16 Jul 2021
anisyukur
Penyakit darah tinggi dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Apabila Moms sering mengalami sakit kepala, pandangan kabur, dan jarang buang air kecil saat hamil, Moms perlu hati-hati, lho. Karena bisa saja itu merupakan tanda Moms sedang mengalami darah tinggi saat hamil. Darah tinggi saat hamil tidak bisa dianggap sepele ya Moms, sebab dapat berisiko terhadap kesehatan Moms serta janin dalam kandungan. Lalu, apa saja risiko yang dapat di alami pada ibu hamil yang mengalami darah tinggi?
1. Keguguran
Apabila Moms memiliki riwayat darah tinggi sebelum hamil, maka hipertensi dapat berkembang menjadi lebih parah dan berisiko saat Moms hamil. Jika darah tinggi tidak bisa dikendalikan dengan baik, maka risiko yang mungkin terjadi adalah keguguran. Moms dapat berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami darah tinggi saat hamil agar bisa dikendalikan lebih awal.
2. Aliran darah ke plasenta terganggu
Moms, plasenta yang tidak mendapatkan cukup darah bisa mengakibatkan janin kekurangan oksigen dan juga nutrisi, lho. Kalau hal tersebut tidak segera ditangani dengan baik, maka akan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan pada janin, kelahiran secara prematur, serta berat badan lahir yang rendah.
3. Abrupsio plasenta
Mengutip dari NCBI, abrupsio plasenta yaitu kondisi komplikasi pada kehamilan di mana saat plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan. Risiko terjadinya kondisi ini biasanya lebih tinggi pada Moms yang juga mengalami preeklamsia saat hamil. Abrupsio plasenta juga bisa menyebabkan Moms mengalami pendarahan parah yang bisa berbahaya pada keselamatan nyawa Moms dan janin dalam kandungan.
4. Kerusakan organ
Jika tidak dikontrol dengan baik, darah tinggi saat Moms hamil juga dapat menyebabkan Moms mengalami kerusakan pada organ-organ seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Darah tinggi saat hamil harus Moms perhatikan dengan penanganan sedini mungkin agar Moms serta janin dalam kandungan tetap dalam kondisi sehat.
Tentu Moms tidak ingin risiko-risiko tersebut terjadi akibat darah tinggi saat hamil, bukan? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Moms, untuk mengatasi darah tinggi saat hamil, Moms harus pastikan untuk tidak melewatkan jadwal check up mingguan atau bulanan ya. Sebaiknya, Moms berkonsultasi dengan dokter tentang obat apapun yang Moms konsumsi dan apakah aman dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Jangan mengonsumi sembarang obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Moms, penting untuk memantau tekanan darah Moms di rumah selama masa kehamilan. Moms dapat menggunakan ikon eksternal monitor tekanan darah untuk mengeceknya. Apabila tekanan darah lebih tinggi dari biasanya atau jika Moms memiliki gejala preeklamsia, sebaiknya Moms segera menghubungi dokter.
Memilih makanan yang sehat selama masa kehamilan sangatlah penting lho, Moms. Selain menjaga kesehatan tubuh Moms dan janin, mengonsumsi makanan sehat juga dapat menjaga berat badan yang sehat.
Moms perlu mengendalikan stress karena hal tersebut dapat memicu naik turun nya tekanan darah. Stress bisa memengaruhi kondisi fisik keseluruhan pada Moms saat hamil serta menyebabkan naiknya tekanan darah.
Nah, itu dia yang bisa Moms lakukan jika mengalami darah tinggi saat hamil, selain itu, moms juga perlu beristirahat dengan cukup dan jangan terlalu lelah agar Moms dan janin dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat saat hamil hingga menjelang persalinan. Pasti banyak dari Moms yang ingin menjalani proses persalinan dengan normal. Namun, amankah melahirkan secara normal meski darah tinggi?
Tidak sedikit dari Moms yang tetap memilih melahirkan normal meski darah tinggi. Biasanya dalam kondisi ini, dokter akan lebih menyarankan Moms untuk melahirkan secara caesar. Sebenarnya, bisa saja Moms melahirkan secara normal meski darah tinggi jika serviks Moms sudah melebar, kondisi bayi sehat dan kuat untuk menjalani persalinan normal. Namun, ada beberapa prosedur yang perlu Moms perhatikan agar aman menjalani melahirkan normal, seperti:
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM