09 May 2021
Ika
Ultrasonografi kehamilan atau umum disebut USG kehamilan memberi banyak informasi berharga bagi dokter kandungan. Serangkaian informasi mendetail ini nantinya kembali dibagikan ke orang tua calon bayi. Lewat USG, dokter akan memantau pertumbuhan calon bayi, mendeteksi kelainan serta memprediksi tanggal kelahiran. Selain itu, dokter juga dapat mengecek posisi plasenta, menentukan apakah ibu memiliki faktor risiko, serta melihat jenis kelamin janin.
Selama melakukan USG, dokter atau tenaga kesehatan yang berwenang akan menggunakan perangkat transduser untuk mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi. Gelombang suara ini mengirim sinyal kembali ke mein dan mengubahnya menjadi gambar janin.
Tes ini tidak menyakitkan bagi ibu hamil. Mungkin, hanya terasa dingin dan lengket karena gel. Dokter akan mengolesi bagian perut dengan gel dan mengarahkan transduser. Pada beberapa minggu pertama kehamilan, foto hasil USG belum jelas menampilkan si calon bayi. Waktu yang ideal ialah sekitar minggu ke 13.
Untuk mengetahui kapankah waktu yang tepat melakukan USG, jawabannya tergantung berdasarkan kondisi ibu dan kehamilannya. Pada kasus kehamilan normal, ibu hamil setidaknya memerlukan pemeriksaan USG selama 3 kali. Pemeriksaan USG dapat dilakukan pada awal kehamilan untuk mengetahui kondisi janin, kemudian, pemeriksaan kedua saat kandungan memasuki usia minggu ke 20, dan pemeriksaan ketiga saat memasuki usia minggu ke 30.
Berikut ini beberapa pemeriksaan USG yang dilakukan oleh ibu hamil.
Jika menyadari kehamilan lebih awal, Moms dapat melakukan USG pada usia kehamilan sekitar 6-8 minggu. Pada usia kehamilan ini, akan diketahui detak jantung janin, ada berapa janin di dalam rahim, memprediksi waktu lahir, serta melihat apakah ibu mengalami kehamilan ektopik atau tidak.
Beberapa dokter melakukan USG transvaginal pada awal kehamilan untuk Moms dengan kondisi kehamilan berisiko tinggi, seperti perdarahan, sakit perut, memiliki riwayat lahir cacat, atau keguguran. USG transvaginal adalah prosedur pencitraan menggunakan gelombang suara yang dipancarkan melalui vagina untuk memeriksa organ reproduksi wanita, meliputi rahim, saluran telur, indung telur, leher rahim, dan vagina. USG ini termasuk pemeriksaan internal dengan memasukkan alat serupa tongkat sepanjang 5-7 cm ke dalam vagina.
Moms yang terlewat memeriksakan kandungan pada usia kehamilan 6-8 minggu, dapat menjalani USG pada usia kehamilan 10-13 minggu. Pada USG ini, Moms mendapat informasi yang sama mengenai perkiraan lahir, panjang janin, jumlah janin dalam kandungan, dan detak jantungnya.
Pada kehamilan yang berisiko, Moms akan menjalani tes translucency nuchal (NT) untuk memeriksa down syndrome dan kelainan kromosom lainnya. Ibu hamil yang berpotensi mengalami USG ini ialah yang hamil di usia 35 tahun atau lebih, memiliki riwayat keluarga dengan terlahir cacat, serta pernah keguguran.
Ultrasonografi yang rinci biasanya dilakukan pada usia kehamilan 18-20 minggu. Pemeriksaan menyeluruh ini dilakukan lebih lama sekitar 20-45 menit. Jika mengandung anak kembar maka pemeriksaan akan memakan waktu lebih lama lagi. Pada USG ini, dokter akan memeriksa detak jantung janin dan mencari kelainan di otak, jantung, ginjal, dan hati. Dokter juga akan menghitung jari tangan dan kaki, memeriksa cacat lahir, memeriksa plasenta, mengukur tingkat cairan ketuban, dan menentukan jenis kelamin.
Banyak calon ibu tidak memerlukan USG pada trimester ketiga. Tetapi, jika kehamilan dianggap berisiko, misalnya ibu hamil mengalami tekanan darah tingi, pendarahan, tingkat cairan ketuban renda, kontraksi dini, berusia di atas 35 tahun, maka USG dilakukan.
USG dianggap aman untuk ibu dan calon bayinya jika digunakan untuk tujuan medis. Beberapa praktik dokter, kini menawarkan ultrasound 3 D dengan kualitas tinggi seperti aslinya, serta 4 D dengan gambar janin bergerak, yang dapat membantu dokter lebih akurat mendeksi kelainan janin dan cacat lahir tertentu.
Namun, para ahli melarang penggunaan ultrasound ini jika tujuannya untuk kenang-kenangan semata. Karena selain melenceng dari tujuan medis, perangkat tes menghantarkan panas dan gelembung selama penggunaan. Meski belum ada penelitian yang menyebut hal tersebut berbahaya, sebaiknya ibu hamil mengantisipasi dengan tidak melakukan USG ini demi menghindari risiko pada janin.
Selain pemeriksaan USG yang sesuai porsi, tak kalah penting adalah kesehatan ibu hamil dengan terus memperhatikan asupan nutrisi, istirahat cukup, tidak mudah stres, serta minum suplemen kehamilan secara rutin. Salah satu suplemen yang dapat melengkapi nutrisi selama kehamilan adalah Prenavita Milk Vanila. Bentuknya yang berupa serbuk di dalam kemasan serbaringkas dapat dengan mudah dibawa bepergian.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM