Penyebab Hamil Anggur, Benarkah Bisa Terjadi Pasca Melahirkan?

calendar icon

19 Aug 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Trimester Pertama

Penyebab Hamil Anggur, Benarkah Bisa Terjadi Pasca Melahirkan?

Apakah penyebab hamil anggur pasca melahirkan? Hamil anggur sulit dideteksi pada awal kehamilan, karena mirip dengan kehamilan normal. Oleh sebab itu, pemeriksaan rutin kehamilan perlu dilakukan agar kondisi ini bisa terdeteksi oleh dokter kandungan.

Hamil anggur atau molar pregnancy, merupakan salah satu kondisi di mana terjadi kegagalan dalam pembuahan sel telur oleh sperma. Wanita yang mengalaminya bisa memiliki risiko setelah hamil anggur.

Menurut CancerResearch, kehamilan anggur menyebabkan tumbuhnya sel-sel abnormal atau kelompok kantung berisi air di dalam rahim. Kehamilan anggur ada dua jenis, yaitu hamil anggur utuh atau parsial.

Penyebab Hamil Anggur, Apakah Terjadi Pasca Melahirkan?

penyebab hamil anggur pasca melahirkan

Hamil anggur (mola hydatidosa) disebabkan oleh proses awal pembuahan yang tidak normal. Kondisi tersebut bisa terjadi karena sperma yang membuahi sel telur kosong, atau terdapat dua sperma yang membuahi satu sel telur.

Kondisi sel sperma yang membuahi sel telur kosong disebut dengan hamil anggur lengkap. Pada kondisi ini, plasenta tumbuh tidak normal dan tidak ada embrio.


Baca Juga:
Penyebab Hamil Anggur Menurut Islam, Mengapa Sering 'Dikira' Mistis?


bannerbanner

Sedangkan kondisi ketika dua sel sperma membuahi satu sel telur disebut dengan hamil anggur sebagian. Pada kondisi ini, plasenta atau ari-ari tumbuh menjadi tidak normal.

Apakah hamil anggur terjadi pasca melahirkan? Tidak yah Moms. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah-Pondok Indah, dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG, mengatakan bahwa penyebab kehamilan anggur bisa dikarenakan gangguan kromosom atau malnutrisi pada ibu.

Risiko Setelah Hamil Anggur

Kehamilan anggur merupakan kondisi yang jarang terjadi. Di Amerika Serikat, kasus ini terjadi pada 1 dari 1000 wanita. Meskipun bisa diobati, tetapi ada beberapa risiko setelah hamil anggur yang bisa terjadi.

1. Sebaiknya Tunda Kehamilan Usai Pengobatan

Kehamilan anggur merupakan salah satu gestational trophoblastic disease di mana kondisi penyakit ini terkait kehamilan yang berkembang di dalam rahim wanita.

Mengutip Cancer.org, sebagian besar wanita yang memiliki kehamilan anggur dapat memiliki kehamilan normal nantinya.

Studi menemukan bahwa wanita yang dirawat karena gestational trophoblastic disease (GTD) memiliki risiko masalah kehamilan yang hampir normal seperti lahir mati, cacat lahir, bayi prematur, atau komplikasi lainnya.

Bila Moms berencana hamil lagi usai menjalani kehamilan anggur, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu apakah sudah aman untuk hamil kembali.


Baca Juga:
Penyebab Hamil Anggur Menurut Islam, Mengapa Sering 'Dikira' Mistis?


2. Tak Disarankan Menggunakan KB Spiral

Penting untuk menghindari kehamilan selama masa tindak lanjut pengobatan dan perawatan, mengingat kecenderungan Moms akan mengalami hamil anggur lagi.

Karena perlu menunda kehamilan untuk sementara waktu, bicarakan dengan dokter tentang berapa lama kontrol dan perawatan akan berlangsung, dan tanyakan apa pilihan kontrasepsi yang terbaik.

Kebanyakan dokter menyarankan untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi spiral (IUD), karena dapat meningkatkan risiko perdarahan, infeksi, atau menusuk dinding rahim usai mengalami hamil anggur.

3. Risiko Hamil Anggur yang Berulang

Obgyn.net menyebutkan bahwa risiko akan hamil anggur lagi adalah sekitar 1% (1 dari 100). Sebagian besar dokter akan melakukan USG untuk memastikan kehamilan yang normal bagi wanita dengan hamil anggur sebelumnya.

Jika Moms pernah hamil dan mengalami kehamilan anggur atau kondisi GTD sebelumnya, ada kemungkinan sekitar 1% hingga 2% bisa berisiko mengalami kehamilan anggur lagi, bisa berupa kehamilan mola lengkap atau sebagian.

Karena itu, Moms harus menjalani pemeriksaan USG panggul dalam 13 minggu pertama (trimester pertama) kehamilan untuk memastikan proses kehamilan dan perkembangan janin berjalan normal.

4. Kemungkinan Kecil Adanya Risiko Kanker Usai Pengobatan

Moms mungkin bertanya-tanya mengenai kecenderungan risiko kanker nantinya jika pernah mengalami kehamilan anggur.

Studi yang dilakukan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology, menyebutkan bahwa kehamilan anggur tidak berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.

Memiliki GTD tidak meningkatkan risiko kanker lain. Namun, beberapa obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati GTD terkadang dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, paling sering adalah leukemia.

Tetapi, Moms tidak usah khawatir akan hal ini, terutama jika mengalami GTD risiko rendah. Ada masalah yang sedikit lebih umum terjadi pada pengobatan GTD risiko tinggi, seperti penggunaan etoposid dan siklofosfamid.

Jangan sampai terlewat untuk membeli korset hamil yah Moms! salah satu cara mengatasi sakit perut saat hamil adalah dengan menggunakan korset hamil. Saat hamil besar, postur tubuh ibu cenderung membungkuk, korset hamil ini didesain untuk mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil. Dapat digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas ibu hamil.

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM