Air mani atau sperma encer sering kali dihubungkan dengan tanda ketidaksuburan. Namun tahukah Anda apa yang sebenarnya dimaksud dengan sperma encer? Bagaimana cara mengetahui jika sperma Anda encer atau tidak? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Yang disebut dengan sperma encer sebenarnya adalah air mani yang lebih berair dan tidak kental. Air mani adalah cairan berwarna putih yang keluar dari penis saat ejakulasi. Dalam setiap tetes air mani terkandung jutaan sel sperma yang dihasilkan oleh sistem reproduksi pria.
Konsistensi dan Penyebab Sperma Encer
Konsistensi normal air mani saat ejakulasi adalah kental mirip gel, dengan volume rata-rata 2-5 ml. Namun dalam waktu 15-30 menit setelah keluar dari saluran mani, air mani yang kental akan menjadi encer untuk menunjang pergerakan sperma dalam membuahi sel telur. Bisa dibilang, hal ini tergolong normal.
Beberapa kondisi lain yang menyebabkan sperma encer adalah:
- Pre-ejakulasi
Bila sperma encer keluar saat hubungan seksual dan sebelum terjadinya ejakulasi, maka air mani yang keluar berperan sebagai pelumas. Cairan bening ini mengandung sperma dalam jumlah sedikit.
- Oligospermia
Salah satu penyebab sperma encer yang paling umum adalah jumlah sperma yang rendah atau oligospermia, yaitu kurang dari 15 juta sel dalam 1 mililiter air mani. Penyebabnya antara lain varikokel, infeksi, tumor, dan gangguan hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria.
- Kekurangan mineral zinc (seng)
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang kadar mineral seng dalam tubuhnya terpenuhi, memiliki kualitas sperma yang lebih baik dan lebih subur. Ini bisa dilihat dari kualitas dan karakteristik sperma yang sehat.
- Sering ejakulasi
Terlalu sering ejakulasi, baik karena hubungan seksual maupun masturbasi, dapat memengaruhi kualitas air mani. Bila ejakulasi terjadi beberapa kali dalam sehari, kualitas air mani setelah ejakulasi pertama akan cenderung lebih encer. Air mani dapat kembali kental beberapa jam kemudian.
Cara Menguji Kualitas Sperma
Untuk mengetahui kental atau encernya air mani dan menilai tingkat kesuburan seorang pria, diperlukan pemeriksaan fisik oleh dokter dan tes penunjang berupa analisis sperma. Melalui tes ini, dapat diketahui jumlah dan kualitas sperma. Analisis sperma meliputi:
- Analisis volume serta kekentalan air mani
Rata-rata seorang pria saat ejakulasi dapat mengeluarkan air mani sekitar setengah hingga 1 sendok teh, atau paling sedikit 2 mililiter.
- Konsistensi air mani
Air mani normal awalnya kental ketika pertama kali keluar dan menjadi encer setelah 15-30 menit pascaejakulasi. Air mani yang tetap kental akan membuat sperma sulit untuk bergerak. Jika dalam waktu tersebut sperma tetap kental dan tidak berubah encer, kemungkinan hal ini dapat mempersulit kehamilan.
- Konsentrasi sperma
Jumlah sperma yang normal sekitar 20 juta atau lebih per milliliter (mL) air mani. Bila kurang, pembuahan secara alami bisa lebih sulit terjadi.
- Pergerakan sperma
Dikatakan normal jika setelah satu jam ejakulasi, minimal 50 persen sperma dalam air mani masih aktif bergerak atau berenang. Pergerakan ini penting bagi kesuburan karena sperma harus bergerak menuju sel telur agar terjadi pembuahan.
- Morfologi sperma
Ini adalah analisis untuk mengukur panjang sperma, bentuk, serta penampilan sperma. Morfologi sperma dikatakan normal apabila setidaknya 50 persen dari keseluruhan sel sperma memiliki ukuran, bentuk, dan panjang yang normal.
Semakin tinggi jumlah sel sperma yang berbentuk tidak normal (misalnya terlalu pendek, panjang, atau cacat), semakin tinggi pula kemungkinan seorang pria mengalami masalah kesuburan.
- Kondisi keasaman (pH) air mani
Tingkat keasaman dapat memengaruhi kesehatan dan pergerakan sperma. Tingkat keasaman (pH) normal air mani berkisar antara 7.2 – 7.8. Apabila di atas 8.0, hal ini mungkin mengindikasikan infeksi. Sedangkan di bawah 7.0 dapat disebabkan oleh kontaminasi urine atau adanya sumbatan pada saluran mani.
- Fruktosa
Fruktosa diproduksi oleh vesikula seminalis, yaitu kelenjar di bawah kandung kemih pria. Fruktosa berperan sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma. Kadar fruktosa yang rendah bisa mengindikasikan sumbatan. Konsentrasi fruktosa pada air mani normalnya adalah 150 miligram per 1 desiliter air mani.
Analisis sperma atau air mani merupakan salah satu pemeriksaan yang bisa dilakukan sebagai tes kesuburan pada pria.
Pada pemeriksaan analisis air mani, banyaknya sperma dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya lamanya waktu antara ejakulasi dan dimulainya analisis sampel air mani, serta proses penyimpanan dari saat ejakulasi hingga pemeriksaan dilakukan di laboratorium.
Persiapan sebelum Melakukan Analisis Sperma
Untuk memperoleh sampel pemeriksaan yang baik, Anda disarankan untuk melakukan beberapa hal seperti:
- Tidak ejakulasi selama 24-72 jam sebelum pemeriksaan analisis sperma dilakukan.
- Tidak mengonsumsi minuman berakohol, kafein, atau obat yang mengandung hormon selama 2-5 hari sebelum tes.
- Menghentikan pengobatan yang sedang dijalani, sesuai anjuran dokter.
Dari penjelasan di atas diketahui jika sperma encer dapat memengaruhi kesuburan. Bila Anda merasa sulit mendapatkan keturunan atau mengalami keluhan terkait kesehatan organ reproduksi, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kesuburan. Dalam mengevaluasi kondisi Anda dan menilai apakah sperma encer tersebut bermasalah atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan analisis air mani. Pemeriksaan ini juga penting dilakukan untuk mencari tahu penyebab sulitnya memperoleh keturunan. Selain uji air mani, pemeriksaan penunjang lain seperti tes genetik, pemeriksaan hormon, USG, MRI, pemindaian tulang (bone scan), dan biopsi testis mungkin diperlukan untuk evaluasi lebih lanjut.
Jika moms sedang mencari keperluan gendongan bayi, moms bisa langsung mengunjungi website Mooimom serta dapatkan penawaran dengan harga terbaik!