berdenyut dengan sangat lemah, sehingga denyut jantung dapat berada di bawah denyut jantung normal bayi baru lahir, di mana seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa denyut jantung normal bayi baru lahir berada di rentang 120-160 BPM. Denyut jantung bayi yang mengalami bradikardia biasanya akan berada di bawah 100 BPM, bahkan bisa sampai hingga di bawah 80 BPM. Jika bayi baru lahir yang mengalami bradikardia, biasanya hampir 50% disebabkan karena sang ibu memiliki gangguan pada jaringan ikat tubuh, seperti lupus dan lain sebagainya.
Istilah yang kedua dalam dunia medis adalah istilah takikardi atau takikardia, di mana kondisi ini merupakan kondisi saat denyut jantung bayi baru lahir mengalami denyutan atau detak yang terlalu cepat; denyut jantung tersebut akan melampaui denyut 160 maupun 180 BPM. Nah moms bukan hanya itu saja, ada juga 3 jenis takikardia pada bayi baru lahir loh, di antaranya: takikardia supraventrikular (SVT), atrial flutter (AF), dan takikardia ventrikel (VT).
Kasus aritmia akan mulai terdiagnosa oleh dokter kandungan sejak usia kandungan moms memasuki 10-12 minggu. Biasanya setelah dilahirkan, denyut jantung bayi baru lahir yang tidak normal dapat dideteksi dengan menggunakan skor Apgar. Pemeriksaan ini akan dilakukan oleh dokter beberapa menit pertama setelah bayi lahir, tujuannya untuk membantu mengidentifikasi adanya gangguan pada bayi baru lahir atau tidak. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan bayi baru lahir dengan durasi 1-5 menit setelah lahir. Sekedar informasi, skor Apgar yang digunakan memiliki nilai dari 0-10. Nah jika kondisi bayi memiliki nilai di angka 10, maka bayi berada dalam kondisi sangat baik. Bayi dikatakan dalam keadaan tidak baik jika hasil pemeriksaan menunjukkan penilaian di angka 3 sehingga bayi harus mendapatkan perawatan intensif untuk memperbaiki denyut jantungnya.
Jika bayi sudah terdeteksi memiliki detak jantung yang normal saat masih berada di dalam kandungan, maka dokter kandungan moms akan memberikan moms resep obat yang aman untuk ibu hamil, obat ini diberikan guna memperlambat detak jantung bayi yang terlalu cepat. Jika moms juga merasa denyut jantung bayi moms tidak normal maka segeralah berobat ke dokter untuk memeriksakan kondisi si kecil. Selain itu moms juga harus segera membawanya ke dokter spesialis jantung jika kondisi denyut jantung bayi moms semakin parah (biasanya jika kondisi sudah parah, moms akan mendapatkan rekomendasi dengan dokter sebelumnya) agar si kecil mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan yang dialami si kecil.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM