Mengenal Plasenta, Sangat Penting namun Berisiko Mengalami Gangguan

calendar icon

06 Jan 2021

author icon

Ika

category icon

Trimester Pertama

Mengenal Plasenta, Sangat Penting namun Berisiko Mengalami Gangguan

Plasenta berperan penting dalam menjaga kesehatan bayi dan ibu hamil. Gangguan pada jaringan ini berpotensi menyebabkan komplikasi berbahaya yang mengancam nyawa di masa kehamilan. Plasenta bayi mulai terbentuk di dalam rahim sejak awal kehamilan. Plasenta berfungsi untuk mengalirkan darah yang membawa dari ibu ke janin, dan sebaliknya. Plasenta juga bertugas melindungi janin dari infeksi bakteri, serta berperan dalam memproduksi hormon.

Berbagai masalah pada plasenta

Plasenta sangat mungkin mengalami berbagai masalah seperti, abrupsi plasenta, saat plasenta meluruh, baik sebagian maupun seluruhnya, dari dinding rahim yang terjadi sebelum waktu persalinan tiba. Kondisi ini menyebabkan terputusnya ketersediaan nutrisi dan oksigen untuk bayi. Abrupsi plasenta dapat terjadi di saat usia kehamilan melewati 20 minggu, gejalanya yakni menimbulkan rasa sakit, perdarahan vagina, kontraksi ataupun kram perut pada ibu hamil. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat mendatangkan konsekuensi berupa persalinan prematur dan emboli air ketuban.

Selain itu, ada pula plasenta previa, saat plasenta menutup sebagian atau seluruh bagian mulut rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan parah pada vagina sebelum waktu bersalin. Hal ini lebih sering terjadi di masa awal kehamilan dan dapat berkembang seiring dengan perkembangan rahim.

Plasenta akreta adalah situasi saat jaringan plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan wanita hamil mengalami perdarahan pada trimester ketiga dan kehilangan banyak darah setelah bersalin.

Penyebab masalah pada plasenta

Baca juga: Mengenal Retensio Plasenta, Saat Plasenta tertahan di dalam Rahim

Banyak kemungkinan ibu hamil terkena gangguan plasenta karena beberapa hal seperti, tekanan darah tinggi, wanita yang hamil di atas usia 40 tahun, ketuban yang pecah lebih cepat sebelum waktu bersalin. Selain itu, gangguan pembekuan darah, wanita yang mengandung bayi kembar, wanita hamil yang menggunakan narkoba, wanita yang pernah menjalani prosedur medis pada rahim, seperti pada operasi caesar atau kuret. Juga pada wanita yang pernah mengalami cedera pada perut, seperti terjatuh atau perut terbentur, dan pernah mengalami gangguan plasenta pada kehamilan sebelumnya.

Segera periksakan diri ke dokter kandungan atau konsultan fetomaternal jika mengalami gangguan plasenta yang ditandai dengan gejala-gejala sakit perut, nyeri punggung yang tidak tertahankan, perdarahan vagina, dan kontraksi rahim terus-menerus sebelum waktu bersalin.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM