12 Dec 2020
Grandys Sofia
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Moms saat kehamilan, memang banyak sekali risiko dan harus mengetahui salah satunya seperti penyebab hamil anggur. Tahukah Moms jika ada namanya hamil anggur yang dalam dunia medis dikenal dengan Mola Hydatidosa yang terjadi karena adanya ari-ari yang terbentuk secara tidak normal. Prosentase terjadinya kehamilan ini memang sangat kecil namun perlu diwaspadi oleh Moms yang sedang dalam masa kehamilan.
Keadaan hamil anggur ini dapat terjadi karena adanya pembuahan di awal dalam dua kondisi yaitu:
Pembuahan yang terjadi karena sperma ini bertemu dengan sel telur dalam keadaan kosong
Pembuahan yang terjadi saat ada dua sperma yang bertemu dengan satu sel telur
Keaadan ini membuat janin tidak berkembang dengan baik sedangkan dari sisi plasenta yang terus bertumbuh.
Dan faktor risiko hamil anggur ini adalah saat usia Moms saat mendapatkan kehamilan lebih dari 35 tahun, riwayat kehamilan yang pernah mengalami hamil anggur juga atau keguguran.
Hal ini akan meningkatkna betapa besarnya seorang Moms untuk mengalami kehamilan anggur kembali.
Hamil anggur ini terdeteksi saat sudah mulai memeriksakannya ke dokter kandungan. Artinya di awal-awal kehamilan, tidak ada gejala atau tanda yang nyata akan hamil anggur ini. Janin di dalam kandungan tidak berkembang sehingga jika di awal kehamilan mengalami hamil anggur, akan ada indikasi di kemudian hari akan mengidapnya juga.
Saat di awal kehamilan, tidak ada sebuah keanehan yang harus diwaspadai. Ketika selesai dari dokter kandungan dan mendapatkan hasil diagnosanya, selama itu juga ada tanda-tanda yang bisa menjadi gejala terjadinya hamil anggur ini. Diantaranya:
- Adanya pendarahan di awal kehamilan
- Muncul cairan kecoklatan dan juga menggumpal menyerupai anggur dari area miss V
- Kesakitan berlebih pada area panggul
- Mengalami morning sickness yang terlampau menganggu
- Perut membesar dari usia kehamilan yang seharusnya
Moms juga perlu ketahui apa saja hasil pemeriksaan dokter kandungan saat mengetahui kehamilan anggur ini dengan dua keadaan, yaitu hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial. Hamil anggur parsial ini yang memperlihatkan kondisi dari cairan ketuban yang tidak optimal, ari-ari kondisinya menebal. Sedangkan untuk hamil anggur lengkap, kondisinya ini tidak tampak janin yang bertumbuh, adanya kista ovarium dan plasentanya yang menunjukkan seperti gumpalan bulat menyerupai anggur. Dokter setelah mendiagnosa kehamilan anggur ini, akan meminta Moms untuk melaksanakan pemeriksaan darah, apakah Moms mengidap anemia atau preeklamsia.
Hamil anggur dapat dilakukan kuretase dengan melakukan pelebaran di area serviks untuk mengambil jaringan yang tidak bertumbuh tadi dengan sebuah alat medis. Hal ini juga bisa jadi pertimbangan buat Moms yang mengalami hamil anggur atau dengan melakukan pengangkatan rahim atau Histerektomi apabila tidak merencanakan kehamilan lagi.
Risiko terjadinya penyakit Gestational Trophoblastic Neoplasia ini menjadi pertimbangan untuk melakukan Histerektomi ini karena keadaan jika hamil kembali akan sangat berisiko. Ketika selesai kuretase ini, ada baiknya untuk menunda kehamilan hingga satu tahun untuk mendapatkan pemulihan yang baik dan juga selalu menjaga kesehatan Moms. Pencegahan hamil anggur ini agar tidak terjadi kembali memang bergantung dari proses pembuahan yang membuat kondisi ini akan sulit untuk dikontrol. Namun seperti yang sudah dijelaskan bahwa untuk mengatur kehamilan berikutnya di satu tahun mendatang.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM