Pelajari 8 Karakteristik Bayi Prematur agar Pengasuhannya Lebih Tepat

calendar icon

27 Mar 2021

author icon

Ika

category icon

Persalinan

Pelajari 8 Karakteristik Bayi Prematur agar Pengasuhannya Lebih Tepat

Jika Si Kecil terlahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, maka ia disebut bayi prematur. Si Kecil akan berada dalam pantauan dokter di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) selama beberapa hari. Setelah dokter menyatakan bayi layak pulang, maka Moms akan merawatnya sendiri di rumah. Situasi ini kadang membuat ibu baru merasa kebingungan karena memang kebutuhan bayi prematur jelas berbeda dengan bayi lahir cukup bulan.

Pada bayi prematur, perawatan dan pengawasannya lebih khusus dibanding yang lahir cukup bulan. Pasalnya, tubuh mereka tidak sepenuhnya berkembang ketika lahir. Bayi prematur membutuhkan peralatan medis untuk menopang fungsi tubuh. Namun, kini kemajuan teknologi telah mempermudah kondisi bayi prematur, sehingga mereka mendapat perawatan ekstra selama berhari-hari, berbulan-bulan, atau sampai tubuh bayi cukup kuat menopang tanpa bantuan alat.

 

Karakteristik Bayi Prematur

Perawatan bayi prematur tentunya berbeda-beda, tergantung seberapa awal ia lahir. Karakter bayi prematur berbeda jika dibandingkan dengan bayi lahir cukup bulan. Tetapi, seiring waktu, karakteristik ini akan semakin tidak terlihat. Adapun karekateristik bayi terlahir prematur umumnya, ialah sebagai berikut.

    • Bayi prematur memiliki lemak tubuh lebih sedikit daripada bayi cukup lahir. Keberadaan lemak sangat penting untuk menghasilkan panas tubuh pada bayi baru lahir. Lemak di bawah kulit dapat ditemukan di dekat punggung, bahu, leher, dan ketiak.
    • Sistem syaraf pada bayi prematur belum berkembang dengan baik.
    • Paru-paru bayi prematur belum berkembang sepenuhnya, sehingga bayi kadang mengalami kesulitan bernafas.
    • Bayi yang terlahir cukup bulan tidak memiliki lanugo atau rambut sangat halus yang menutupi tubuh. Namun, pada bayi prematur, memiliki lanugo.
    • Jika bayi lahir sebelum  minggu ke 26, matanya mungkin tertutup.
    • Bayi yang terlahir sebelum minggu ke 29 mungkin tidak menunjukkan gerakan, karena tidak memiliki banyak lemak tubuh.
    • Bayi prematur memiliki sistem kekebalan yang sangat rendah sehingga membuatnya lebih rentan mengalami infeksi.
    • Bayi prematur mungkin mengalami masalah saat menyusu dan karenanya bayi tidak menyusu dengan benar.

 

 

Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah

Meskipun banyak tantangan merawat bayi prematur, Moms jangan khawatir, ya. Asalkan telaten dan terus berusaha, niscaya Si Kecil akan makin kuat dan tumbuh sehat. Nah, berikut ini beberapa tips merawat bayi prematur di rumah yang dapat Moms praktikkan.

  1. Moms Disarankan untuk Menyusui Si Kecil

Idealnya, setelah bayi lepas dari alat NICU, Moms menyusui Si Kecil. Terkadang bayi prematur mengalami kesulitan dalam hal menyusu atau bahkan tidak dapat menyusu sama sekali. Moms dapat memompa ASI dan menyusuinya dari botol. Dalam beberapa kasus, dokter menyarankan pemberian susu formula khusus bayi prematur.

  1. Moms Harus Lebih Rajin Menyusui

Bayi prematur membutuhkan 8 hingga 10 kali makan dalam sehari. Karena itu, pastikan Moms menyusui Si kecil lebih sering. Jangan memberikan jeda menyusui lebih dari 4 jam karena dapat memicu bayi dehidrasi.

  1. Catatlah Pertumbuhan Si Kecil

Bayi prematur tumbuh secara berbeda dari bayi lahir cukup bulan. Namun, meski lambat, bayi prematur dapat mengejar ketertinggalan perkembangannya. Dokter akan memberi Moms grafik pertumbuhan yang berbeda untuk memantau pertumbuhan Si Kecil. Karena itu, teruslah mencatat agar menjadi acuan ketika nanti berkonsultasi dengan dokter.

  1. Moms Perlu Memeriksa Indra Penglihatan Si Kecil

Kondisi mata juling lebih sering terjadi pada bayi prematur. Masalah ini biasanya akan hilang seiring usia bayi yang tumbuh dan berkembang. Jika ada kondisi mata yang khusus, dokter akan merekomendasikan Moms mendatangi dokter mata. Beberapa bayi prematur memiliki penyakit mata yang disebut retinopathy of prematurity (ROP). Jika Si kecil mengalami ROP dapat dirawat sejak dini untuk membantu mencegah kehilangan penglihatan.

  1. Moms Perlu Memeriksa Indra Pendengaran Si Kecil

Bayi prematur juga memiliki kemungkinan mengalami masalah penderngaran. Moms dapat memanggil nama Si Kecil dengan suara keras di belakang atau di samping bayi. Apabila Si Kecil tidak menoleh atau bereaksi terhadap suara keras, segera konsultasi ke dokter.

  1. Pastikan Tidur Si Kecil Lebih Berkualitas

Bayi prematur membutuhkan waktu tidur lebih banyak. Dan, dia menghabiskan sebagian besar waktunya memang untuk tidur. Karena itu, pastikan Si Kecil berbaring di atas kasur yang nyaman tanpa bantal. Buatlah ia tidur dalam kondisi telentang. Jangan pernah tengkurapkan Si Kecil.

  1. Pemberian Makanan Padat

Moms mungkin harus menunggu sedikit lebih lama untuk memberikan makanan padat kepada bayi prematur, karena bayi akan kesulitan menelan makanan. Dokter akan menyarankan pemberian makanan padat sekitar 4-6 bulan setelah tanggal perkiraan persalinan bayi, bukan dihitung dari tanggal lahir sebenarnya.

  1. Batasi Kunjungan Bayi

Untuk kebaikan dan kesehatan Si Kecil, Moms sebaiknya membatasi kunjungan bayi dari keluarga besar atau teman-teman. Hal ini dikarenakan Si kecil masih rentan terkena infeksi yang dapat berakibat fatal baginya.

  1. Praktikkan Perawatan Kanguru

Moms dapat mencoba perawatan Kanguru di rumah selama beberapa minggu di rumah. Dengan melakukan kontak kulit ke kulit bersama Si Kecil akan sangat baik untuknya.

  1. Tertib Imunisasi

Bayi prematur tetap perlu mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.

Selain tips di atas, usahakan untuk terus berhubungan dengan dokter anak setelah Moms dan Si Kecil meninggalkan rumah sakit. Hal ini dimaksudkan agar Moms dapat berkonsultasi jika menemukan kendala saat perawatan Si kecil. Jika diperlukan, Moms juga dapat membuat jadwal untuk mengunjungi dokter.


Bagikan Artikel



Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM