27 Jun 2021
Ika
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Setiap bayi memiliki karakter serta kemampuan masing-masing. Begitu juga terkait aktivitas makan. Beberapa bayi cenderung sulit makan. Kesusahan itu membuat berat badannya sulit naik. Ada pelbagai alasan yang mencegah kalori—salah satu zat penopang pertumbuhan berat badan bayi—terserap tubuh.
Misalnya bayi mengalami kesulitan menelan, muntah di antara waktu makan, memiliki alergi, mengalami refluks, atau mengalami diare berkepanjangan. Untuk mengatasi hal ini, tentunya Moms harus berkonsultasi dengan dokter anak, supaya mendapat intervensi medis yang tepat.
Apabila setelah berkonsultasi ternyata kondisi bayi aman dan kurva pertumbuhan berat badan sesuai, Moms tak perlu khawatir. Berupaya meningkatkan berat badan bayi saat tidak diperlukan justru meningkatkan risiko perilaku makan kurang sehat di kemudian hari. Namun, jika kurva pertumbuhan berat badan bayi menunjukkan informasi waspada, langkah-langkah evaluasi berikut ini bisa membantu Moms meningkatkan berat badan Si Kecil.
Apabila saat ini bayi baru belajar menyusu, begitu juga dengan ibunya. Teruslah belajar tentang seluk beluk menyusui. Hubungi konselor laktasi untuk membantu apakah Moms sudah menyusui dengan benar. Selain itu, konselor akan membantu memberi saran jika terjadi keluhan pada payudara.
Moms mungkin ketakutan suplai ASI tidak cukup untuk Si Kecil. Kekhawatiran ini adalah wajar dan dialami kebanyakan ibu menyusui. Untuk meningkatkan suplai, jaga bayi dekat dengan Moms, susui setiap 1-2 jam sekali, dan perbanyak istirahat. Imbangi dengan makan makanan bergizi dan hindari stres.
Pada bayi yang minum susu formula, jika terjadi kenaikan berat badan yang tidak signifikan, maka perlu dipertimbangkan ganti merek. Konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami refluks, eksim, diare, sembelit, atau masalah lainnya. Ada indikasi bayi tidak cocok dengan merek susu formula tertentu, atau memang ia memiliki alergi dan intoleransi laktosa.
Moms perlu memastikan pembuatan susu formula mengikuti petunjuk yang tepat. Keseimbangan antara air dan bubuk susu bisa memengaruhi kalori yang didapat oleh bayi. Terlalu banyak air berarti bayi hanya sedikit mendapat kalori.
Bayi yang sudah makan makanan padat membutuhkan lemak dalam asupannya. Lemak sehat yang terkandung dalam minyak zaitun dan alpukat baik untuk perkembangan otak bayi.
Pilihlah makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti daging sapi, kaki ayam, dan daging kalkun giling.
Tawarkan kepada Si Kecil buah-buahan dengan kandungan kalori lebih tinggi, seperti pisang, pir, dan alpukat.
Meskipun sebagian bayi dilahirkan dengan simpanan zat besi, namun hanya cukup bertahan di dalam tubuh selama 4 bulan pertama. Setelah bayi makan, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi perlu tambahan suplemen zat besi. Selain suplemen, Moms diimbau memasak bahan makanan yang kaya zat besi seperti hati ayam atau sapi.
Selain soal asupan, ada hal-hal terkait perilaku makan yang memengaruhi Si Kecil doyan makan atau tidak. Beberapa hal tersebut, seperti:
Sebagai orang tua, tentu Moms ingin bayi, kelak, tumbuh menjadi anak yang gemuk lagi cerdas. Pada saat yang sama, tentu setiap pengeluaran mesti dihitung kembali. Apa yang mesti dihemat, yang harus dikurangi dan yang tak mesti dibeli. Semua masuk dalam hitungan.
Begitu juga soal makanan. Berpikirnya hingga dua bahkan tiga kali. Padahal sebetulnya Moms memahami betul manfaat makanan yang akan dibeli. Untuk bayi, penghitungan pengeluarannya bisa dikendurkan sedikit, ya, Moms. Toh makanan berikut ini juga terhitung murah, kok! Berikut daftar makanan untuk ibu menyusui agar bayi gemuk dan cerdas.
1. Tuna dan salmon
Tuna dan salmon merupakan jenis ikan yang mengandung protein berkualitas tinggi. Selain itu, salmon juga sarat akan pelbagai vitamin. Termasuk vitamin A, D, E dan K. Salmon mengandung lemak sehat.
2. Alpukat
Alpukat kaya akan lemak, yang bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak Si Kecil. Alpukat juga mengandung serat dan vitamin E. Pada otak, vitamin E berfungsi untuk memperkuat komunikasi antarsyaraf, mempertajam daya ingat dan pendengaran serta kemampuan berbahasa.
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, termasuk kedelai, kaya akan vitamin C. Vitamin C berfungsi membangun sistem kekebalan tubuh pada bayi. Kandungan ini melindungi bayi dari serangan penyakit seperti demam, batuk, dan flu. Antioksidannya mencegah serangan radikal bebas yang melemahkan sistem imun tubuh bayi.
Kacang merah kaya akan folat. Zat ini turut menyokong pembentukan sel darah merah bayi, memelihara proses pertumbuhannya dan meningkatkan fungsi organ vital. Folat juga diperlukan bayi untuk tumbuh-kembang otaknya.
Sayuran hijau mengandung banyak vitamin (A, C, E dan K), mineral dan berbagai substansi penting lainnya. Bayam, kangkung, kubis dan kale menyediakan vitamin B6, B12, dan asam folat yang dibutuhkan otak untuk memperkuat daya ingat. Sehingga, kelak, Si Kecil tak berisiko terkena Alzheimer.
Sayuran hijau juga baik untuk kecerdasan otak, karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Zat besi diperlukan tubuh supaya kinerja otak tetap baik hingga bertahun-tahun lamanya. Artinya, bayi nantinya akan terhindar dari risiko pikun yang berakibat pada, seperti disebutkan sebelumnya, Alzheimer.
Itulah mengapa Moms perlu mengonsumsi sayuran hijau ketika menyusui. Dengan begitu, tumbuh-kembang otak bayi memperoleh nutrisi secara optimal. Moms bisa mengombinasikan pelbagai sayuran hijau. Atau, mengolahnya menjadi green smoothies. Rajin-rajin mencoba, ya, Moms, supaya tidak bosan menyantap sayuran hijau.
5. Produk olahan kedelai
Satu butir kacang kedelai mengandung vitamin E, Vitamin B2, B3, dan B1. Selain menjadi sumber protein, kacang kedelai juga merupakan sumber mineral yang dibutuhkan tubuh. Jenis mineral seperti magnesium, tembaga, fosfor, kalsium, besi, dan seng terkandung pada kacang kedelai.
Tak hanya itu, kacang kedelai juga mengandung asam folat dan vitamin E yang dapat membantu perkembangan otak bayi.
6. Pisang
Pisang mengandung banyak sumber nutrisi, seperti magnesium, fosfor, belerang, kalsium, dan kalium yang baik untuk menyehatkan tubuh bayi. Dalam proses tumbuh-kembang anak, pisang dapat menyokong kinerja otaknya, mempertajam kemampuan belajar Si Kecil. Tak hanya ketika menyusui, pisang pun bermanfaat saat Moms hamil. Baca di sini, ya.
7. Labu kuning
Labu mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral untuk perkembangan bayi. Labu juga kaya akan kalsium dan magnesium. Keduanya dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang. Selain itu, kandungan fosfornya menyehatkan pencernaan, menyeimbangkan hormon, serta membantu perkembangan otak. Dalam proses pertumbuhan seorang bayi, labu turut menyokong energi hariannya.
Sembari mengecek pertambahan berat badan bayi, Moms bisa memilihkan produk-produk terbaik untuk Si Kecil. Situs Mooimom menawarkan perlengkapan bayi yang aman dan terjamin kualitasnya. Tak hanya untuk bayi, Mooimom juga menyediakan kebutuhan Moms. Salah satunya peralatan memompa ASI. Mulai pompa ASI, penampung ASI hingga kantung ASI. Pastikan kebutuhan Mom dan Si Kecil adalah yang terbaik, ya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM