14 Feb 2021
Ika
Wajar jika Moms sedikit mengalami kepanikan. Namun, ketahuilah Moms tidak akan mengalami kebotakan setelah melahirkan. Rambut rontok setelah melahirkan adalah hal normal. Dalam dunia medis, kondisi rambut rontok setelah melahirkan disebut telogen effluvium.
Mari kita cari penyebabnya, ya, Moms. Setiap hari, rata-rata orang akan kehilangan sekitar 80-100 helai rambut. Kehilangan helai-helai rambut ini tidak terjadi sekaligus sehingga Moms tidak menyadarinya. Sementara, pada ibu yang telah melahirkan, jumlah kerontokan rambut bisa mencapai 400 helai. Perbedaannya memang cukup signifikan, ya Moms.
Salah satu penyebabnya, saat seorang ibu mengalami kehamilan terjadi lonjakan pada hormon estrogen yang berfungsi memperpanjang fase hidup rambut. Hormon mencegah rambut-rambut rontok, membuat rambut terlihat lebih subur, lebih tebal, dan tumbuh lebih banyak dari biasannya.
Ketika Moms melahirkan, produksi hormon estrogen kembali ke level sebelum kehamilan terjadi. Rambut yang sempat tumbuh subur dan tebal tadi kembali ke keadaannya semula. Rambut yang rontok merupakan rambut ekstra yang tumbuh lebih banyak berkat hormon kehamilan. Kenali hormon-hormon lainnya di sini, ya.
Dikombinasikan dengan kondisi ibu kurang tidur, stres mengurus bayi, dan lelah secara fisik membuat kerontokan makin banyak. Berita baiknya, kondisi ini akan berhenti dengan sendirinya, kira-kira saat Si Kecil berusia lima atau enam bulan. Namun, ada pula Moms yang mengalami kerontokan hingga satu tahun.
Mengatasi Rambut Rontok
Bisakah Moms menghentikan rambut rontok? Mungkin tidak, tapi Moms bisa mengatasinya. Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan.
Jagalah kesehatan rambut Moms dengan asupan gizi yang baik. Lanjutkan mengonsumsi suplemen dan vitamin prenatal, terutama jika Moms menyusui.
Untuk membantu pertumbuhan rambut kembali, usahakan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein dan vitamin, seperti telur, susu, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Asupan vitamin D, vitamin C, zat besi, magnesium, dan omega-3 membantu Moms mendapat rambut yang sehat. Zat besi bisa Moms peroleh dari suplemen juga, ya.
Jika mengalami kerontokan, perlakukan rambut dengan lembut supaya rambut rontok tidak makin parah. Keramas tidak usah terlalu sering demi menjaga rambut tidak mengalami kerontokan parah. Misalnya, jadwal keramas menjadi seminggu dua kali saja. Cara lainnya, Moms memakai sisir bergigi jarang untuk meminimalkan kekusutan. Selain itu, rambut lebih baik diurai. Hindari penataan yang malahan menambah tekanan pada rambut. Namun, jika gerah, Moms dapat menggunakan jepit rambut bukan karet. Serta, jangan menguncir rambut supaya mengurangi kerontokan.
Ikatan dokter kulit di Amerika memaparkan kiat-kiat penggunaan sampo yang benar pada kasus kerontokan rambut paska melahirkan. Menurut para dokter, Moms sebaiknya memilih sampo dan kondisioner yang berguna menambah volume rambut. Namun, Moms sebaiknya menghindari produk sampo kondisioner yang dikemas menjadi satu karena kandungannya bersifat intensif sehingga berat bagi rambut.
Gunakan kondisioner terutama pada bagian ujung rambut bukan kulit kepala. Pakailah sampo dan kondisioner yang berbahan keratin karena membantu menjaga fleksibilitas rambut.
Moms setelah keramas sebaiknya biarkan kering alami. Kurangi menggunakan pengering rambut, juga alat pengeriting atau pelurus rambut bersuhu panas. Jika terpaksa menggunakan alat, maka atur suhunya lebih rendah. Tunda perawatan berbahan kimia dulu sampai kondisi rambut rontok telah berlalu.
Mengganti gaya rambut mungkin menjadi cara tercepat mengatasi kerontokan. Moms bisa mengubah gaya rambut menjadi gaya bob yang berkesan lebih tebal, atau memotong rambut lebih pendek. Gaya ini membuat Moms tampil praktis, serta lebih mudah mengatur waktu menata rambut di sela-sela merawat Si Kecil. Selain ganti gaya rambut, Moms juga dapat menggunakan aksesoris untuk menyamarkan rambut rontok, seperti memakai bando, syal, atau bandana. Dengan bayi, apa pun yang menghemat waktu akan menguntungkan bagi Moms.
Apabila kerontokan rambut terjadi berlebihan bahkan lebih dari satu tahun, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit atau dermatolog. Jika rambut rontok disertai gejala lain, bisa jadi pertanda tiroiditis postpartum atau pembengkakan kelenjar tiroid paska melahirkan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM