Quickening Mulai Terasa pada Bulan Kelima Kehamilan

calendar icon

02 May 2021

author icon

Ika

category icon

Trimester Kedua

Quickening Mulai Terasa pada Bulan Kelima Kehamilan

Bulan kelima kehamilan. Tersisa empat bulan lagi, sebelum janin dalam rahim, juga Moms, menjalani proses persalinan. Dalam bulan kelima kehamilan, janin memiliki banyak ruang kosong dalam rahim untuk bergerak. Itulah mengapa ketika pemeriksaan USG, tak tampak posisi khusus yang kemarin-kemarin, mungkin, menjadi semacam trademark-nya. Ia kini lebih leluasa bergerak.

Moms sedikit-sedikit akan merasakan gerakannya. Seperti dibuai perasaan yang berdebar-debar dari dalam perut. Quickening, sebutan bagi debaran ini terkadang tak bisa dikenali sebagian ibu hamil yang baru memasuki bulan kelima mengandung. Tapi lama-kelamaan semakin terasa, kok, getarannya.

Seperti bulan-bulan sebelumnya, gizi seimbang tetap krusial terpenuhi dalam masa kehamilan ini. Maka menjadi penting juga untuk memastikan moms menghindari makanan tertentu yang tak dianjurkan dokter kandungan.

Bulan kelima kehamilan tercakup dalam trimester kedua. Bulan ini menandai percepatan pertumbuhan pada Si Kecil. Perut semakin tampak membesar. Artinya, Moms harus merombak isi lemari pakaian.

Kalau yang lalu-lalu Moms masih sering mual, gejalanya lamat-lamat melenyap pada usia kehamilan ini. Meski begitu, akan muncul gejala lain yang tak bisa dikesampingkan. Serangkaian gejala itu, antara lain:

  • Perubahan gravitasi: Pusat gravitasi tubuh berubah seiring perut yang membesar, yang terkadang membuat Moms merasa tidak seimbang.
  • Sesak napas: Rahim yang tumbuh memberi tekanan pada diafragma, membuat sulit bernapas.
  • Sakit kepala: Fluktuasi hormonal menyebabkan sakit kepala.
  • Kelelahan: Saat tubuh bekerja lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan janin yang terus meningkat, Moms mulai merasa lelah.
  • Pusing: Fluktuasi hormonal dalam tubuh membuat Moms pusing.
  • Keram kaki: Kekurangan vitamin, berat badan ekstra atau terlalu aktif atau tidak aktif saat ini dapat menyebabkan keram kaki.
  • Hidung tersumbat: Peningkatan kadar estrogen menyebabkan selaput hidung mengembang, sehingga meningkatkan aliran lendir dan menyebabkan hidung tersumbat.
  • Sembelit: Peningkatan kadar progesteron menyebabkan pergerakan makanan yang lambat melalui usus, menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit.
  • Sakit punggung: Tekanan ekstra berat bayi di punggung bawah atau saraf skiatik (yang membentang dari tulang belakang ke kaki) menyebabkan sakit punggung.
  • Peningkatan nafsu makan: Saat mual di pagi hari berkurang pada bulan ini, keinginan lebih banyak makan pun meningkat.
  • Sering buang air kecil: Rahim yang tumbuh memberi tekanan pada kandung kemih, mengakibatkan seringnya buang air kecil ke kamar mandi.

Selain gejala-gejala ini, Moms mungkin juga mengalami perubahan fisik dan psikologis lainnya. Gangguan fisik lain yang mungkin muncul dalam usia kehamilan ini terkait kenaikan asam lambung.

Kenaikan asam lambung kerap terjadi pada ibu hamil lantaran kinerja lambung cenderung lebih lambat selama masa mengandung. Selain itu, pertumbuhan janin dapat menekan makanan yang membuat asam dalam lambung naik hingga kerongkongan.

Menjadi lumrah ketika kenaikan asam lambung semakin kerap terjadi seiring usia kandungan yang semakin tua. Janin kian besar. Makanan sering tertekan. Asam lambung berkali-kali naik.

Bagi ibu hamil, mual pada trimester pertama memang biasa. Tetapi jika mual disertai muntah darah, artinya Moms mesti waspada. Bisa jadi itu adalah pertanda asam lambung sedang naik.

Coba diingat-ingat lagi, apakah Moms pernah merasakan nyeri pada lambung, terasa panas dan seperti terbakar? Kalau ya, mungkin sekali gejala itu mengindikasikan asam lambung naik. Perasaan dada seperti terbakar itu biasa disebut heartburn.

 

Baca juga: 3 Ciri-Ciri Asam Lambung Naik Saat Hamil, Kenali Sebelum Terlambat

 

1. Ubah kebiasaan makan

Percayalah, inilah cara termudah meredam gejala asam lambung naik. Mari kita coba makan dalam porsi kecil, tetapi tetap sering. Jangan pernah melewatkan jam makan. Kunyah makanan secara perlahan. Jangan pula berbaring setelah selesai makan. Tunggu dulu sekitar dua hingga tiga jam setelah makan. Hindari makan mendekati waktu tidur. Beberapa jenis makanan yang sebisa mungkin dihindari, seperti makanan pedas, asam, cokelat dan mint. Hindari pula minum kopi.

 

2. Sering-sering minum yang hangat

Jahe atau teh lemon hangat bisa membantu meringankan kenaikan asam lambung selama hamil. Kedua jenis minuman ini juga membantu mengurangi rasa mual dan muntah. Oh, ya, coba juga konsumsi teh camomile.

 

3. Usahakan tidur dengan posisi senyaman mungkin

Supaya asam lambung tidak naik, Moms bisa mencari posisi tidur yang lebih nyaman. Salah satunya memposisikan kepala lebih tinggi dibanding posisi lambung. Dengan begitu, asam lambung tidak naik ke kerongkongan atau esofagus.

 

4. Kenakan pakaian yang longgar

Mengenakan pakaian longgar bisa membuat Moms merasa lebih nyaman. Pakaian yang sempit dan ketat akan menyebabkan tekanan berlebih pada perut.

Mengubah kebiasaan makan, sudah tentu, menjadi salah satu cara mencegah asam lambung. Atau, jika asam lambung sudah telanjur naik, setidak-tidaknya Moms dapat mengurangi gejalanya.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.



Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM