Kretinisme Adalah Gangguan Gizi, Kenali Lebih Dalam Penyakit Ini

calendar icon

25 Oct 2021

author icon

Pangastryan Wisesa Pramudiah

category icon

0-6 bulan

Kretinisme Adalah Gangguan Gizi, Kenali Lebih Dalam Penyakit Ini

Ketika berniat memiliki momongan, Moms perlu mengetahui segala hal seputar kesehatan bayi, termasuk gangguan apa saja yang bisa terjadi pada bayi. Diantara banyaknya gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir, kretinisme adalah salah satu yang membahayakan. Nama penyakit ini mungkin asing terdengar. Meskipun demikian, Moms tetap harus mengetahui lebih dalam mengenai kretinisme agar buah hati terhindar dari gangguan ini.

Apa Itu Kretinisme?

Kretinisme adalah salah satu gangguan gizi yang dialami oleh anak atau bayi saat lahir, yakni kurangnya hormon tiroid. Penyakit ini disebut juga hipotiroidisme kongenital. Bayi yang mengalami kretinisme atau hipotiroidisme kongenital akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, bayi yang menderita kretinisme juga lebih rentan terkena stunting, masalah fungsi saraf, dan kelainan bentuk fisik.

Hipotiroidisme kongenital atau kretinisme hanya menyerang anak atau bayi saja. Jika kondisi ini terjadi pada orang dewasa, maka disebut myxedema. Kretinisme sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni kretinisme endemik dan kretinisme sporadik.

Penyebab Kretinisme

Secara umum kretinisme disebabkan karena rendahnya hormon tiroid pada bayi. Hal ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan yodium pada saat ibu mengandung. Untuk lebih jelasnya, penyebab kretinisme akan dijelaskan di bawah ini:

Penyebab Kretinisme Endemik

Kretinisme endemik bisa terjadi apabila asupan yodium ibu kurang semasa kehamilannya. Yodium merupakan mineral yang sangat penting bagi perkembangan janin. Kekurangan zat yodium menyebabkan turunnya atau rendahnya produksi hormon tiroid.

Apabila kadar hormon tiroid rendah, maka risiko bayi dilahirkan dalam kondisi menderita kretinisme akan lebih tinggi. Tidak hanya itu saja, kurangnya asupan yodium juga bisa menyebabkan anak mengalami cacat genetik.

Penyebab Kretinisme Sporadik

Jika kretinisme endemik disebabkan oleh kurangnya asupan yodium semasa kehamilan, maka kretinisme sporadik disebabkan oleh gagalnya pembentukan kelenjar tiroid pada bayi. Kegagalan pembentukan kelenjar ini bisa diketahui dari ukuran kelenjar yang lebih kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Ukuran yang tidak normal atau bahkan tidak adanya kelenjar tiroid pada bayi menyebabkan gangguan produksi hormon tiroid yang berperan dalam pertumbuhan dan metabolisme. Alhasil, bayi pun menderita kretinisme.


Baca juga:
Gizi Buruk pada Bayi: Kenali Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya


bannerbanner

Kreatinisme adalah

Gejala Kretinisme Pada Bayi

Kretinisme adalah gangguan gizi yang sangat membahayakan bagi pertumbuhan si buah hati. Oleh karena itu penting bagi setiap orang tua untuk mengetahui gejala dan tanda apa saja yang dialami oleh bayi dengan kretinisme. 

Saat baru lahir, bayi dengan kretinisme umumnya terlihat sama dengan bayi normal. Hal ini dikarenakan bayi masih memiliki sisa yodium dari ibu untuk merangsang produksi hormon tiroid. Seiring berjalannya waktu, bayi yang menderita kretinisme akan menunjukan gejala-gejala berikut:

  • Pertumbuhan yang terhambat
  • Kulit kuning
  • Berat badan kurang
  • Sembelit atau sulit buang air besar
  • Banyak luka di kulit
  • Nafsu makan menurun
  • Jarang menangis
  • Lidah besar
  • Perut buncit
  • Mudah kedinginan
  • Retardasi atau keterbelakangan mental

Cara Mengatasi Kretinisme

Hingga saat ini belum ada obat atau perawatan yang bisa menyembuhkan kretinisme secara total. Bayi yang menderita kretinisme biasanya diberi pengobatan berupa hormon tiroid tiruan. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan hormon tiroid pada tubuh.

Obat hormon tiroid tiruan diberikan dalam bentuk tablet karena memang hanya bentuk ini yang tersedia. Untuk meminumkannya pada bayi, obat ini bisa dihancurkan terlebih dahulu, lalu dicampur dengan ASI atau susu formula. 

Namun, obat ini tidak bisa dicampurkan dengan susu kedelai atau bahan olahan kedelai lain. Pasalnya, kedelai bisa menghambat penyerapan hormon tiroid tiruan. Agar keseimbangan hormon tiroid terjaga, obat ini harus diminumkan secara teratur. Dalam beberapa kasus, pengobatan dilakukan sepanjang hidup anak. Sedangkan, ada pula yang hanya bersifat sementara.

Selain melakukan pengobatan, Moms juga perlu memeriksakan si buah hati secara rutin. Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan pada anak dengan kretinisme adalah:

  • Parameter Klinis, meliputi pertumbuhan tinggi badan, berat badan dan kemampuan anak. Selain itu, anak juga perlu diperiksa ke laboratorium dengan frekuensi sesuai umurnya. Hal ini berkaitan dengan dosis obat yang harus diberikan.
  • Evaluasi Perkembangan dan Psikoneurologi. Sama seperti pemeriksaan klinis, anak dengan kretinisme juga perlu dievaluasi perkembangan dan psikoneurologinya. Hal ini dilakukan untuk menentukan langkah perawatan selanjutnya. Jika anak telah berusia 3 tahun dan tidak menunjukkan perkembangan, maka pemeriksaan medis seumur hidup akan dilakukan.

 


Baca juga:
Yuk Cari Tahu Penyebab Bayi Kurang Gizi dan Ciri-cirinya


Kretinisme adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak. Tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik saja, kretinisme juga bisa membuat perkembangan mental anak terhambat. Yang lebih buruk, hingga kini belum ada perawatan yang mampu membuat anak sembuh secara total dari kretinisme.

Meskipun demikian, bukan berarti penyakit ini tidak bisa dicegah. Konsumsi yodium yang cukup selama kehamilan diketahui bisa mencegah kretinisme pada anak. Saat hamil, Moms sebaiknya mengonsumsi yodium sebanyak 220 miligram. Dengan begitu, si buah hati pun bisa terhindar dari kretinisme.


 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM