USG Fetomaternal, Kenali Cara Kerja dan Fungsinya Yuk Moms!

calendar icon

07 Jun 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

USG Fetomaternal, Kenali Cara Kerja dan Fungsinya Yuk Moms!

Melakukan pemeriksaan secara rutin saat hamil merupakan sebuah keharusan yang Moms lakukan. Tak terkecuali pemeriksaan ultrasound alias USG untuk janin. USG terutama bagi kehamilan risiko tinggi (high risk pregnancy) menjadi pemeriksaan penting untuk mengetahui kondisi janin, melihat apakah ada kelainan pada janin serta memantau berbagai risiko yang mungkin terjadi selama persalinan.

Dilansir dari situs Mayo Clinic, faktor spesifik yang termasuk dalam kategori kehamilan risiko tinggi yakni hamil pada usia di atas 35 tahun, kehamilan dengan janin kembar, serta kehamilan dengan komplikasi. Misalnya seperti posisi plasenta abnormal, ada infeksi, serta punya riwayat asma.

Kegunaan melakukan USG fetomaternal, yaitu untuk mendeteksi apakah ada kelainan pada janin dan ibu hamil. Dengan deteksi dini yang tepat dari USG fetomaternal, maka kelainan pun dapat diatasi dengan cepat dan tepat, Moms.


Baca Juga:

Dimensi Tambahan dalam USG 4D: Gerakan


Pengertian USG Fetomaternal

USG fetomaternal adalah pemeriksaan ultrasound yang dilakukan oleh dokter fetomaternal pada ibu hamil, dengan tujuan untuk mencari tahu adanya kelainan secara lebih dini jika memang ada. Setelah memang ditemukan ada kelainan, dokter kemudian akan memberikan saran pengobatan serta tindakan tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

USG fetomaternal dilakukan melalui USG 3 dimensi dan USG 4 dimensi. Pemeriksaan dalam USG fetomaternal meliputi pemeriksaan kelainan genetik, masalah pembentukan organ, kelahiran prematur, serta risiko keguguran. Risiko kelainan kromosom juga bisa diketahui melalui pemeriksaan USG fetomaternal.

Saat melakukan USG dengan dokter fetomaternal, akan diperiksa secara detail seluruh organ janin. Mulai dari bagian kepala sampai ujung kaki. Selain itu, akan dilakukan juga pemeriksaan di tulang belakang, aliran darah, serta posisi rongga perut janin.

Kapan Moms Perlu Melakukan USG Fetomaternal

Dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan USG fetomaternal dengan teknologi Doppler jika Moms memerlukan perawatan ekstra selama kehamilan, misalnya jika:

  • Memiliki BMI rendah atau tinggi
  • Mengandung anak kembar dua atau lebih
  • Memiliki kondisi medis yang sudah ada, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi
  • Bayi di dalam kandungan dipengaruhi oleh antibodi rhesus
  • Moms seorang perokok
  • Moms terkena slapped cheek syndrome (human parvovirus B19) dalam 20 minggu pertama kehamilan
  • Bayi tidak tumbuh sehat sesuai dengan perkiraan usia kehamilan
  • Moms pernah mengandung dan memiliki bayi dengan berat badan rendah sebelumnya
  • Moms pernah mengalami keguguran terlambat atau kehilangan bayi saat lahir

Namun jika Moms tidak memiliki riwahat kehamilan risiko tinggi, tetap bisa saja sesekali melakukan USG fetomaternal untuk melakukan pemeriksaan yang lebih detail. Selain untuk memeriksa kondisi kesehatan janin, USG fetomaternal juga sering dimanfaatkan orang tua untuk mengetahui jenis kelamin janin.


Baca Juga:

7 Manfaat USG yang Perlu Moms Tahu!


bannerbanner

Apa Perbedaan USG Fetomaternal dengan USG Biasa?

Jika dibandingkan dengan hasil USG biasa yakni USG 2 dimensi, hasil pemeriksaan USG fetomaternal tampak lebih detail dan lebih nyata. Pemeriksaan USG fetomaternal biasanya dilakukan dengan teknologi USG 4 dimensi. Ini berarti janin akan terlihat lebih jelas dan nyata, dokter pun bisa melihat lebih detail bagian tubuh dan organ janin. Dengan begitu, dokter bisa lebih akurat memeriksa apakah janin memiliki kelainan serta masalah kesehatan lainnya.

Pada USG biasa atau USG 2 dimensi, gambar yang dihasilkan akan terlihat berwarna hitam dan putih saja. Janin juga akan terlihat dalam gambaran hanya di satu bidang. Pada USG ini pun biasanya tidak akan bisa terlihat bagaimana wajah dan kondisi detail tentang kondisi janin.

Kemudian pada pemeriksaan USG 3 dimensi, gambaran janin mulai bervolume dan terlihat nyata. Sementara pada USG fetomaternal alias USG 4 dimensi, gambar akan terlihat lebih nyata serta bergerak alias real-time. Ini berarti jika selama pemeriksaan oleh dokter kemudian janin bergerak, maka dari luar Moms juga akan bisa melihat gerakan-gerakan kecil tersebut.

Selain itu, jika USG 2 dimensi biasanya dilakukan tanpa membutuhkan waktu yang lama, lain halnya dengan pemeriksaan USG fetomaternal. Diperlukan waktu yang cukup lama, yakni berkisar 45-60 menit.

Waktu yang relatif lama tersebut dibutuhkan dokter untuk memeriksa kondisi janin secara menyeluruh. Mulai dari bagian kepala sampai kaki, termasuk bagian dalam organ tubuh janin. Hanya dokter dengan subspesialis fetomaternal dan memiliki keahlian khusus saja yang bisa melakukannya dengan tepat.

Hal yang Harus Diperhatikan saat USG Fetomaternal

Ingatlah bahwa USG fetomaternal hanya dapat dilakukan oleh dokter kandungan subspesialis fetomaternal sehingga deteksi kelainan bayi dalam kandungan Moms dapat dilakukan dengan tepat.

Hindari untuk melakukannya dengan orang yang bukan ahlinya, apalagi mencobanya sendiri di rumah. Mengingat alat USG fetomaternal dengan teknologi Doppler ini bisa saja dibeli sendiri.

Namun, hal ini tidak disarankan karena bisa saja menimbulkan kekeliruan. Sangat mudah untuk menangkap suara darah yang mengalir melalui plasenta atau pembuluh darah Moms sendiri hingga akhirnya salah mengira sebagai detak jantung bayi.

Jadi, periksalah dengan dokter kandungan subspesialis fetomaternal jika ingin mendapatkan hasil USG fetomaternal secara akurat. Moms juga jangan lupa untuk selalu jaga stamina selama masa kehamilan dengan rutin mengonsumsi suplemen PRENAVITA Milk Vanilla.

Mengandung nutrisi lengkap untuk ibu hamil dan janin, termasuk asam folat. Asam folat sangat berperan untuk mencegah bayi cacat lahir. Sekarang Moms bisa dapatkan suplemen kehamilan ini dengan mudah di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM