28 Feb 2021
Ika
“Dunia hanya selebar daun kelor.” Moms pernah mendengar ujar-ujar semacam itu?
Pepatah lama tentang daun kelor di atas lumrah tersampaikan ketika seseorang menemukan koneksi dengan sesamanya. Hubungan, yang sebelumnya barangkali tak pernah diprediksi. Suatu relasi yang, barangkali dengan cepatnya, bisa meluas. Seumpama pertumbuhan tanaman kelor.
Kelor, atau biasa disebut moringa, memiliki beberapa karakteristik yang unik. Sekali saja menancapkan bagian batang yang baru terpangkas dari tanaman utamanya, ia akan dengan mudahnya tumbuh, berdaun banyak dan, pada akhirnya, memberi manfaat bagi tubuh manusia.
Kelor termasuk tanaman yang mudah beradaptasi. Mudah tumbuh di daerah beriklim sejuk maupun panas. Bunganya mekar tanpa pilih-pilih musim. Daunnya apalagi. Berkembang sepanjang tahun.
Di beberapa daerah, kelor biasa dijadikan bahan utama ramuan herbal. Daunnya dapat ditumbuk untuk dijadikan bubuk, tak hanya herbal, melainkan juga bahan baku masakan tertentu. Beberapa komunitas memanfaatkan khasiat daun kelor sebagai campuran teh herbal.
Daun kelor memang kaya akan manfaat, Moms. Termasuk untuk ibu hamil. Penasaran, apa saja khasiatnya? Berikut kami rangkumkan, ya.
Trimester pertama kehamilan merupakan saat-saat krusial yang turut menentukan arah tumbuh-kembang janin dalam kandungan. Itulah mengapa Moms harus lebih memedulikan asupan gizi seimbang. Salah satu penopangnya adalah daun kelor.
Daun kelor mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan janin untuk bertumbuh. Misalnya protein dan kalsium, vitamin B6, vitamin C serta zat besi. Daun kelor juga menyimpan kandungan vitamin A, vitamin B2, magnesium serta potassium.
Menurut penelitian, kandungan potasium dalam selembar daun kelor bahkan lebih banyak ketimbang pisang. Sementara kandungan vitamin C-nya lebih kaya dibanding sebuah jeruk.
Daun kelor mengandung polifenol, flavonoid serta asam askorbat. Ketiga kandungan itu mampu meredam potensi janin tumbuh cacat dalam kandungan. Kelor sekaligus mampu memperbaiki kerusakan pada organ tubuh ibu hamil. Ketika gangguan pada organ tubuh teratasi, niscaya janin akan tumbuh maksimal.
Diabetes gestasional merupakan kondisi sel-sel dalam tubuh memanfaatkan glukosa yang mengakibatkan gula darah tinggi. Dengan mengonsumsi daun kelor, kadar lipid dan glukosa dalam tubuh akan berkurang. Maka, ketika metabolisme sedikit terguncang, janin tak akan terpengaruh.
Saat hamil, tak jarang Moms menjadi susah tidur. Biasanya gejala ini dipicu perubahan hormon semasa kehamilan. Moms jadi gampang stres, khawatir dan enggan tidur cepat. Daun kelor mengandung asam amino yang menjaga syaraf lebih nyaman dan ringan. Dengan begitu, Moms bisa lebih mudah istirahat pada malam hari.
Moms ingin mendapatkan khasiat semaksimal mungkin dari daun kelor?
Caranya mudah, kok, Moms. Daun kelor termasuk bagian tanaman yang mudah diolah. Tak perlu banyak alat, bumbu tambahan serta waktu yang panjang. Moms bisa meracik daun kelor dengan cara direbus. Sesudah matang, kemudian disaring. Air saringannya lalu diminum tanpa tambahan bahan apapun.
Jika Moms ingin membuat bubuk dari kelor, caranya juga tak susah, kok. Pertama-tama, cuci bersih daun kelor. Kemudian jemur di bawah sinar Matahari hingga betul-betul kering. Lalu ditumbuk dan disimpan sebagai campuran makanan atau minuman.
Nah, Moms. Selamat mencoba, ya. Rasakan khasiat pada segumpal daun kelor semasa kehamilan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM