23 Jun 2021
Ika
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Terkadang saat mengetahui Moms sedang hamil, pikiran pertama mungkin untuk mengucapkan selamat tinggal pada beberapa makanan atau minuman. Tapi bagaimana dengan teh? Haruskah mengucapkan selamat tinggal juga pada secangkir teh chamomile hangat yang uapnya menguar di sepenjuru teras rumah? Ah, rasanya tak rela.
Tenang, Moms. Teh chamomile tetap aman—dan mungkin paling aman dari jenis teh lainnya—untuk disesap selama kehamilan. Chamomile termasuk dalam kelompok teh herbal. Disebut teh herbal lantaran berasal dari bunganya. Sedangkan teh non-herbal terbuat dari daun tanaman teh.
Secangkir teh hangat chamomile dalam sehari, mungkin tak apa-apa. Tapi jangan setiap hari, ya. Begitu juga dengan jenis-jenis teh lain. Kita bahas satu-persatu, ya. Mulai dari teh chamomile dulu.
Teh chamomile—oh, mungkin bisa ditambah daun mint
Chamomile mulai diolah menjadi teh sejak zaman Mesir kuno. Sifat antioksidan yang terkandung dalam bunga chamomile dipercaya berkhasiat meredam demam sekaligus menenangkan. Hirup saja aroma uap teh chamomile hangat, pasti Moms akan merasa relaks.
Sementara daun mint dapat meredakan gejala sakit perut. Khasiatnya serupa jahe. Namun, banyak ibu hamil yang menghindari daun mint sebagai campuran teh lantaran tiba-tiba tak menyukai aromanya. Percayalah, biasanya yang “tiba-tiba” itu dipicu hormon kehamilan. Nikmati saja.
Teh hitam
Teh hitam atau black tea termasuk aman dikonsumsi selama kehamilan. Tetapi jangan berlebihan, ya. Sebabnya, itu tadi, kandungan kafein pada daun teh mungkin memicu gangguan pada Moms. Kebanyakan konsumsi kafein, bagi beberapa ibu hamil, dapat memicu diabetes gestasional. Lebih lanjut tentang diabetes gestasional akibat kelebihan kafein, dapat disimak dalam artikel ini.
Teh hijau
Teh hijau aman dikonsumsi dalam jumlah sedang selama kehamilan. Mengandung kafein, memang. Tetapi jumlahnya lebih sedikit ketimbang teh hitam atau, yang terparah, kopi.
Teh berbahan rempah-rempah
Pernah meminum teh campuran daun teh, jahe, adas dan kayu manis? Nah, teh ini mengandung kafein dan non-kafein. Dengan kata lain, campuran keduanya. Jahe, tentu saja, bebas kafein. Tetapi daun tehnya? Sumber kafein.
Yang paling bijak adalah mengonsumsi teh rempah-rempah dalam takaran sedang saja. Moms dapat mengecek gejala yang timbul sesudah minum beberapa teguk teh rempah-rempah, sebelum melanjutkan menyesapnya. Kebanyakan minum teh berbahan rempah-rempah dapat memicu kontraksi rahim. Tak berlaku bagi semua ibu hamil. Tetapi potensi risikonya tetap saja ada.
Teh daun raspberry
Jarang ditemukan di pasaran lokal, tetapi ada. Teh daun raspberry banyak dikonsumsi ibu hamil menjelang persalinan. Menurut penelitian, teh daun raspberry dapat melancarkan persalinan. Tapi sebaiknya jangan diminum pada trimester awal, ya. Ingat, dedaunan yang diracik menjadi teh selalu mengandung kafein. Jika mengidam minum teh, sebaiknya pilih yang herbal saja dulu.
Kalau sudah minum teh, jangan lupa melengkapi nutrisi selama kehamilan, ya. Moms dapat mengasup suplemen pendukung nutrisi lewat sebungkus Prenavita Milk Vanilla. bentuknya yang berupa serbuk dalam kemasan ringkas dapat dengan mudah dibawa bepergian. Prenavita Milk Vanilla bisa diperoleh melalui situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM