Serba-serbi Tips Menyusui untuk Ibu Bekerja

calendar icon

16 Oct 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Tips Menyusui

Serba-serbi Tips Menyusui untuk Ibu Bekerja

Cuti melahirkan sudah selesai dan harus kembali bekerja? Jangan khawatir, Moms masih bisa mengkuti beberapa tips menyusui untuk ibu bekerja.

Memang bukan hal yang mudah untuk konsisten memompa ASI sambil bekerja. Hal ini karena banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan sehingga waktu memompa tidak bebas.

Meskipun banyak ibu menganggap bahwa mereka harus memilih salah satu, yakni menyusui atau bekerja, Moms sebenarnya dapat melakukan keduanya, kok.

Namun, para ahli memperingatkan agar Moms tidak menunggu sampai Moms kembali bekerja. Jadi, Moms perlu mempersiapkan cara sukses ASI eksklusif ibu bekerja saat cuti melahirkan.

Lantas, bagaimana cara sukses ASI eksklusif ibu bekerja? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Pilihan Menyusui sambil Bekerja

Sebagian ibu menyusui tidak berharap untuk kembali bekerja dan harus meninggalkan bayi. Tetapi hal tersebut harus dijalani karena beberapa kondisi.

Sebelumnya, sebagian besar ibu yang bekerja biasanya menyusui sebanyak yang mereka bisa, kemudian menyapih sebelum cuti melahirkan berakhir dan mereka kembali bekerja.

Namun, saat ini semakin banyak ibu yang memilih untuk tetap menyusui bahkan setelah mereka kembali memasuki dunia kerja.

Keduanya sah-sah saja, mengingat World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP), dan Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai 2 tahun.

Langkah pertama agar berhasil menggabungkan antara menyusui dan bekerja berlangsung selama 4 minggu pertama setelah bayi lahir, yaitu saat Moms menetapkan jadwal makan dan mempersiapkan persediaan ASI.

Kebiasaan ini akan terus berlanjut setelah Moms kembali bekerja.

  • Pilihan 1: Moms dapat menyediakan cadangan ASI dengan memerah ASI selama bekerja menggunakan pompa ASI elektrik berkualitas tinggi. Perawat bayi Moms bisa memberikan ASI menggunakan media seperti cup feeder, botol susu, dan sebagainya pada si kecil selama Moms bekerja.
  • Pilihan 2: Jika Moms tidak dapat memompa ASI di tempat kerja, bayi dapat diberi susu formula selama Moms bekerja. Namun, saat Moms sudah di rumah, Moms menyusui langsung.

Tips Menyusui untuk Ibu Bekerja

Kandungan dan beragam manfaat ASI membuat para ibu memilih untuk menyusui anaknya.

Melansir World Health Organization (WHO), anak-anak yang menjalani program ASI memiliki antibodi lebih kuat dan memiliki payung pelindung saat sistem kekebalan tubuh mereka berkembang, dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan ASI.

Maka dari itu tak heran jika banyak organisasi kesehatan mendukung pemberian ASI eksklusif.

Menurut dr. Meutia Ayuputeri, IBCLC, CIMI, MRes Dokter Konselor Laktasi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, ASI eksklusif breastfeeding artinya bayi dapat tercukupi kebutuhan nutrisinya selama 6 bulan pertama kehidupannya dengan ASI.

"6 bulan lebih ASI sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh secara nutrisi sehingga perlu diperkenalkan sumber makanan lain atau MPASI supaya transisi." Ucap dr. Meutia Ayuputeri dalam Webinar: A - Z Keberhasilan Ibu Menyusui pada Jumat (13/8/2021).

Bagi Moms yang harus bekerja, tidak menutup kemungkinan masih bisa memberikan ASI eksklusif untuk Si Kecil, lho.

Berikut ini cara sukses ASI eksklusif ibu bekerja:

1. Atur Jadwal

Cara sukses ASI eksklusif ibu bekerja yang pertama adalah atur jadwal.  Moms harus menyusun jadwal dalam mempersiapkan pemberian ASI eksklusif. dr. Meutia Ayuputeri juga menyarankan ibu mulai menabung ASI kira-kira 2 minggu sebelum bekerja.

2. Latihan Memerah ASI

Moms bisa melatih diri untuk memerah ASI menggunakan tangan, pompa manual, atau elektrik. Alat pelatihan ini bisa disesuaikan dengan kenyamanan yang Moms rasakan ya.

Latihan ini bisa dilakukan mulai saat ASI keluar pertama kali dan payudara terasa penuh.

3. Perhatikan Asupan Makanan

Moms, tanpa disadari, menyusui masih lanjutan kehamilan. Jadi, apa yang ibu butuhkan dalam kesehatan selama kehamilan silahkan dilanjutkan selama periode menyusui juga. Hal ini karena kebutuhannya masih sama atau malah lebih tinggi.

Nutrisi secara garis besar dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien dikenal secara tiga besar yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikro terdiri dari vitamin dan mineral.

"Untuk kebutuhan ibu menyusui kurang lebih harus ekstra 300-400 kalori per harinya dibandingkan ibu tidak hamil. Pastikan juga memperhatikan jumlah protein yang dikonsumsi oleh ibu setiap harinya yaitu 20 gram." Jelas dr. Meutia Ayuputeri.

4. Menjaga Asupan Cairan

Asupan cairan ibu menyusui tentunya akan lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya.

Cairan yang masuk ke tubuh Moms memiliki peranan besar bagi kelancaran menyusui bayi. Jika orang dewasa normal membutuhkan 8 gelas air putih sehari, ibu menyusui akan membutuhkan lebih dari itu.

"Asupan cairan perempuan berat badan 50-60 kg rata-rata 2 liter sehari. Karena ASI komponenya bahan dasar air, jadi jangan sampai kurang. Sebaiknya ibu minum lebih dari 2 liter per hati." Kata dr. Meutia Ayuputeri.

Tak hanya itu, Moms juga bisa mengonsumsi jus atau susu almond sebagai pendukung cairan.

Stanford Health mengungkapkan, almond bisa mencukupi kebutuhan kalsium ibu menyusui. Selain itu, almond memiliki nutrisi penting seperti vitamin E, vitamin B2, B3, dan B1.

5. Beritahu Pihak Kantor

Cara sukses ASI eksklusif ibu bekerja selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memberitahu pihak kantor.

Moms bisa memberitahu HRD memberikan waktu untuk memerah ASI. Dengan cara ini tentunya Moms tidak perlu khawatir lagi terganggung oleh pekerjaan saat memerah ASI.

6. Usahakan Tetap Menyusui Langsung

Meski bekerja, tapi Moms tetap harus menyempatkan diri untuk menyusui bayi secara langsung.

Waktu terbaik untuk menyusui langsung adalah ketika akan berangkat kerja, pulang kerja, serta menjelang bayi tidur malam. Aktivitas ini akan membangun ikatan batin atau bonding antara ibu dan bayi.

7. Tetap Rileks

Beban pekerjaan dan rasa lelah mengurus bayi merupakan faktor yang dapat menyebabkan ibu menyusui kerap mengalami stres. Padahal, salah satu kunci agar ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI secara eksklusif adalah rileks dan menghindari stres.

Saat Moms stres, kualitas ASI pun akan ikut terpengaruh menjadi lebih sedikit. Untuk itu, usahakan untuk menjaga diri agar tidak merasa stres. Moms bisa melakukan hal yang disukai disela-sela menyusui, seperti menjalankan hobi atau beristirahat sejenak.

Baca Juga: Kenalan Sama Hands Free Electric Breast Pump, Pompa ASI yang Lagi Populer!

Bagaimana Cara Memerah ASI?

Pada dasarnya, memerah ASI bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan pompa ASI atau tangan. Pompa ASI ada 2 macam, yaitu pompa ASI manual dan pompa ASI listrik.

Masing-masing jenis pompa ASI memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Pompa yang cocok dengan satu orang belum tentu cocok untuk orang lain.

Jika Bunda ingin memerah ASI dengan tangan, berikut langkahnya:

  • Cuci tangan dengan air dan sabun terlebih dahulu hingga bersih.
  • Tempatkan botol atau wadah yang telah disterilkan di bagian bawah payudara untuk menampung ASI yang keluar.
  • Pijat payudara secara perlahan-lahan
  • Posisikan jari-jari membentuk huruf C di sekitar areola atau bagian gelap di sekitar puting, lalu tekan secara perlahan. Hindari menekan puting terlalu keras karena bisa menimbulkan nyeri dan menghalangi keluarnya ASI.
  • Lepaskan tekanan saat ASI keluar, kemudian ulangi kembali menekan secara perlahan.

Jika aliran ASI sudah mulai berhenti, pijat bagian lain hingga seluruh permukaan payudara telah terpijat. Bunda juga bisa melakukan cara yang sama pada payudara yang satunya lagi. Begitu seterusnya hingga ASI benar-benar berhenti mengalir dan payudara sudah tidak terasa penuh.

Awalnya memang hanya ada sedikit cairan ASI yang keluar, tapi lama-kelamaan aliran ASI bisa semakin lancar dan deras, jika Bunda rutin memompanya.

Bagaimana Cara Menyimpan ASIP?

Penting untuk menempatkan ASIP di dalam botol kaca atau plastik yang bebas Bisphenol-A (BPA)karena zat kimia ini kurang aman untuk kesehatan bayi.

Pastikan botol-botol tersebut sudah disterilkan atau minimal dicuci dengan air hangat hingga bersih. Hindari menyimpan ASIP dalam botol sekali pakai yang memang tidak bisa digunakan secara berulang.

Setelah itu, berilah label pada botol yang bertuliskan jam dan tanggal ASI diperah. Jika ASIP ditempatkan bersamaan dengan botol ASIP anak yang lain di tempat penitipan bayi atau bersama teman sekantor, berikan nama Si Kecil dan nama Bunda pada labelnya juga.

Bunda juga disarankan untuk menempatkan ASIP di dalam tas khusus atau tas cooler saat membawanya pulang. Ini penting agar kualitas ASIP tetap terjaga.

Ketika ingin ditempatkan dalam lemari pendingin, letakkan botol-botol ASIP pada bagian paling dingin atau freezer. Mulailah mengambil persediaan ASIP diawali dari yang paling dahulu diperah.

Baca Juga: Hands Free Electric Breast Pump, Rekomendasi Pompa ASI Elektrik Anti Ribet

Berapa Lama ASIP dapat Bertahan?

Daya tahan ASIP bergantung kepada letak ASI perah tersebut disimpan. Ada beberapa pedoman penyimpanan ASIP yang perlu Bunda ketahui, antara lain:

  • ASI yang baru saja diperah dapat bertahan dalam suhu ruangan hingga 4 jam
  • Jika disimpan dalam wadah tertutup dengan kantong es, ASIP dapat bertahan hingga 24 jam
  • ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan hingga 3–4 hari
  • ASIP yang disimpan di dalam freezer dapat bertahan hingga 6 bulan

Meski bisa awet, sebagian nutrisi, seperti protein dan vitamin, bisa hilang di dalam ASIP yang disimpan terlalu lama. Oleh karena itu, untuk memastikan kualitasnya, buanglah ASIP yang sudah melewati batas waktu penyimpanan dan lebih baik berikan ASIP yang masih segar.

Bagaimana Cara Memanaskan ASIP?

Botol ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat ditempatkan terlebih dahulu dalam mangkok berisi air hangat sebelum diberikan pada bayi. Namun, hindari memasukkannya kembali ke dalam lemari es setelah dihangatkan, ya.

Selain itu, hindari menggunakan microwave atau merebus ASIP untuk menghangatkannya karena bisa merusak kandungan gizi di dalamnya. ASIP yang dipanaskan dengan cara demikian juga akan terasa terlalu panas untuk mulut bayi.

Berapa Jumlah ASIP yang Harus Disiapkan?

Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan bayi. Kebutuhan ASI tentu meningkat sesuai dengan bertambahnya usia dan berat badan bayi. Jumlah ini kemudian akan berangsur menurun setelah bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan ke atas.

Memberikan ASI perah pada bayi dapat dilakukan dengan botol maupun gelas khusus bayi (cup feeder). Namun, jika Bunda sudah berada bersama bayi, sebaiknya tetap kondisikan bayi untuk menyusu secara langsung dari payudara guna merangsang kelancaran produksi ASI.

Manajemen ASI perah yang dikelola dengan baik dapat menjadi solusi bagi ibu pekerja yang ingin terus memberikan ASI pada buah hati. Sama seperti memberikan ASI secara langsung, ibu yang memerah ASI memerlukan asupan makanan sehat dan istirahat cukup agar bisa mendapatkan ASI dalam jumlah cukup.

Ada satu alat ajaib bernama MOOIMOM Wireless Electric Breast Pump yang wajib untuk ibu bekerja dimiliki. Pompa ASI elektrik ini mudah digunakan serta ringan. Hanya tinggal sematkan di dalam bra menyusui Moms, maka pompa ASI akan bekerja secara otomatis.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM