Kenali 6 Jenis Batuk pada Bayi agar Lekas Teratasi

calendar icon

07 Mar 2021

author icon

Ika

category icon

Kenali 6 Jenis Batuk pada Bayi agar Lekas Teratasi

Moms, apakah Si Kecil sedang batuk?

Jika ya, jangan buru-buru khawatir meskipun ia belum bisa mengatakan letak sakitnya di mana.

Batuk merupakan salah satu penyakit yang kerap dialami bayi. Bahkan sampai ia tumbuh menjadi anak-anak dan remaja. Batuk merupakan respons alami tubuh yang mengindikasikan suatu, atau lebih, gangguan kesehatan. Yang paling umum terjadi, batuk disebabkan infeksi saluran pernapasan akibat virus. Misalnya pilek dan flu. Bayi dan anak bisa mengalami pilek sebanyak 6 hingga 12 kali dalam setahun.

Sementara, penyebab batuk lainnya, seperti infeksi saluran pernapasan akibat bakteri, iritasi udara dingin, perokok pasif, alergi, asma, menghirup benda asing, polusi, dan lainnya. Kebanyakan bayi yang mengalami batuk tidak membutuhkan perawatan khusus. Akan tetapi, jika batuk berlangsung lebih dari 4 minggu, bayi memerlukan pengobatan dan pemeriksaan lebih lanjut. Moms bisa menemui dokter jika bayi batuk terus menerus disertai demam serta kesulitan bernapas, yang makin lama semakin mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Jenis-Jenis Batuk

Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui jenis-jenis batuk yang umum dialami oleh bayi. Sebabnya, ada beragam jenis batuk dengan metode penanganan dan jenis obat yang berbeda-beda. Maka, meskipun bayi belum bisa mengungkapkan letak sakitnya, Moms sudah bisa menebak dari mengenali jenis dan gejala batuknya. Berikut ini adalah penjelasan jenis batuk, gejala, dan penyebabnya.

  1. Batuk karena Pilek dan Flu

Batuk jenis ini disebabkan infeksi saluran pernafasan pada bayi. Jenis batuk ini akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Ciri-ciri jenis batuk ini adalah keluar ingus dari hidung serta mengalami sakit tenggorokan. Ada dua bentuk batuk karena pilek atau flu, yakni batuk kering dan batuk berdahak. Temukan cara meredakan batuk berdahak pada bayi dalam artikel ini.

  1. Batuk Croup

Jenis batuk ini terjadi karena ada peradangan dan penyempitan tenggorokan serta pita suara yang membuat udara sulit masuk ke paru-paru. Croup biasanya disebabkan oleh infeksi virus, penyebab yang sama seperti flu biasa atau influenza. Batuk croup umum terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan kerap terrjadi saat udara dingin di musim penghujan.

Hati-hati ya Moms, karena virus penyebab batuk croup dapat menular ke orang lain lewat batuk, bersin, dan kontak tangan. Bayi yang mengalami batuk croup akan mengalami gejala pilek dulu, kemudian mengalami batuk yang keras seperti gonggongan, dan terkadang bersuara serak. Si Kecil mungkin akan mengeluarkan suara mencicit bernada tinggi saat bernapas.

  1. Batuk Rejan

Batuk rejan diawali dengan pilek, kemudian batuk berkembang yang diiringi suara napas bernada tinggi atau mengi saat bayi. Batuk terjadi bertahap pada malam hari, namun menjadi lebih buruk pada siang hari. Terkadang, setelah batuk, bayi akan muntah. Jenis batuk ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Batuk rejan juga disebut pertusis. Pada bayi di bawah usia 6 bulan yang mengalami batuk rejan sering kali mengalami komplikasi yang cukup serius, seperti pneumonia dan apnoeas atau jeda saat bernapas.

  1. Batuk Bronkiolitis

Batuk bronkiolitis disebabkan infeksi virus yang memengaruhi saluran pernapasan kecil di paru-paru yang disebut bronkiolus. Infeksi pada bagian ini membuat sempit saluran nafas karena dipenuhi lendir dan peradangan. Penyebab batuk ini adalah virus pernapasan syncytial (RSV) yang menyebar melalui bersin, batuk, atau kontak fisik.

Bronkiolitis paling sering terjadi pada bayi di bawah 1 tahun. Gejala batuk ini terlihat seperti flu, pilek, bersin, batuk ringan, dan kadang disertai demam. Saat bronkiolitis berkembang, pernapasan bayi menjadi cepat dan sesak. Bayi akan bekerja keras saat bernafas. Mungkin, Moms akan melihat tulang rusuk lebih terlihat bergerak masuk dan keluar mencari udara dan terdengar suara mengi saat Si Kecil mengeluarkan napas.

  1. Batuk Bronkitis

Jenis batuk ini terjadi saat saluran napas yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru terinfeksi bakteri atau virus. Gejala yang muncul dari batuk bronkitis ialah batuk Si Kecil terdengar kering, mengeluarkan lendir, disertai pilek, sakit tenggorokan, dan demam. Waspadai jika Si Kecil mengalami sesak napas dan seolah-olah tersedak sesuatu. Pada bayi di bawah satu tahun yang mengalami batuk dan sulit melegakan tenggorokannya karena seperti tersumbat, maka segera cari bantuan medis.

  1. Batuk karena Kemasukan Benda Asing

Beberapa bayi yang dipenuhi rasa ingin tahu kerap memasukkan benda-benda asing ke dalam mulut, hidung, maupun mata. Contohnya, antara lain, memasukkan pop corn, biji-bijian, kelereng, kancing, koin, baterai kecil, bagian kecil mainan, dan sebagainya. Apabila Moms merasa benda-benda asing tersebut ada yang tersangkut, segera minta bantuan medis. Jangan mencoba mengeluarkan benda asing tanpa pengetahuan yang memadai karena justru dapat memperparah keadaan.

Cara Mengatasi Batuk Bayi

            Batuk pada bayi biasanya akan sembuh sendiri seiring waktu, tentunya akan lebih cepat sembuh apabila kekebalan tubuh bayi diperkuat. Simak langkah-langkah mengatasi batuk, seperti uraian di bawah ini:

Baca juga: 5 Nutrisi yang Membuat Bayi Tak Gampang Sakit

  1. Moms, beri bayi cairan agar terhindar dari dehidrasi. Pada bayi di bawah 6 bulan dapat diberi ASI atau susu formula. Bayi di atas 6 bulan bisa diberi tambahan air putih, kaldu, sup dalam suhu hangat.
  2. Moms dapat memberi madu pada bayi di atas 1 tahun untuk mengurangi tingkat keparahan batuk dan mendukung sistem imun bayi. Untuk bayi di bawah 1 tahun dilarang diberi madu demi menghindari Botulisme.
  3. Moms dapat membaringkan bayi dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan. Bisa dengan menempatkan bantal atau kain di bawah kepala.
  4. Pada bayi yang sudah MPASI, Moms dapat menawarkan makanan padat seperti bubur, puding, atau yogurt guna menambah daya tahan tubuhnya.
  5. Asap tembakau dapat memperburuk batuk pada bayi, karena itu hindari paparan asap rokok. Jaga rumah Moms hindari menjadi perokok pasif.

Tanyakan apoteker atau dokter jika Moms hendak memberi obat batuk bagi bayi


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM