Ketahui Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Cara Mencegahnya Sedini Mungkin

calendar icon

28 Nov 2021

author icon

Pangastryan Wisesa Pramudiah

category icon

Trimester Ketiga

Ketahui Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Cara Mencegahnya Sedini Mungkin

Moms saat-saat melahirkan adalah hal yang paling menegangkan namun sekaligus hal yang membahagiakan, sebab moms akan bertemu dengan sang buah hati yang selama 9 bulan berada di dalam rahim moms. Namun ada beberapa hal yang juga yang terkadang dikhawatirkan, salah satu hal yang menjadi kekhawatiran adalah jika moms melahirkan dengan prematur. Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Kondisi ini dapat terjadi ketika kontraksi rahim yang mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir. Minggu terakhir masa kehamilan merupakan masa yang penting dalam pembentukan tahap akhir berbagai organ vital, termasuk otak dan paru-paru, serta proses peningkatan berat badan janin. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan karena kondisi organ tubuh yang belum sempurna, sehingga membutuhkan perawatan intensif. Untuk menghindari kelahiran prematur, moms harus mengetahui penyebab kelahiran prematur, berikut penjelasannya:

Penyebab Kelahiran Prematur

Moms harus pahami bahwa kelahiran prematur terkadang tidak diketahui cirinya, namun pecahnya ketuban lebih awal adalah salah satu penyebab utama dan tanda bahwa moms akan mengalami kelahiran prematur. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kelahiran prematur, antara lain:

Faktor kesehatan selama masa kehamilan moms, di antaranya:

  • Preeklamsia.
  • Penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit ginjal atau jantung.
  • Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, dan infeksi vagina.
  • Kelainan bentuk rahim.
  • Ketidakmampuan serviks menutup selama masa kehamilan.
  • Stres.
  • Kebiasaan merokok sebelum dan selama masa kehamilan.
  • Penyalahgunaan narkoba.
  • Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.

Baca Juga:
Kenali Ciri-ciri Kontraksi Palsu, Jangan Keliru!


bannerbanner

Faktor dari kehamilan itu sendiri, seperti:

  • Kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari.
  • Kelainan posisi ari-ari.
  • Ari-ari yang lepas sebelum waktunya.
  • Terlalu banyak cairan ketuban.
  • Ketuban pecah lebih awal.

Faktor yang berkaitan dengan janin yang ada di dalam kandungan, yaitu:

  • Kelainan darah pada janin.
  • Kehamilan kembar.

penyebab bayi lahir prematur

Moms Pahami Gejala Kelahiran Prematur

Gejala kelahiran prematur sebenarnya dapat dikatakan serupa dengan gejala atau tanda-tanda moms akan melahirkan. Namun untuk memastikan gejala tersebut membahayakan ibu hamil dan janin atau tidak, moms disarankan untuk selalu mengkonsultasikannya kepada dokter kandungan pilihan moms yang biasa moms kunjungi. Beberapa gejala yang biasanya moms rasakan, antara lain:

  • Nyeri punggung bagian bawah.
  • Kontraksi setiap 10 menit.
  • Kram di perut bagian bawah.
  • Keluar cairan dan lendir dari vagina yang semakin banyak.
  • Perdarahan vagina.
  • Tekanan di bagian panggul dan vagina.
  • Mual, muntah, hingga diare.

Bagaimana Ciri-Ciri dan Penanganan Bayi Prematur?

Tahukah moms jika si kecil lahir dengan prematur, maka secara fisik si kecil yang lahir prematur akan terlihat berbeda dari bayi yang lahir normal. Tubuh bayi yang lahir dengan kondisi prematur akan berukuran lebih kecil dengan ukuran kepala yang sedikit lebih besar. Lalu adakah ciri fisik lainnya yang terlihat dari bayi yang lahir dalam kondisi prematur? tentu ada moms, berikut ciri lainnya:

  • Bayi akan nampak diselimuti bulu halus yang tumbuh lebat di seluruh tubuh.
  • Selain itu bentuk mata bayi tidak sebulat bayi normal, hal tersebut disebabkan karena bayi kekurangan lemak tubuh.
  • Bayi memiliki suhu tubuh yang rendah.
  • Bayi juga mengalami kesulitan bernapas karena perkembangan paru yang belum sempurna.
  • Bayi yang lahir dengan kondisi prematur biasanya sulit untuk mengisap dan menelan dengan sempurna, sehingga sulit menerima asupan ASI secara langsung.

Moms juga harus pahami bahwa usia kehamilan juga akan menentukan kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan. Berikut ini adalah gangguan kesehatan yang dapat terjadi:

  • Janin yang lahir sebelum usia kehamilan 23 minggu, memiliki kemungkinan besar tidak dapat bertahan hidup di luar rahim sang ibu.
  • Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 25 minggu, memiliki resiko tinggi menderita gangguan yang bersifat jangka panjang, yaitu gangguan saraf dan kesulitan belajar.
  • Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu, juga memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi yang tidak permanen, seperti gangguan pernapasan.
  • Bayi yang lahir antara usia kehamilan 28-32 minggu, kondisi kesehatannya akan membaik secara bertahap. Setelah usia 32 minggu, risiko bayi mengalami gangguan semakin rendah.

Untuk bayi yang lahir secara prematur, dokter akan melakukan penanganan dan perawatan khusus terhadap bayi prematur setelah sang bayi dilahirkan. Bayi prematur juga akan menjalani perawatan intensif di ruang NICU (neonatal intensive care unit) sampai perkembangan organ dalamnya berkembang sempurna dan kondisi bayi sudah stabil tanpa ditopang oleh perawatan di rumah sakit. Secara prosedur, bayi yang terlahir prematur dengan masalah pernapasan pada umumnya akan mendapatkan resusitasi. Bentuk penanganan khusus yang dilakukan dokter, di antaranya:

  • Memasukkan bayi ke dalam inkubator agar suhu tubuh bayi tetap hangat.
  • Memasang sensor di tubuh bayi untuk memantau sistem pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh bayi.
  • Memberi ASI melalui selang makan yang dipasang melalui hidung bayi.
  • Bayi yang lahir dengan penyakit kuning akan menjalani terapi sinar untuk mengurangi warna kuning tubuh.
  • Memberikan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah bayi, jika diperlukan. Hal ini dilakukan karena proses pembentukan sel darah merah belum sempurna.
  • Melakukan pemeriksaan jantung bayi secara berkala dengan USG jantung.
  • Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya perdarahan di otak dan organ tubuh lainnya, seperti hati dan ginjal.
  • Pemeriksaan mata akan dilakukan untuk mendeteksi kelainan yang dapat menggangu penglihatan.

Pencegahan Kelahiran Prematur

Lalu bagaimana seharusnya langkah pencegahan utama kelahiran prematur? langkah urama yang harus dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan, sebelum dan selama masa kehamilan. Upaya ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Melalui pemeriksaan kehamilan, dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan, serta mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi selama kehamilan.
  • Menjalani diet sehat sebelum hamil. Konsumsi makanan sehat yang kaya protein, buah, dan biji-bijian sebelum hamil, dapat mengurangi risiko kelahiran prematur.
  • Hindari paparan bahan kimia dan substansi berbahaya, seperti asap rokok, makanan kaleng, kosmetik, alkohol, dan NAPZA.
  • Konsumsi suplemen kalsium. Konsumsi suplemen kalsium 1000 mg atau lebih per hari, dapat mengurangi risiko kelahiran prematur dan preeklamsia.
  • Mempertimbangkan jarak kehamilan. Kehamilan yang hanya berjarak kurang dari 6 bulan dari persalinan terakhir, dapat meningkatkan kelahiran prematur.
  • Menggunakan pesarium (cervical pessary). Ibu hamil dengan ukuran serviks yang pendek disarankan memakai pesarium guna menyangga rahim agar tidak turun. Bentuk alat ini menyerupai cincin yang dipasang di mulut rahim.

Baca Juga:
6 Tanda Ibu Akan Melahirkan yang Tidak Boleh Diabaikan


Jika moms memiliki resiko yang tinggi akan kelahiran prematur, moms harus selalu mengkonsultasikan dengan dokter. Biasanya dokter akan memprediksi kelahiran prematur jika moms mengalami atau menderita penyakit kronis. Jika hal ini terjadi, moms harus tetap tenang dan tidak boleh panik, karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan kondisi kehamilan moms guna meminimalisir resiko lahir prematur, biasanya dokter akan membarikan obat yang dapat meredakan penyakit kronis moms. So, tenangkan pikiran moms dan jangan stres ya moms!




 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM