22 Dec 2020
Dinda Ayu Saraswati
Peyang pada kepala bayi bisa disebabkan banyak hal, Moms. Bisa terjadi ketika si Kecil masih di dalam kandungan ataupun masalah-masalah di tahun pertama kehidupannya.
Biasanya peyang paling mungkin terjadi ketika bayi lahir secara alami, sedangkan pada bayi yang lahir secara caesar cenderung memiliki kepala yang bulat. Pasalnya, bayi yang lahir normal sering kali mendapat tekanan ketika proses persalinan. Sebaliknya, dalam operasi caesar tekanan di kepala bayi jarang terjadi.
Kepala bayi yang masih lunak memang rentan terhadap tekanan. Apalagi terdapat beberapa titik lunak yang disebut fontanel, seperti di bagian atas dan di belakang kepala, yang harus dijaga. Bagian fontanel itu memungkinkan kepala bayi melalui jalan lahir saat proses persalinan.
Secara perlahan bagian anterior fontanel ini akan semakin mengecil saat kepala bayi tumbuh serta tulang tengkorak mulai menyatu dan mengeras. Proses ini bisa terjadi di usia 12 hingga 18 bulan dan akan tertutup sempurna ketika si Kecil berusia tiga tahun.
Karena itulah, faktor-faktor penyebab kepala peyang pada bayi memang wajib Moms ketahui dan kalaupun terlihat tanda-tanda tersebut pada si Kecil, Moms sudah punya langkah awal untuk mengantisipasinya.
Posisi tidur si Kecil yang telentang selama berjam-jam bisa menyebabkan kepala bagian belakang jadi datar.
Apalagi pada bayi yang terlahir prematur, ia lebih rentan mengalami kepala belakang datar atau peyang lantaran tulang tengkoraknya lebih lunak ketimbang bayi yang lahir pada usia normal.
Selain penyebab tersering karena faktor pasca-melahirkan, kepala peyang pada bayi juga bisa disebabkan oleh masalah pada rahim, Moms.
Ini bisa terjadi karena adanya tekanan terhadap kepala bayi ketika masih di dalam kandungan dan kurangnya pasokan air ketuban yang berperan penting melindungi si Kecil.
Kelainan tulang tengkorak atau dalam istilah medis disebut craniosynostosis terjadi ketika lempeng tulang tengkorak menyatu terlalu dini, Moms.
Akibatnya, bentuk kepala bayi tidak proporsional. Jika dibiarkan dalam jangka panjang bisa menimbulkan gangguan penglihatan, sakit kepala, dan bahkan gangguan psikologis.
Otot leher yang terlalu tegang juga bisa membuat kepala bayi peyang, Moms.
Masalah ini bisa terjadi saat gerakan otot leher pada bayi sangat terbatas ketika hendak memutar kepala, sehingga salah satu sisi kepala bayi terlalu sering mengalami penekanan ketika berbaring.
Untuk menghindari kepala bayi peyang, Moms bisa mengatur posisi miring kepala bayi ke arah kanan atau kiri ketika sedang tidur.
Namun lebih baik lagi, Moms bisa melatih otot leher si Kecil agar kuat. Caranya, ketika bayi sedang terjaga, ubahlah posisinya dari telentang menjadi tengkurap. Selain membantu kemampuan motoriknya, tengkurap juga berfungsi menguatkan otot lehernya.
Ketika otot leher bayi kuat, ia akan dengan mudah menggerakkan kepalanya sehingga tidak selalu berada di posisi yang sama saat tidur berjam-jam.
Si Kecil tentunya sangat tertarik melihat benda-benda yang berwarna mencolok yang ada di sekitarnya. Nah, jika posisi tempat tidur dan benda-benda tersebut tidak pernah diubah, maka kecenderungan kepala bayi di posisi yang sama bisa menyebabkan kepala peyang, Moms.
Untuk mengatasi penekanan pada salah satu bagian kepala, Moms bisa mengubah posisi tempat tidur atau mainan si Kecil ke arah yang berbeda-beda.
Cara menggendong bayi yang bervariasi juga bisa mencegah kepala si Kecil peyang, Moms. Gunakanlah cara menggendong dengan posisi bayi tegak, baik dengan mendekapnya ataupun posisi miring, agar mengurangi tekanan pada bagian belakang kepalanya.
Baca Juga: Moms, Begini Caranya Memilih Bantal Bayi
Jika cara-cara di atas tidak berhasil, Moms bisa menggunakan bantal anti peyang untuk mencegah bentuk kepala bayi agar kembali normal.
Moms bisa memilih MOOIMOM Flat-head Prevention Pillow yang memiliki cekungan di bagian tengah sehingga menjaga kepala bayi pada bentuk yang sempurna.
Terbuat dari bahan yang halus dan lembut, bantal khusus ini juga tidak mudah berubah bentuk sehingga mampu mencegah kepala peyang pada bayi.
Meskipun kepala peyang pada bayi tidak secara langsung berhubungan dengan kondisi kesehatan si Kecil, jangan sekali-kali Moms mengabaikannya ya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM