28 Mar 2022
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Stimulasi bayi 5 bulan semakin berkembang dan kemampuan motorik si Kecil pun semakin terlihat. Ditambah lagi, bayi yang sudah menginjak usia 5 bulan akan segera menuju penambahan nutrisi melalui makanan padat, yaitu ketika ia sudah berusia 6 bulan.
Jadi, Moms harus tahu dan mengerti perkembangan stimulasi bayi 5 bulan agar pertumbuhannya tetap berjalan optimal.
Ada banyak gerakan baru yang dilakukan si Kecil saat memasuki usia 5 bulan. Hal ini berarti terletak pada perkembangan motoriknya. Ia juga sudah mulai bisa mengoceh atau yang disebut dengan babbling.
Lantas, apa saja perkembangan bayi 5 bulan? Bagaimana teknik stimulasi bayi 5 bulan dalam rangka menunjang kemampuannya untuk duduk?
Dilansir dari situs Healthline, tonggak utama perkembangan stimulasi bayi 5 bulan adalah mampu berguling hingga duduk sendiri. Lebih lengkapnya, berikut ini adalah perkembangan bayi 5 bulan.
Setelah si Kecil mampu tengkurap sendiri di usia 3 atau 4 bulan, di usia 5 bulan beberapa bayi mungkin sudah dapat berguling sendiri, dari posisi terlentang menuju posisi tengkurap dan kembali lagi ke posisi telentang. Ini adalah permulaan yang baik sebelum ia akan mulai merangkak di bulan-bulan berikutnya.
Nah, jadikan aktivitas berguling ini menyenangkan bagi si Kecil, misal dengan cara Moms menemani di sampingnya sambil memberinya semangat. Bantu si Kecil ketika ia nampak sedikit kesulitan untuk kembali ke posisi telentang.
Namun tetap perhatikan keamanan bayi ya, Moms. Ketika ia sudah bisa berguling sendiri, Moms sebaiknya tidak membiarkannya sendirian tanpa pengawasan. Tambah lagi keamanan dan kenyamanan si Kecil saat berguling dengan menggunakan MUGU Playmat.
Alas bayi MUGU ini memiliki material bantalan yang lembut dan nyaman dengan ketebalan 1 cm. Terlebih, desain waterproof, mudah dibersihkan jika si Kecil menumpahkan makanan/minuman saat sedang bermain. Dapatkan alas bayi MUGU di www.mooimom.id.
Perkembangan bayi 5 bulan yang juga akan membuat Bunda bangga adalah kemampuannya memegang benda dan memindahkannya dari satu tangan ke tangan lainnya. Ia akan lebih sering menarik benda-benda yang terlihat menarik yang ada di dekatnya. Bila bayi Anda minum dengan botol, ia mungkin sudah dapat memegang botolnya sendiri tanpa dibantu.
Untuk membantu memaksimalkan perkembangan motorik bayi 5 bulan Bunda, cobalah beri si kecil benda-benda untuk digenggamnya. Misalnya saja soft toy, teether, atau botol susu. Letakkan benda-benda tersebut bergantian di tangan kanan dan kirinya.
Pada tahap awal, bayi hanya bisa duduk selama 1–2 detik, sebelum akhirnya jatuh. Seiring bertambah kuatnya otot-otot penopang tubuh, bayi semakin mampu untuk duduk lebih lama.
Memasuki usia 6–7 bulan, bayi akan mulai mencoba meraih dan menggenggam berbagai benda di sekitarnya. Pada saat ini, bayi dapat diajak bermain dengan mainan atau benda lain yang mudah diraih, agar ia bisa belajar menyeimbangkan tubuh dan melatih koordinasi gerakan tubuhnya.
Setelah mampu duduk dengan stabil, bayi akan mulai mencoba posisi baru dengan kaki dan tangannya, untuk belajar merangkak. Menjelang usia 1 tahun, biasanya bayi sudah bisa merangkak dan bergerak aktif.
Terkait kemampuan bicara bayi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan bayi 5 bulan, yaitu:
Meskipun bayi 5 bulan umumnya belum dapat memahami kata-kata, dia mungkin sudah memahami perintah sederhana, seperti ''Tidak''.
Bayi 5 bulan sudah dapat menyadari jika orang sedang memanggil namanya atau membicarakan dirinya. Dia juga akan menoleh ke arah suara. Selain itu, biasanya bayi 5 bulan juga sudah dapat lebih berinteraksi dengan orang di sekitarnya, yang ditandai dengan perilaku berikut:
Setelah mengetahui apa saja perkembangan bayi 5 bulan seperti kemampuan motorik, kemampuan bicara, hingga kemampuan sosialnya, ada beberapa hal yang Moms juga harus perhatikan. Berikut ini teknik stimulasi bayi 5 bulan:
Meski jarang menunjukkan hal yang mengkhawatirkan, ada beberapa hal yang tetap perlu Moms waspadai dalam tahap stimulasi bayi 5 bulan, yaitu:
Guna mendukung kemampuan bayi untuk duduk, orang tua dapat membantunya dengan beberapa cara berikut:
Saat bayi dalam posisi telentang, angkat badan bayi secara perlahan ke posisi duduk. Gunakan juga suara-suara yang menarik agar latihan ini lebih menyenangkan bagi bayi.
Biasakan bayi bermain dalam posisi tengkurap dan manfaatkan mainan berwarna-warni serta berbunyi atau perlihatkan ekspresi lucu untuk menarik perhatiannya. Cara ini dapat menguatkan otot leher, bahu, dan punggung bayi yang akan menunjang kemampuannya untuk duduk.
Jika kepalanya sudah lebih stabil dan ia lebih sering mengangkat badan, biasakan bayi dalam posisi duduk. Sanggah tubuh bayi dengan bantal dan pangku atau dudukkan ia di kursi khusus bayi beberapa kali sehari selama 5–10 menit.
Usia bayi bisa duduk memang tidak selalu sama pada semua bayi. Oleh karenanya, orang tua tidak perlu khawatir berlebihan jika bayinya belum bisa duduk pada usia 4–6 bulan, karena sebagian bayi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar duduk.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM