Menjelang Ulang Tahun Pertama dan Si Kecil Sering Mengamuk? Mungkin Ia Tantrum

calendar icon

06 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

7-12 bulan

Menjelang Ulang Tahun Pertama dan Si Kecil Sering Mengamuk? Mungkin Ia Tantrum

Selama setahun pertama, orang tua menghabiskan waktu bersama Si Kecil untuk memahami suasana hatinya. Tetapi, menuju ulang tahunnya yang pertama, Si Kecil menjadi lebih mudah mengamuk. Sebagian orang tua mungkin bisa menerima perubahan emosi anak, namun sebagian lainnya mungkin kerepotan mengatasi. Kondisi ini disebut tantrum, yakni ledakan emosi karena kemarahan, kesedihan, kehilangan, kekecewaan, dan frustasi mendalam. 

Tantrum disebut sebagai perilaku alami bayi. Umumnya, tantrum terjadi pada bayi usia 1 hingga 4 tahun. Ledakan emosi ini diakibatkan kebutuhan atau keinginan bayi yang sulit diekspresikan, sehingga mereka menunjukkan perasaan melalui berteriak-teriak, marah, menangis hebat, menjerit, memukul orang tua, mengentakkan kaki dan tangan di lantai.

 

Bagaimana Mencegah Tantrum?

Menurut pakar ilmu pengasuhan, Elizabeth Pantley, yang dikutip dari verywellfamily, ada beberapa cara untuk mencegah tantrum pada bayi terjadi. Meskipun perilaku tantrum adalah bagian dari perkembangan emosi anak, namun jika tidak ditangani dengan baik dapat berpengaruh pada perkembangan berikutnya.

  1. Perhatikan Kebutuhan Bayi           

Penting bagi bayi memahami bahwa orang tuanya peduli dengan kebutuhannya. Selama tantrum, orang tua perlu mempertimbangkan apakah ada kebutuhan bayi yang belum terpenuhi seperti lapar atau mengantuk. Selain itu perhatikan pula apakah Moms terlalu berlebihan memberi stimulasi. Seringkali bayi yang mengalami stimulasi berlebihan akan kelelahan dan berujung tantrum.

  1. Tetap Tenang Hindari Frustasi

Selain memperhatikan kebutuhan bayi, orang tua yang tetap tenang menghadapi bayi tantrum akan membuat kondisi tersebut cepat selesai. Jika orang tua ikut frustasi menghadapi bayi tantrum maka keadaan menjadi lebih sulit. Jika Moms mulai marah dan meneriaki bayi ketika tantrum, Moms mencontohkan kepadanya bagaimana ia bereaksi ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan. Alasan lain mengapa Moms perlu tetap tenang dan positif karena emosi, terutama yang negatif, dapat menular.

  1. Bayi Perlu Memiliki Rutinitas

Moms usahakan membuat rutinitas untuk bayi. Mulai dari, kapan bangun tidur, mandi, waktu sarapan, bermain, tidur siang, dan seterusnya. Rutinitas bayi hendaknya mengikuti pola yang sama dan sesering mungkin. Langkah ini dinilai dapat memberi bayi rasa aman.

  1. Alihkan Perhatian Si Kecil

Moms dapat mencoba mengalihkan perhatian Si Kecil ketika tantrum. Misalnya, dengan menyanyikan lagu konyol untuk membuatnya tertawa, atau, memilihkan mainan yang baru dikenal Si Kecil dapat mengalihkan perhatian bayi dan meningkatkan rasa ingin tahunya. Keingintahuan dapat memicu pelepasan dopamin di otak. Hormon ini dapat mengurangi stres pada bayi dan meningkatkan minat pada obyek yang ditawarkan.

  1. Ajarkan Kosakata dan Keterampilan Bahasa

Moms dapat mengajarkan berbagai kosakata pada bayi untuk membantunya mengekspresikan perasaaannya. Ajari ia belajar berkata-kata untuk menginginkan sesuatu alih-alih melempar barang atau menjerit.

  1. Jangan Menuruti Kemauan Bayi

Hal penting lainnya yang perlu diingat, Moms jangan biarkan Si Kecil mengamuk atau berperilaku nakal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Misalnya, Si Kecil tiba-tiba tantrum di depan toko mainan dan menginginkan mainan tertentu. Jika Moms menyerah dan membeli mainan itu untuk menghentikan tangisan, itu hanya akan memperkuat perilaku negatif ini berkembang di kemudian hari. Apabila Moms merasa tantrum berkepanjangan dan di luar kendali, ini mungkin sesuatu yang perlu didiskusikan dengan dokter anak, guna memastikan ada atau tidaknya indikasi medis yang lebih serius.

Tentu saja, tidak ada metode yang sangat mudah untuk memastikan perilaku bayi yang sempurna setiap saat. Ada pula saatnya Moms mengalami Si Kecil tantrum bahkan di tempat umum. Karena seolah Si kecil memiliki “bakat” menguji kesabaran orang tua saat di dekat toko mainan atau restoran favoritnya.

Ingatlah bahwa semakin Moms merasa sangat cemas, marah, dan frustasi saat menghadapi Si Kecil yang tantrum, maka akan semakin besar energi yang tertuang untuk itu. Lakukan berbagai cara untuk tetap tenang. Misalnya Moms dapat berbicara dengan suara yang tegas namun menenangkan. Selain itu, sentuhan lembut juga bisa membantu menenangkan amarahnya. Bersabarlah Moms, ingatlah pada usia ini, Si kecil membutuhkan bantuan orang tuanya untuk menenangkan diri karena keterampilan tersebut belum ia miliki.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM