3 Penyebab Bayi Prematur dan Cara Perawatan Yang Harus Diperhatikan

calendar icon

16 Jul 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

3 Penyebab Bayi Prematur dan Cara Perawatan Yang Harus Diperhatikan

Kelahiran prematur masih menjadi penyebab utama gangguan sistem saraf dan kematian pada bayi di seluruh dunia. Risiko kelahiran prematur bisa meningkat karena berbagai kondisi. Namun, risiko ini bisa diminimalkan dengan persiapan dan perawatan kehamilan yang baik.

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Kondisi ini terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.

Berdasarkan data UNICEF tahun 2015, kelahiran prematur merupakan penyebab utama kematian pada bayi yang baru lahir. Di Indonesia sendiri, angka kematian bayi masih cukup tinggi. Pada tahun 2018, diperkirakan terdapat sekitar 24-30 bayi yang meninggal dari 1.000 kelahiran hidup. Sebagian penyebab meninggalnya bayi tersebut adalah karena kelahiran prematur.

Baca Juga: Cara Merawat Bayi Prematur, 6 Hal Ini Harus Moms Perhatikan

Penyebab Kelahiran Prematur

penyebab bayi prematur

Penyebab bayi prematur terkadang tidak diketahui, namun pecahnya ketuban lebih awal merupakan salah satu penyebab utama kelahiran prematur. Dilansir dari situs Alodokter, berikut beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kelahiran prematur, yaitu:

  • Faktor kesehatan ibu, di antaranya:
    1. Preeklamsia.
    2. Penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit ginjal atau jantung.
    3. Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban, dan infeksi vagina.
    4. Kelainan bentuk rahim.
    5. Ketidakmampuan serviks menutup selama masa kehamilan (inkompetensi serviks).
    6. Stres.
    7. Kebiasaan merokok sebelum dan selama masa kehamilan.
    8. Penyalahgunaan NAPZA.
    9. Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
  • Faktor kehamilan, seperti:
    1. Kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari.
    2. Kelainan posisi ari-ari.
    3. Ari-ari yang lepas sebelum waktunya.
    4. Terlalu banyak cairan ketuban.
    5. Ketuban pecah lebih awal.
  • Faktor yang melibatkan janin, yaitu:
    1. Kehamilan kembar.
    2. Kelainan darah pada janin.

Baca Juga: Bayi Prematur 8 Bulan, Apa Saja Risiko yang Kemungkinan akan Terjadi?

Gejala Kelahiran Prematur

Gejala kelahiran prematur hampir serupa dengan gejala atau tanda mau melahirkan. Untuk memastikan gejala tersebut tidak membahayakan ibu hamil dan janin, maka ibu hamil dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau berkunjung ke rumah sakit terdekat. Gejalanya sebagai berikut:

  1. Nyeri punggung bagian bawah.
  2. Kontraksi setiap 10 menit.
  3. Kram di perut bagian bawah.
  4. Keluar cairan dan lendir dari vagina yang semakin banyak.
  5. Perdarahan vagina.
  6. Tekanan di bagian panggul dan vagina.
  7. Mual, muntah, hingga diare.

Cara Merawat Bayi Prematur

Moms tentu akan berbahagia ketika Si Kecil sudah bisa dibawa pulang ke rumah. Tetapi cara merawat bayi prematur pun juga perlu lebih berhati-hati karena sistem kekebalannya yang masih belum matang.

Pastikan mem. Biasanya bayi yang lahir lebih cepat baru boleh pulang saat berat badannya sudah di atas 1,8 kg dengan catatan kondisi kesehatannya membaik.

1. Jaga Suhu Ruangan

Setelah Si Kecil di rumah pastikan kamar bayi memiliki ventilasi yang baik, sehingga ia pun nyaman. Sebagai cara merawat bayi yang lahir dalam kondisi prematur di rumah, suhu ruangan harus selalu hangat. Jika Moms menggunakan pendingin ruangan atau AC maka pastikan suhu udaranya tidak di bawah 26 derajat Celcius.

2. Hindari Tempat Umum

Pada umumnya dokter merekomendasikan untuk tidak mengunjungi tempat umum dengan bayi yang lahir prematur. Untuk cara merawat bayi yang lahir dalam kondisi prematur, Moms bisa membatasi pengunjung yang datang ke rumah.

Siapa pun yang sakit tidak boleh mengunjungi, tidak ada yang merokok di rumah, dan semua pengunjung harus mencuci tangan sebelum menyentuh bayi. Konsultasikan dengan dokter mengenai beberapa kunjungan keluarga apakah mungkin perlu ditunda agar sistem kekebalan tubuh si kecil tumbuh lebih kuat.

 Demi mencegah terjadinya kelahiran prematur, Moms bisa rutin mengonsumsi suplemen kehamilan  PRENAVITA Milk Vanilla. Mengandung nutrisi lengkap dan juga asam folat untuk menjaga kesehatan Moms dan janin.

Dapatkan di  www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!



 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM